29

11K 1.5K 186
                                    

"Ilker?!" mendengar pekikan sang istri membuat Ilker tertawa pelan sebelum menarik Umayma masuk ke dalam pelukannya.

•••

Dengan perasaan bahagia, Umayma menikmati ramen yang kini berada di depannya, sekali-kali ia tersenyum setelah mencoba kuah dari ramen itu, tentu saja hal itu membuat Ilker tertawa pelan.

"Ilker? Aku masih laper," ucap Umayma sambil melirik pada mangkuk ramen milik sang suami.

Ilker mengangguk mengerti, lalu mendorong mangkoknya ke depan Umayma. Ia juga dengan pelan meminggirkan mangkok bekas Umayma, lalu kembali tersenyum.

Tanpa sadar tangan Ilker terangkat untuk mengelus puncak kepala sang istri.

"Aku nggak nyangka bisa nikah sama anak kecil," goda Ilker yang membuat Umayma mengerucutkan bibirnya.

"Anak kecil gini udah bisa buat anak kecil juga," balas Umayma yang membuat Ilker tertawa sambil mencubit pipi tembem sang istri.

"Iya-iya deh,"

Ilker mengusap puncak kepala sang istri, entah sejak kapan perasaan aneh ini datang. Tapi ia benar-benar tak bisa kehilangan seorang Umayma, Umayma tampaknya sudah menguasai seluruh tempat di hatinya.

Buktinya, ia hampir bunuh diri hanya karena diancam ditinggalkan oleh wanita itu. Terdengar sangat menggelikan, bukan?

Ia terkekeh pelan yang membuat Umayma menengok ke arah lelaki itu.

"Tuh kan, kamu jadi aneh," sindir Umayma sebelum kembali menyantap ramennya.

"Kamu geli nggak sama aku?" Umayma tampak berfikir sebelum mengangguk.

"Geli karena apa?"

Umayma mengangkat bahunya, "Nggak tau, aku cuman ngangguk ngasal doang,"

"Kamu ngeselin ya?" Umayma terkekeh sebelum menyingkirkan mangkok keduanya yang sudah kosong.

"Kamu mafia?" pertanyaan tiba-tiba Umayma sukses membuat ilker menurunkan tangan yang sedari tadi mengelus rambut panjang sang istri.

"Bukan," Ilker mengambil segelas air lalu meneguknya dengan pelan.

"Terus?"

"Aku Ilker,"

Umayma memusatkan pandangannya ke arah Ilker, "Nggak papa, aku suka baca novel mafia-mafia kok,"

"Jadi mafia nggak segampang yang kamu kira, sayang. Aku bukan mafia yang sama seperti pemeran di dalam novel yang kamu baca,"

"Aku berlindung dibalik kata 'mafia' buat lindungin semua yang aku punya."

"Apa pun yang masuk ke dalam perut kamu, adalah uang halal, bukan dari penjualan senjata ilegal, penjualan obat-obat terlarang, dan apa pun itu,"

"Aku jamin kalau buat kamu. Kalau Nora kayaknya sebagian uang haram soalnya kebutuhan dia banyak banget,"

Umayma mencubit keras lengan sang suami, sebelum mengelus perutnya.

"Kenapa kamu nggak mau punya anak?"

Ilker menoleh saat Umayma mengelus perutnya.

"Aku nggak mau apa yang terjadi sama Mama terulang,"

"Karena ketidak waspadaan Papa sama Kakak dan Mama, semuanya jadi berantakan."

"Aku nggak mau ada diposisi Papa," ucapan Ilker membuat Umayma menggenggam erat tangan sang suami.

"Nggak mau hidup sendiri kayak Papa, nggak mau nyalahin diri sendiri kayak Papa,"

Freaky Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang