48. RASA TAKUT

1K 49 0
                                    

"Mas," panggilku. Sembari aku peluk Mas Alfin dari samping dan menaruh kepalaku diatas dada bidangnya. Yang tadinya tangannya ia taruh diatas ketikan laptop, kini tangannya beralih memelukku erat, sangat erat. Erat sekali.

"Gimana aku mau kerja, kalo kamu meluk terus, hm?" ujarnya mencium keningku.

"Lagian, libur gini masih kerja!" decakku kesal.

"Haha, kamu mau apa? Mau sesuatu?" tanya Mas Alfin lembut.

"Enggak ada, Mas, pengin meluk kamu aja," ujarku malu-malu.

Sungguh sebenarnya aku tak enak meluk dia dari tadi. Padahal Mas Alfin lagi kerja, dan tangannya masih sibuk dilaptop. Tapi entah kenapa, aku tidak mau jauh-jauh dengannya. Ingin rasanya aku memeluk dia setiap saat. Tapi mau bagaimana, dia berangkat pagi, pulang malam. Kadang juga Mas Alfin selalu pulang telat, ia sering kali lembur sekarang ini. Mungkin pekerjaan kantor dan kampus, memang banyak. Aku sebagai istri, hanya bisa sabar dan memaklumi dua pekerjaan suamiku.

Ada rasa takut dihatiku, entah kenapa saat Mas Alfin pergi bekerja, aku selalu takut ia tak akan kembali dan pulang kerumah. Saat dirumah pun aku sering sekali menelepon Mas Alfin dan chat dia. Walau kadang balasnya lama, ya, aku tahu. Dia sedang sibuk dikantor.

Tapi aku selalu berpikir positif, mungkin bawaan bayi kali, ya? Pengin deket-deket sama Papahnya.

"Sini," ujar Mas Alfin memelukku makin erat. Dan beberapa kali ia mengecup pucuk kepalaku.

"Aku takut, Mas,"

"Takut kenapa?" tanya Mas Alfin mengerutkan keningnya.

"Takut kamu diambil orang,"

Deg!

Ada rasa bersalah dihati Alfin. Entah, itu karena apa. Hanya ia dan Allah yang tahu.

"Haha! Kamu ini ada- ada aja," tawa Mas Alfin pecah. Dan ia malah mengacak-ngacak rambutku yang sedang tidak memakai hijab.

"Ih! Aku serius!" decakku geram.

"Iya sayang, iya. Lagian, siapa juga yang mau ngambil aku, hm?" tanyanya yang malah menyentil hidungku.

"Ya, kan disana banyak cewe-cewe cantik,"

"Cantik aja gak cukup, sayang," ujar Mas Alfin mengecup keningku.

"Aku janji, gak akan pernah ninggalin kamu sayang. Pernikahan itu, sekali seumur hidup, kecuali maut yang memisah kita,"

"Janji?"

"Iya sayang, janji!"

☆♡☆

Stay tune!

DOSENKU IMAMKU [SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang