41

10.4K 1.2K 106
                                    

Andres mati di tempt setelah menembak kepalanya sendiri.

•••

Dengan tangan bergetar Ilker menekan tombol remot untuk membuka gerbang black house.

Liam masih terus mengamati tingkah sang boss yang terbilang sangat jauh dari Ilker yang biasa ia lihat.

Dengan keras Ilker mencengkram erat tangan Liam. "Liam tolong! Siapkan pesawat pribadi untuk Umayma dan Jasmine,"

Permintaan Ilker membuat Liam menoleh. Ilker mengangguk. "Sekarang mereka adalah prioritas,"

"Line sudah kembali! Line yang akan melindungi mereka di ruangan bawah tanah tuan,"

Ilker menggeleng, "Kita belum tau, bom jenis apa yang disembunyikan Andres, ini adalah cara terbaik,"

Liam mengangguk dan menghubungi agen yang bertugas untuk segera mengirimkan pesawat menuju black house.

"Ayo, tuan," ajak Liam setelah sampai di depan parkiran.

Seorang wanita cantik yang mendengar suara pesawat mendatar di rooftop mansionnya, bergegas menuju jendela untuk melihat ke arah luar.

Hingga tatapannya jatuh pada seorang lelaki berjas hitam turun dari sebuah mobil dengan warna yang sama.

"Ilker?!" pekik Umayma sebelum berlari menuju sang suami yang kini berjalan masuk ke dalam rumah.

"Ilker!" teriaknya saat melihat lelaki itu berdiri di depan pintu sambil tersenyum manis.

"Kamu udah pulang?" pertanyaan dari sang istri membuat Ilker mengangguk.

"Dimana Nora?"

"Bobo, Ilker kita pergi jalan-jalan yuk, aku—" Ilker mengangguk.

"Kamu akan pergi,"

Umayma mendonggak sebelum memeluk sang suami dengan erat, "Bener?"

Dengan pelan Ilker melepas pelukan sang istri lalu menggandengnya berjalan menuju rooftop.

Umayma hanya menurut sambil menatap bingung ke arah Ilker yang masih setia diam dengan wajah datar. Bahkan tangan lelaki itu terasa dingin di dalam genggaman Umayma.

Umayma melirik ke arah Liam yang kini berjalan di samping Jasmine yang menggendong Nora yang tertidur.

"Kita mau kenapa sih?" pertanyaan Umayma dihiraukan oleh Ilker.

"Kamu mau ke mana?" pertanyaan Ilker membuat Umayma tersenyum manis.

"Kita berangkat sekarang juga? Aku pengen ke Dubai. Boleh?"

Ilker mengangguk, "Apa pun untukmu,"

Setelah sampai di rooftop Umayma segera berjalan menuju pesawat yang sudah siap, pesawat jet kali ini berukuran kecil, tidak seperti yang ia gunakan ke Tokyo kemarin, mungkin hanya bisa menampung sekitar empat orang.

"Umayma?" Ilker memegang kedua pundak sang istri yang kini berdiri di sampingnya.

"Jaga Nora baik-baik," Umayma melirik ke arah Jasmine yang membuang pandangannya seolah tak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Umayma lewat sorot mata polosnya.

"Aku jaga Nora kok, Jasmine ngadu nggak-nggak ya sama kamu?" Ilker tertawa pelan sebelu mengelus puncak kepala Umayma.

"Kamu harus janji jadi Mama yang baik untuk Nora dan ini," ucap Ilker sambil mengelus perut Umayma yang terasa sudah sedikit buncit.

"Aku nggak hamil, emang akhir-akhir ini makan aku banyak,"

Ilker menggeleng, "Ada adeknya Nora di sini. Kamu harus jadi Buna terbaik buat mereka," Umayma menunduk merasakan elusan hangat dari tangan besar sang suami.

Freaky Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang