Hukum dan Ketertiban yang di kendalikan oleh 0,01% siswa teratas, dengan berbagai fasilitas mewah di dalamnya yang membuat semua siswa siswi akan merasa nyaman jika bersekolah disana. Tetapi tidak dengan siswa siswi dari Pendidikan Kesetaraan, yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
"selamat siang Direktur Jung, ketua pimpinan T.O.P Corp ingin bertemu denganmu."
Nam Deok-jin, meninggalkan ruangan. Memberikan salam hormatnya kepada pria yang telah dipercayai nya selama enam tahun ini.
"kau terlihat begitu santai, padahal musuh perusahaan mu akan mengadakan pesta besar-besaran beberapa minggu ke depan." Seunghyun memasukkan kedua tangannya pada saku celana bahan yang sedang ia kenakan.
Pria Jung itu menatap rekan bisnis nya penuh pertanyaan, "apa maksud ucapanmu? bukankah seharusnya kita yang akan mengadakan pesta besar-besaran." ucapnya.
Seunghyun tertawa mengejek di ujung sana, "kau belum tau rupanya..." pria dengan tinggi yang mencapai seratus delapan puluh satu centi meter itu menjeda kalimatnya, berjalan mendekat ke arah Yunho. "mantan istrimu—ternyata lebih pintar dari dugaanku."
"C.V.C kabarnya akan melakukan kerja sama dengan Ruby.Jane Styles itu artinya mereka akan berada di masa kejayaannya. dan perusahaan kita tidak akan berkembang jika harus bersanding dengan mereka bukan?" Seunghyun menepuk pundak Yunho, "maka dari itu, kau harus lebih cerdas darinya. Direktur Jung" Pria itu meninggalkan ruangan, setelah membuat rekannya tersaing kembali seperti delapan belas tahun yang lalu.
Yunho meraup wajahnya frustasi. Sungguh, bukan ini yang dirinya harapkan. Selama ini, ia sama sekali tidak ingin bersaing dengan perusahaan mantan istrinya. Pria itu benar-benar ingin mengakhirinya cukup dengan menikahi wanita itu, tetapi siapa sangka jika keduanya akan berakhir seperti ini.
"kau benar-benar akan merebut milikku kembali, Sooyeon-a"
"anakku, dan kini kau ingin menyaingi perusahaan ku kembali? konyol." lanjutnya.
Pintu ruangan terbuka, menampakkan sekretaris Nam disana. "kau baik-baik saja tuan?"
Yunho menatap sekretaris-nya jengkel, "Jung Sooyeon akan menyaingi perusahaanku kembali. APA INI YANG KAU SEBUT BAIK-BAIK SAJA?!" desak pria tersebut, dan berjalan meninggalkan ruangan.
Sekretaris Nam mengekori atasannya dengan terburu-buru, "apa yang akan kau lakukan selanjutnya tuan?"
Sejujurnya Yunho belum memiliki petunjuk untuk itu, mengingat kejadian beberapa belas tahun yang lalu masih membuatnya terasa begitu kelu, dimana dirinya ditinggalkan dan tidak bisa melihat ketiga anaknya.
Walaupun sejak saat itu memang seharusnya Yunho sudah membuat rencana balas dendamnya. Dan mungkin sekarang merupakan waktu yang tepat.
