Entah memang sengaja ditinggalkan atau tidak, yang jelas ketika lelaki pemilik senyum manis itu berbalik menghadap ku, kulemparkan buku usang bersampul biru muda itu padanya.
"Lee Jeno."
"Jeno-ssi."
"Lee Jeno-ssi."
"Berhenti mengikutiku!" teriak ku.
Tidak peduli berapa banyak lagi pasang mata yang akan menatapku hina. Aku benar-benar tidak peduli.
Semesta dengan binar redup itu menatapku.
Aku tidak peduli.
Sekali lagi kutekankan, aku tidak harus peduli.
•🌸•
Kulangkah kan kakiku kembali setelah tahu bahwa para manusia naif itu sudah meninggalkan ruang kelas untuk saat ini.
Secarik notes kecil yang di tempel di atas meja tiba-tiba saja menarik atensiku.
Kau membacanya.
Tentu kau pasti tidak sengaja membaca isinya. Lee maaf membebanimu, aku tidak berniat begitu. Tapi sekarang aku mempercayaimu. Maaf sekali lagi Lee Jeno-ssi.Aku mendongak menatap seseorang yang mendaratkan seluruh atensinya kepadaku. Menempatkan banyak harap di matanya.
Aku mendengkus, menabrak punggungnya sembari menjauh membawa tas punggungku.
Namun baru beberapa detik melangkah, suara berdebum dari arah belakang membuatku seketika menoleh.
Di sana, tubuh kurus itu merosot di lantai dengan cairan merah yang telah merembes habis dari hidungnya.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healed
Fanfiction𝒐𝒏 𝒉𝒐𝒍𝒅 / "Cintaku sudah habis di orang ini." "Jadi apakah itu cinta sepihak?" "Tidak, cintaku sudah lengkap." © softjaeboo, bxb | songfic | romance | hurt/comport | 18