24. di ingkari

546 71 1
                                    

"Baiklah Jeno-ssi seperti nya kita free sampai minggu depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah Jeno-ssi seperti nya kita free sampai minggu depan." Haechan menarik nafas nya kuat-kuat. Menyambar satu gelas coffie yang tersedia di atas meja, meneguk nya dengan terburu-buru.

Ternyata menjadi seorang manager merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan juga. Mengatur jadwal Jeno dua mingguan ini cukup membuat nya kewalahan menanggapi berbagai macam tawaran yang diajukan kepada lelaki itu untuk menghadiri sebuah acara show televisi.

"Kau juga sudah melakukan nya dengan baik hari ini. " Jemari ranting itu mendarat sempurna di atas surai hitam pria nya yang tengah naik daun saat ini.

"Berkat mu, terimakasih."

Lagi, dua love birds itu sibuk ber lovey dovey ria, mengabaikan sekitarnya.

Haechan memilih abai, pikirnya biarkan saja selagi kedua nya bahagia. Tapi sebentar dulu ada yang ingin ia beritahukan kepada keduanya."Oh iya, aku lupa mengatakan ini pada mu. "

Mengambil MacBook yang ia letakkan tadi lalu mulai mencari sebuah email yang beberapa waktu lalu membuat kening nya mengerut.

"Lihat Ini." suara retukan es batu ulah gigi-gigi tajam itu kini mengiringi.

Jaemin meringsut mendekat untuk melihat juga.

"Ibu. "

Dan satu kata yang meluncur dari bibir berisi lelaki nya membuat nya bungkam seketika.

*🌸*

"Sejak kapan kau meninggalkan rumah? "

Sepasang kaki itu mendayung bersamaan dengan tautan jemari yang saling mengisi celah ke kosongan masing-masing.

"Lama."

Yang lebih manis lalu menahan langkah nya.

"Pulang lah."

"Aku tidak mau."

"Dia pasti merindukan mu."

"Dia? tidak-"

"Dia iya. "

Jaemin membawa tungkai nya lebih dekat, lalu jari ranting nya di darat kan sempurna pada dada pria nya."Disini." kata nya. "Hati mu beku, dan pelukan dari luka itu mungkin bisa mencairkan nya."

Betapa kata cinta itu tidak sebanding dengan apa yang Jeno rasakan terhadap lelaki manis ini. Benar-benar hadiah terindah yang ia dapatkan dari Tuhan, karena itu Jeno semakin bersemangat untuk memiliki nya, menjadikan nya satu hanya untuk nya.

Ditarik nya lalu tubuh ringkih itu kedalam dekapannya, menghirup dalam aroma vanilla dari surai pink nya.

"Tapi kemoterapi mu? "

"Aku akan minta ibu untuk menemani ku besok."

"Kalau begitu lusa saja."

"Tidak Lee, kau tetap harus pergi besok. "

"Love.."

"Aku janji aku akan baik-baik saja. "

Dan semestinya Jeno memang tidak seharusnya mempercayai janji itu.

tbc

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang