— Hai, Selamat membaca
∞
" Ati-ati, jalan menanjak. Kalo bisa yang cowok bantu yang cewek. Ya tuhan, Gracia kamu bawa apa aja, nak? "
Rombongan baru sampai ke salah satu villa sebagai hadiah selepas olimpiade bulan lalu. Saat ini bulan Juni, waktu-waktu libur kenaikan kelas. Tak hanya hadiah, sekalian buat refreshing setelah menghadapi ujian kenaikan kelas beberapa minggu yang lalu.
Ya begitu lah... Meski sudah membuat bangga, kewajiban untuk mengikuti ujian tetap ada. Kecuali pelajaran yang mereka ikuti saat olimpiade. Tak hanya mereka berenam, ada sekitar empat guru yang juga ikut mendampingi mereka.
Jalan menuju vilanya rada menanjak. Jadi mereka harus ekstra hati-hati buat naik. Tapi pas sampai villa lumayan worth it. Viewnya bagus banget.
" Perkamar tiga-tiga ya, nak. Jan ada yang nakal! Inget di daerah orang! Jaga sopan santun, " ucap salah satu guru perempuan begitu mereka masuk ke Vila itu.
Anna dan kedua cewek yang lain langsung menuju kamar mereka. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit dengan satu televisi besar dan tiga ranjang untuk mereka.
" Gue pojok! Gue gak bisa gak dipojok! " ucap Gracia langsung mengambil tempat tidur pojok deket tembok.
" Kamu dimana, dek? " tanya Anna ke Jina.
" Pinggir sini aja, kak, " jawab Jina sambil menujuk kasurnya.
Setelah mereka memutuskan tempat tidur mereka, mereka bertiga langsung beres-beres. Mulai dari konsumsi yang mereka bawa, peralatan mandi atau skincare mereka, juga baju-baju.
Di kamar cowok yang letaknya disebelah kamar perempuan, mereka juga lagi beres-beres. Apalagi yang namanya Sadam rada ribut mulu perkara Javier yang gak niat banget.
" Beresin anjengg!! Entar lo ribet besokannya!! " ucap Sadam.
Cowok itu baru meletakkan kopernya saja, habis itu ngeluarin barang-barang pribadi dan sudah ditinggal ke kasur lagi buat rebahan.
" Ya elah, iya-iya. Baju-baju gue kok lo yanh ribet?!! " balas Javier.
Beres perdramaan soal beberes kamar, kegiatan mereka selanjutnya ialah mengeksplor vila. Yang namanya Gracia sudah kek ala-ala selebgram tengah roomtour.
Guru sama murid pada dengan urusan masing-masing. Gak ada yang saling ngerecoki, palingan tetap mengingatkan buat gak yang aneh-aneh. Karena ya... namanya anak muda ya.
" Ini pada gak mau jalan-jalan ke sekitaran apa? Mumpung lagi bagus, nih, " ajak Gracia usai mengambil fofo Jina dengan kameranya. " Jina, gantian fotoin gue! "
" Boleh.. Ayo!!! "
" Bentar!! Gue mules, kalian aja duluan! " Anna yang ngomong, cewek itu langsung misah pergi ke kamar mandi.
" Yaudah ayo, entar gue chat aja anaknya, " ucap Javier.
" Duluan aja deh, gue mau ke kamar bentar, " sahut Sadam. Ia langsung ke kamar. Aslinya mah, mau nungguin Anna biar pergi berdua.
Pas semua udah pergi, Sadam baru keluar dari kamarnya. Ia duduk-duduk di sofa depan sambil nungguin Anna.
" Gak ikut lo? " tanya Anna.
" Nungguin, lo. Ayo! " jawab Sadam sambil menjulurkan tangannya yang habis itu ditarik lagi.
" Yaudah ayo. "
Setelah mereka izin ke guru yang ada di sana, mereka lalu pergi jalan-jalan keluar. Sadam sih berharapnya gak ketemu empat manusia itu biar gak ganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sin Cos Tan
Ficção Adolescente[SELESAI] Olimpiade Matematika Nasional incaran Anna ada di depan mata. Ia yang terpilih begitu bersemangat untuk mengikuti olimpiade yang pemenangnya bisa mendapat beasiswa di Universitas impiannya. Namun sayangnya, ia harus berpasangan dengan Sada...