5. A Day

251 55 1
                                    

- Haii, selamat membaca

" Mana bukunya? "

Sadam baru saja mau masuk ke kelasnya sudah dicegat sama Anna yang dari tadi menunggunya di luar kelasnya.

" Sabar, bu. Baru juga dateng, " ucap Sadam, cowok itu lalu masuk ke kelasnya diikuti Anna dibelakangnya.

Beberapa anak di kelas Sadam cukup mengenal Anna. Jadi dari tadi tuh cewek disapa mulu, khususnya sama yang segender.

" Nih. " Sadam menyodorkan buku yang Anna minta barusan.

" Wii, thanks. Jan lupa nanti sore, " ucap Anna.

" Nanti sore ngapain? " Suara Ega yang ada di belakang Anna. " Hayo... "

Sontak Anna sama Sadam langsung noleh ke arah Ega.

" Latihan lah, ngapin lagi? " jawab Anna. " Gue balik kelas dulu, thanks bukunya. "

Ega lalu duduk di depan meja Sadam. " Makin deket gue liat-liat. "

" Kan partner buat olim, gimana ga deket? " jawab Sadam sambil ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

Tapi yang namanya Ega tidak percaya sama omongan Sadam. Cowok itu sudah mengenal Sadam cukup lama, jadi ia cukup mengetahui seluk beluk Sadam seperti apa.

" Mending lo balik kelas gak sih? Habis ini bel, " ucap Sadam yang sadar kalau sedari tadi diliatin mulu sama Ega.

" Dih, mengusir ya anda. Yodah gue balik. " Setelah saling tos, Ega lalu pergi dari kelas Sadam.

Setelah itu bel masuk berbunyi. Bersamaan dengan guru jam pertama yang akan mengajar datang. Bahasa Inggris, bukan pelajaran yang ia hindari.

" Okey... Hari ini kita selesai lebih awal ya, class. Ma'am Joy ada tugas sekolah. Ma'am tinggal dulu. " Guru perempuan berusia akhir dua puluh itu lalu keluar dari ruangan.

Jamkos 15 menit sebelum pelajaran kedua. Sadam gabung ke murid cowok yang duduk di belakang. Ada sekiranya tiga orang murid laki-laki yang ngegerombol di sana.

" Pinjem gitar dong, Tam, " ucap Sadam.

Yang namanya Tama itu menunjuk gitarnya dengan dagunya.

Sadam lalu mengambil gitar milik teman sekelasnya itu. Ia lalu kembali duduk ke gerombolan tadi.

" Mau ngedeketin yang mane lagi, lu? " tanya temannya yang namanya Januar.

" Kata gue si Anna, sih, hahaha, " timpal yang namanya Satya.

" Ngedeketin ape dah? Jan buat gosip gitu kawan. Tidak baik, " ucap Sadam sambil ia memetik gitar milik Tara tadi.

Sadam memetik gitarnya asal. Sementara yang lain sibuk sama ponsel mereka masing-masing. Jamkos gini, tuh anak hobby banget gitaran kalau ada yang bawa. Lagian juga gak ada yang merasa keganggu, malahan seneng pas Sadam mulai main gitar.

Kata orang-orang sih, salah satu daya tarik Sadam. Kata yang lain vibesnya Sadam kalau gitaran sama cowok lain tuh beda.

" Lo gak ngincer Anna, kan? " tanya Januar.

[✓] Sin Cos Tan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang