"Nana hyung!"
Seorang anak kecil berteriak menghambur ke arahnya. Jaemin berjongkok guna mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu.
"Nana?" kali ini seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri.
Sebentar. Siapa Nana?
"Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja, kan? Sudah lama sejak terakhir kali kau kemari."
"Aku baik-baik saja Bibi."
Wanita paruh baya itu beralih menatapku.
"Siapa? Kekasihmu ya? "
"Ya? Ah Te..tentu saja bukan!"
Aku menatapnya, entah kenapa rasanya senang sekali melihat semburat pagi itu timbul di kedua pipinya.
"Tidak apa, tidak perlu malu," wanita paruh baya tertawa kecil.
"Nana hyung kemarilah ada yang ingin aku tunjuk kan padamu," anak kecil tadi kini berusaha menariknya untuk ikut.
Dia menoleh ke arah ku lalu menyerahkan kamera yang bergelantung di leher nya.
"Nanti ambil gambarnya oke."
Wanita paruh baya itu tersenyum tipis. Semburat kesedihan terpatri jelas di wajah berkerutnya.
"Rasanya masih tidak percaya seperti kenapa Tuhan jahat sekali, dia terlalu baik dan masih sangat muda. "
Dia beralih menatap ku,"Kau beruntung bertemu dengannya."
Dahiku mengerut, masih tidak bisa mengerti.
"Bisakah aku minta satu hal padamu? tolong tetaplah di sisi nya untuk saat ini. Kita hanya bisa berdoa, seterusnya serahkan pada Tuhan."
•🌸•
Ku arahkan lensa kamera di tangan ku ke arahnya. Pergerakan ku terhenti entah kenapa, lalu tanpa sadar tangan ku membidik satu.
Pemilik senyum ini.
Bagaimana Tuhan menciptakannya dengan penuh rupa, hampir tanpa cela. Lalu tiba-tiba saja,
Aku ingin memilikinya.
Menyimpannya sendiri hanya untuk ku.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healed
Fanfiction𝒐𝒏 𝒉𝒐𝒍𝒅 / "Cintaku sudah habis di orang ini." "Jadi apakah itu cinta sepihak?" "Tidak, cintaku sudah lengkap." © softjaeboo, bxb | songfic | romance | hurt/comport | 18