Kuhela nafas dengan lega sambil menutup kedua mata menikmati paparan sinar matahari pagi di bangku taman rumah sakit tempat Jeno membawa ku. Melepas penat sebentar setelah beberapa hari hanya diam di kamar pasca pemulihan setelah kemoterapi kemarin. Tubuh ku semakin lelah saja, bahkan kini aku mulai sering menyuruh Jeno memakai kan penutup kepala di kepalaku.
Tiba-tiba saja otakku mengingat sesuatu. Sebuah pertanyaan yang membuat ku begitu penasaran akan jawabannya.
"Lee, apakah kau tertarik dengan musik?"
Mata tersenyum dengan sorot berbanding terbalik itu beralih menatap ku,"Sedikit." jawab nya lirih setelah beberapa saat.
Bukan karena apa, tapi aku melihat sebuah gitar hampir berdebu di sebelah lemari pakaian nya tempo lalu.
"Pernah menulis lagu?"
"Tidak ada yang kupikirkan." kali ini dia langsung menjawab.
"Ei, bukankah lagu tentang membenci dunia dengan memusuhi setiap orang juga bagus?" ku sikut perut nya dengan ujung siku ku dan respon air muka masam itu membuat ku tertawa seketika.
"Kalau begitu bisakah kau menulis sebuah lagu untuk ku?"
Aku tersenyum saat dia menatap ku lamat," Aku ingin mendengar nya, pasti akan sangat bagus." ku usap pelan punggung tangan besar milik nya-usaha menyalurkan energi positif itu padanya.
"Mimpi sebagai seorang penyanyi Itu-juga sangat keren."
Tidak tahu, tapi saat ini aku hanya ingin membuat nya terbuka untuk sesuatu yang lain. Sesuatu yang membuat nya tenang, damai dan nyaman tanpa dia sadari-sebuah musik. Aku ingin dia melakukan nya. Bilang saja aku pesimis, tapi sepertinya aku memang tidak akan bersama nya selama itu.
tbc .
KAMU SEDANG MEMBACA
Healed
Fanfiction𝒐𝒏 𝒉𝒐𝒍𝒅 / "Cintaku sudah habis di orang ini." "Jadi apakah itu cinta sepihak?" "Tidak, cintaku sudah lengkap." © softjaeboo, bxb | songfic | romance | hurt/comport | 18