"Lee, kemarilah." aku bergerak mendekat ke arah kasur rumah sakit tempatnya bersandar saat ini.Dia lalu duduk tegap berusaha melepaskan syal biru tua dengan rajutan huruf J rapi yang melingkari lehernya.
"Aku tidak akan pergi." kata ku.
Dia menggeleng menentang,"Tidak, kau harus pergi. Nyonya Lee pasti sudah menunggu mu."
"Aku tidak mau meninggalkan mu."
"Kau tidak perlu khawatir, ibu akan menemaniku kali ini." katanya,"Lagipula ini bukan kemoterapi terakhir ku."
"Tapi–"
"Tidak, cepat menunduk lah."
Dia melilitkan syal itu ke leher ku, memasangkan nya dengan apik. Jelaga semesta itu lalu menatap ku lamat, senyum teduh itu mengiringi.
Apa.
Perasaan ku rasa nya tidak baik-baik saja. Tapi apa? Aku tidak bisa menebak nya, jelaga berbinar itu terlalu pintar menyembunyikan rahasia nya.Tangan ranting dingin itu menyentuh wajah ku, menelusuri garis pahatan yang tercipta. Aku menunduk, meletakkan tangan ku di kedua sisi tubuh nya, membiarkan nya menyentuh ku dengan leluasa. Jari-jari ranting itu lalu membingkai dengan sempurna.
Kurasakan labium sedingin es itu mendarat di dahi ku, beralih ke kedua mata ku dengan adil, lalu mengecup pucuk hidung ku cukup lama, dan terakhir bibir. Untuk sepersekian detik hanya sebuah kecupan ringan, tapi kemudian dia menggerakkan bibir nya lebih dulu. Entah perasaan ku atau mungkin ciuman nya terkesan terburu buru aku lalu mengambil alih. Kutarik tengkuk itu, memagut nya untuk menyecap dalam rasa manis walau helaian tipis itu tidak semerah dulu. Dia meringis mempersilahkan lidah ku untuk mengeksplor lebih dalam dan rematan kecil pada rambut ku semakin tidak ingin membuatku melepaskan tautan.
Perpaduan saliva itu membentang, jelaga semesta itu bergetar menatap ku. Kenapa? kenapa aku tidak bisa membaca nya?
"Aku mencintai mu."
"Aku mencintai mu kau tahu?"
Bibir basah itu membeku, dia lalu memeluk ku erat, menyembunyikan kepala nya di dada ku.
Dia tahu aku menunggu, karna ini bukan pertama kali nya aku mengaku, tapi bibir itu selalu saja membisu.
Lagi-lagi hanya sebuah pelukan erat yang ku dapati. Selalu seperti ini.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healed
Fanfiction𝒐𝒏 𝒉𝒐𝒍𝒅 / "Cintaku sudah habis di orang ini." "Jadi apakah itu cinta sepihak?" "Tidak, cintaku sudah lengkap." © softjaeboo, bxb | songfic | romance | hurt/comport | 18