Setelah acara berpelukan di pekarangan rumah, kini Ilker dan Liam sudah mendapat izin untuk masuk ke dalam ruamah yang cukup besar dengan interior berwarna hitam dan abu-abu. Hampir sama dengan interoris di black house dulu.
Kini Liam duduk sambil menatap datar ke arah Jasmine yang berdiri tegak di depannya, setelah mengeluarkan kalimat yang membuat Liam beberapa kali menghela nafasnya.
"Nikahin gue!" entah sudah berapa kali gadis itu mengucapkan kalimat yang sama.
Liam tidak menanggapi kalimat itu, sebelum mengangkat Kalan ke dalam gendongannya. Kalan sibuk berjalan ke sana ke mari di depan Liam sedari tadi. Bahkan lelaki itu tampak lebih tertarik dengan Liam dari pada ayahnya sendiri.
Mungkin karena sedari lahir, balita itu diasuh oleh Jasmine yang setiap malam bercerita tentang Liam. Bahkan pernah sekali, Jasmine menceritakan kenakalan Liam saat remaja saat Kalan sedang rewel sedangkan Umayma sedang sibuk di ruang kerjanya.
"Siapa namamu?" tanya Liam setelah mendudukkan Kalan di pangkuannya. Kalan melepas dotnya.
"Ka-lan,"
"Umur?"
Kalan mengangkat satu jarinya, sebelum kembali menyedot dot berisi susu.
Liam melirik ke arah Jasmine yang tetap kekeh berdiri di depannya, dengan raut yang terus meminta jawaban Liam tentang ucapannya.
"Jasmine. Aku udah bilang, aku nggak bakal nikah. Sampai kapan pun," Liam menekan tiga kata terakhir dari kalimatnya. Lelaki itu tau, keadaannya kini sudah tidak bisa dikatakan sempurna, sedangkan Jasmine memiliki semua yang wanita inginkan, kecantikan, kecerdasan, kekuatan, untuk apa ia bersama dengan Liam?
"Kenapa?"
"Kamu sempurna,"
Jasmine mengeluarkan pistol dari dalam jaket hitamnya lalu mengarahkannya ke arah kakinya sendiri.
"Harus lumpuh dulu, baru lo mau nikah sama gue?" Liam sontak berdiri sambil menggendong Kalan.
"Kamu gila?!" teriak Liam yang membuat Kalan terkejut hingga menangis. Liam menghela nafasnya sebelum mengelus punggung kecil balita yang kini menangis meraung di pelukannya.
"Nikahin gue!" Liam menghela nafasnya sebelum menarik pistol Dari tangan Jasmine lalu melemparnya ke sembarang arah. Lelaki itu juga menurunkan Kalan saat ia rasa Kalan mmeberontak dari gendongannya.
Liam menarik Jasmine untuk masuk ke dalam pelukannya. Membisikkan kata penenang saat mendengar isak tangis Jasmine.
"Iya, aku bakal nikahin kamu,"
Tanpa mereka sadari balita kecil itu, berjalan menghampiri pistol yang tadi di lempar oleh Liam. Setelah melirik ke arah Liam dan Jasmine yang sedang berpelukan. Kalan dengan santai mengambil pistol itu lalu berjalan menuju taman di mana orang tuanya sedang berbincang hangat.
"NA! NA! BU-NA!!!!" teriakan Kalan sukses mengalihkan pandangan Umayam dari Ilker.
Ilker ikut menoleh, dan terkejut saat Kalan mengangkat pistol itu ke atas kepalanya sambil tertawa kecil menampilkan gigi-gigi kecil miliknya yang baru tumbuh.
"Dol-dol-dol," ucapnya sambil menepuk pistol itu dengan tangannya. Sesekali balita itu tertawa.
"Dol, Buna dol! Baba dol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Freaky Family [END]
RomanceCover by Linda112 (Pinterest) Menikah dengan seseorang yang lebih tua 8 tahun dari dirinya, membuat Umayma sedikit merasa minder jika dibandingkan dengan banyaknya wanita matang dari segi umur yang mendekati sang suami, apalagi profesi sang suami ya...