17

13.6K 1.8K 100
                                    

"Permisi Tuan. Ada tamu."

•••

Ilker dan Umayma duduk dengan tenang di hadapan sepasang paruh baya yang menatapnya dengan tatapan tajam.

Nora berada di gendongan Umayma, dan Lily duduk di pangkuan Ilker.

"Jadi?" tanya Raina sambil menatap bayi kecil yang terlihat tenang di gendongan putrinya itu.

"Nora. Namanya Annora Elmeyra."

"Anak kalian?"

Umayma mengangguk mantap sedangkan Ilker hanya diam,

"Annora anak kami," setelah terdiam cukup lama, Ilker memberanikan diri untuk mengucapkan kalimat yang bahkan Umayma pun tidak menyangka bahwa kalimat itu keluar dari bibir sang suami.

"Kalian baru nikah lima bulan, dan sekarang udah punya anak yang usianya, dua bulan, yah?"

Umayma mengangguk sebelum mengelus puncak kepala Nora.

"Kalian buatnya kapan?" tanya Razan setelah terdiam dan hanya menjadi pendengar yang baik untuk kedua wanita itu.

Umayma tersenyum kaku, sedangkan Raina mencubit pelan paha sang suami.

"Bukan anak kandung. Nora kami temukan di depan gerbang,"

"Ilker kamu tau, kan? Kamu itu—"

"Saya tahu! Saya juga sudah mencari informasi tentang Nora, dan sepertinya semuanya bersih."

Umayma melirik ke arah Ilker sebelum memeluk Nora lebih erat. Bukan ia ingin berburuk sangka dengan suami, tapi melihat dulu Ilker kekeh tidak ingin memiliki anak, ditambah lagi dengan rumor yang menyebar luas mengenai ketidaksukaan lelaki itu terhadap anak kecil.

"Saya nggak akan kembalikan Nora," ucap Ilker saat melihat raut wajah Umayma yang kian memucat.

"Saya janji." tekan Ilker sambil meremas pelan paha mulus milik Umayma.

Mendengar ucapan Ilker membuat Umayma melonggarkan gendongannya pada Nora lalu menatap ke arah Lily yang terus saja mencuri pandang ke arahnya.

"Tapi bibirnya mirip dengan Umayma," ucap Razan sambil menatap ke arah Nora, yang membuka sedikit bibir kecilnya.

Ilker juga menoleh ke arah Nora sebelum merapatkan bibir kecil itu dengan kedua jarinya.

Sontak apa yang dilakukan Ilker mengundang suara tangisan dari sang bayi. Hal itu membuat Ilker mendapatkan tatapan tajam dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

Ilker tersenyum kikuk sebelum menggusap belakang lehernya.

Umayma menghela nafasnya sebelum berdiri untuk menenangkan sang buah hati, namun Nora belum juga menghentikan tangisnya, hingga Ilker berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Umayma.

Ia mengambil alih Nora dari sang istri sebelum  mencarikan posisi yang aman dan nyaman untuk sang buah hati.

Tak lama kemudian suara tangis memekik dari sang bayi sudah mulai mereda meninggalkan sesegukan khas bayi.

Umayma mengelus sayang puncak kepala Nora yang tampak lebih nyaman di gendongan sang baba.

Raina dan Razan yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum.

Freaky Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang