34

9.3K 1.3K 61
                                    

"Buna? Nora butuh susu,"

•••

Umayma berlari menuju Ilker, dan mengambil Nora yang seketika terdiam setelah berada di dalam gendongannya. Melihat hal itu membuat Ilker menyengir tak suka.

Sangat pemilih.

"Ilker tadi kamu bilang Nora hilang!"

"Nyatanya udah balik, kan?"

"Ta—"

Ilker segera memotong kalimat yang akan keluar dari bibir manis sang istri. "Nggak ada tapi-tapian, dari tadi Nora pengen minum susu," ucap Ilker sebelum menarik Umayma segera keluar dari ruang bawah tanah.

"Ilker tadi ruangan apa?"

"Ruang persembunyian,"

Umayma mengangguk, ia tak ingin bertanya lebih tentang black house. Bisa-bisa ia akan kehilangan kewarasannya jika kembali bertanya mengenai isi rumah black house yang terbilang sangat luas ini. Bahkan Umayma yakin ada kandang harimau yang berada di salah satu ruangan tersembunyi di sini.

Setelah sampai di kamar, Umayma segera memberikan dot susu untuk Nora yang langsung saja diterima Nora dengan cepat. Tampak sangat kehausan.

"Umayma? Gimana kalau kamu mulai belajar pakai senjata? Pistol, pisau, panah?"

"Hm? Buat apa?" pertanyaan Umayma sukses membuat Ilker tersenyum.

"Buat lindungi diri kamu,"

Dengan tegas Umayma menggeleng. "Ada kamu! Kamu kan bakal selalu lindungi aku,"

Umayma kembali mengelus wajah Nora yang sepertinya akan tertidur karena kekenyangan.

"Selama aku masih hidup. Kamu bakal tetap aman. Tapi kalau udah ngga?"

Umayma menaruh Nora di atas kasur lalu melangkah mendekati Ilker lalu memeluk tubuh sang suami dengan erat.

"Makanya kamu harus selalu ada di samping aku,"

Ilker mendekatkan wajahnya, "Aku bakal selalu ada di samping kamu, tapi kamu nggak boleh cuman bergantung sama aku. Kamu harus kuat dengan diri kamu sendiri."

Umayma menghela nafasnya, "Emang kamu mau pergi?"

Ilker menggeleng, "Kalau aku bisa milih, aku bakal milih tetap terus di samping istri aku yang cantik ini," ucap Ilker sambil mencubit pelan hidung mancung Umayma.

Umayma memicingkan matanya sebelum cemberut. "Janji?"

"Janji!"

Umayma kembali memeluk tubuh kokoh milik sang suami. Menyandarkan kepalanya pada dada bidang Ilker.

"Kamu punya masalah?" Ilker menatap manik hitam milik Umayma sebelum menggeleng.

"Kok nanya kayak gitu?"

"Nggak biasanya kamu nanya kayak gini. Kalau kamu punya masalah kamu cerita sama aku,"

Ilker tertawa pelan, "apa pun yang terjadi kedepannya. Kamu harus hidup bahagia, mau ada aku di samping kamu atau pun nggak,"

"Temukan kebahagiaan kamu. Jangan terlalu ralut dalam kesedihan, ngerti, kan?"

Umayma menggeleng, "Kamu jangan ngomong kayak seolah-olah kamu pengen pergi ninggalin aku,"

"Kamu udah janji!" teriak Umayma yang membuat Ilker tersenyum.

"Denger Umayma, sampai saat ini aku masih merasa bersalah karena narik kamu ke dunia gelap yang dari dulu aku geluti. Dunia yang sekarang kamu pijaki adalah dunia yang penuh akan dendam, dunia ini nggak aman, sayang,"

Freaky Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang