- EVERYTING WILL START -
~
Mengingat perkataan Rose petang tadi, yang ingin menemui sang ayah, sebenarnya itu memanglah impiannya, tetapi walaupun gadis berusia 17 tahun itu mengatakannya, dia tidak serius dengan ucapannya.
Hanya saja dirinya larut dalam emosi, yang membuat mulutnya tidak bisa mengontrol seluruh isi hatinya.
Katakan saja jika Rose gadis yang egois, itu bukan kemauannya tetapi memang sifatnya sudah terbentuk seperti itu, entah apa yang merasuki pikirannya dia akan selalu bertindak seenaknya tanpa memikirkan apa dampak negatifnya.
Dan yang membuat semesta bingung adalah, Everyone will protect her even if she doesn't want to be protected.
Sejahat apapun sikapnya, semua orang akan berusaha melindunginya. Apakah mungkin jika Rose pernah menyelamatkan semesta dikehidupan sebelumnya? Sepertinya tidak mungkin.
•
Suara gertakan sendok dan juga garpu terdengar begitu nyaring di ruangan ini, sembari bersentuhan dengan piring berwarna putih yang sudah tervalidkan berada di dalam rumah para manusia berkartu hitam, BlackCard.
Makan malam kali ini benar-benar sunyi, sepertinya alam semesta tahu jika ibu dan anak ini sedang tidak berhubungan baik, ah bukan, lebih tepatnya hanya satu anaknya, sedangkan dua anak yang lainnya menikmati kesunyian yang ada.
Rose, gadis itu terus menerus menambah porsi makannya, yang membuat kedua kembarannya bingung melihat tingkah laku aneh itu, ini pernah terjadi sebelumnya dan dua laki-laki tampan tersebut tahu apa yang akan terjadi setelahnya.
"kau tidak makan sebanyak itu" sambar Jaehyun.
Jessica, yang sedari tadi duduk dihadapan mereka bertiga langsung menoleh dan melihat ke arah anak gadisnya, sepertinya Jessica tahu, ini pasti karena kejadian petang tadi.
"letakkan sendok dan garpumu!" perintah Mingyu, tetapi seakan tuli gadis yang berada disebelahnya itu tetap melanjutkan aktifitas mengunyahnya. Sampai pada akhirnya, "hueekk,,,,hueeekkk!" dia terus menutupi mulutnya menggunakan tangannya, walaupun dia tahu tidak akan ada yang keluar dari dalam perutnya.
Jaehyun bangun dari duduknya, mengambil segelas air yang sudah disiapkan di atas meja makan kebesarannya setelah itu menuntunnya agar masuk ke dalam perut Rose, sesekali tangan kekarnya mengusap punggung elegan gadis itu.
"Chaeyoung-ah, percayalah! Ibu tidak akan membiarkanmu berada di urutan terakhir" sangkal Jessica.
Rose yang masih berusaha menghilangkan rasa mual diperutnya pun seketika berhenti, kala sang ibu mengucapkan kalimatnya. Gadis itu hanya menatapnya, tanpa berkeinginan untuk menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Triplet's Wealth
Teen FictionHukum dan Ketertiban yang di kendalikan oleh 0,01% siswa teratas, dengan berbagai fasilitas mewah di dalamnya yang membuat semua siswa siswi akan merasa nyaman jika bersekolah disana. Tetapi tidak dengan siswa siswi dari Pendidikan Kesetaraan, yang...