15. BULAN MADU

2.6K 127 5
                                    

Setelah Mas Alfin melaksanakan ritual mandinya dan sholat maghrib, ia pun menyusulku kebawah ke meja makan.

"Eh Mas, sini makan dulu," ucap ku pada suamiku yang baru sampai.

"Oke sayang." ucap Mas Alfin membelai atas kepalaku lalu langsung duduk ke kursi.

Aku pun mengambilkan Mas Alfin nasi beserta lau pauk dan sayur lainnya ke piringnya.

"Segini cukup mas? " tanyaku padanya.

"Udah sayang cukup, " ucap Mas Alfin.

Kami pun melanjutkan acara makan malamnya.

Setelah acara makan malamnya selesai, aku membantu Bi Wati untuk membereskan piring bekas makan barusan.

Sedangkan Mas Alfin dia sudah duduk manis didepan sofa TV sedang menonton acara berita.

Setelah aku selesai membereskan meja makan, aku pun menghampiri Mas Alfin yang sedang duduk santai disana.

"Eh Kei udah selesai cuci piringnya?" tanya Mas Alfin sambil menarik pinggangk agar lebih dekat dengannya.

"Udah ko mas barusan," jawabku padanya.

"Baiklah," ucap Mas Alfin sambil menundukan kepalanya kebahu ku dengan manja:)

Hadehh Mass dd meleleh ah:(

"Key," panggil Mas Alfin.

"Hm,"

"Kita belum bulan madu lho Key," ucap Mas Alfin yang membuat ku kaget.

"Hm, terus?" tanyaku.

Mas Alfin pun bangun dengan posisi tegap dan menatap ku lekat sambil memegang kedua tanganku.

"Kita pergi bulan madu yuk Key, mau gak?" tanya Mas Alfin lekat.

"Bulan madu?" tanyaku meyakinkan.

"Iya sayang," jawab Mas Alfin mengangguk.

"Memangnya Mas mau kemana?" tanyaku.

"Kamu maunya keluar negri atau dalam negri?" tanya Mas Alfin lembut.

"Dalam negri aja deh, kalo keluar pasti harus persiapan ini itu banyak, sama kejauhan juga," jelasku.

"Em... ke Bali mau?" tanya Mas Alfin pelan.

"Boleh, Mas," jawabku tersenyum.

Mas Alfin memegang kedua pipiku dan wajahnya sangatlah dekat dengan wajahku. Aku pun bisa merasakan nafas dia yang menerpa wajahku.

Dan ia berbisik pelan ditelingaku.

"Mas sayang kamu Key" Bisiknya pelan, yang mampu membuat jantungku diskoan didalam.

Aaaaa sudahlah...

☆♡☆

Keesokan harinya aku disuruh berkemas baju karena siangnya aku dan Mas Alfin berangkat ke Bali.

Saat ini aku masih didapur bersama Bi Wati sedang menyiapkan sarapan.

Sarapan pagi ini dengan nasi goreng, telor dadar, dan ayam goreng. Agar Mas Alfin bisa memilih dia mau makan dengan ayam goreng atau telor dadar.

Setelah aku dan Bi Wati selesai membuatkan sarapannya, aku pun bergegas kelantai atas, kekamarku. Untuk memanggil Mas Alfin agar cepat turun kebawah.

"Bi, Key keatas dulu ya," ucapku pada Bi Wati.

"Iya, Non," ucap Bi Wati mengangguk kan kepalanya.

Sesampainya aku diatas, aku kedapatan Mas Alfin yang masih tiduran diatas kasur dengan memeluk gulingnya.

Sungguh itu sangat lucu sekali, tapi aku aneh sama dia. Kenapa kalo di Kampus dia galak dan dingin sekali, tapi berbeda dengan ia saat ada dirumah. Ia sangatlah lucu, dan manja.

Sebenarnya ia tadi subuh sudah bangun, tapi sesudah ia solat subuh, ia langsung kembali tidur dengan pakaian kokonya dan celana hitamnya.

Padahal tadi sudah kusuruh ia agar tidak tidur lagi, tapi ia tak mendengarkan ucapanku. Ia malah kembali tidur.

Mungkin Mas Alfin kelelahan, karena ia bekerja dua profesi sekaligus. Menjadi Dokter dan Menjadi Dosen di Kampusnya sendiri.

Aku pun menghampirinya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya pelan, agar ia segera bangun dari tidurnya itu.

"Mas, bangun, ini udah siang, sarapannya udah siap. Ayok turun kebawah," ujarku kesal, pasalnya dari tadi aku terus membangunkannya, tapi ia tak kunjung bangun.

"Mas bangun ayokkk!" decak ku kesal.

Ia tak kunjung bangun, malahan ia menarik tubuhku agar ikut tidur disampingnya. Ia memelukku dari belakang dan dagu dia, ia taruh dibahuku dan mencium harum strobery dirambutku itu.

"Mas, yaAllah ih, bangunnnn... udah siang tahu!" decakku.

"Masih pagi Kei, Mas, masih ngantuk," ujarnya manja, malah ngedusel-dusel dileherku.

Ae lahh.... Mas Alfin:(

Dd melelehh;)

"Yaudah kalo Mas masih ngantuk, Mas tidur lagi aja, aku mau sarapan!" decakku sebal.

"Iya-iya okey, Mas bangun, Mas turun!" ujarnya melepaskan pelukannya.

"Yaudah ayok turun," ajakku.

"Iya sayang," ucapnya.

☆♡☆

Votenya dong Markonah:(

Next part ♡






Salam kopi. ☕

DOSENKU IMAMKU [SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang