— Haii, Selamat baca!!
∞
" Futsal jam berapa? Keburu kagak? "
Sadam baru saja meletakkan tasnya sudah dicerca pertanyaan sama Anna yang dari tadi sudah di sana.
" Jam tiga biasanya. Molor dikit setengah empat, " jawab Sadam.
" Oke, semoga keburu. " Anna lalu membuka buku yang beberapa hari lalu mereka beli. Mereka sepakat kalau hari ini mengerjakan soal di yang mereka beli.
" Kalo gak keburu? "
Mata Anna menangkap Sadam yang sudah duduk di depannya. " Lanjut besok. "
" Nanti malem? Vc gitu, " ucap cowok itu lagi.
Anna mengerti arah pembicaraan cowok itu kemana, jadi ia memilih untuk tidak menanggapinya.
" Udah ayo mulai. Kerjain lima nomer dulu habis itu dibahas bareng, " ucap Anna. " 10 menit? Apa 15 menit? "
" 15 menit. "
Anna menyetel timer dari ponselnya. Ia mengatur waktu lima belas menit sesuai kesepakatan, setelah itu mulai mengerjakan.
Untuk kali ini mereka melakukan kelas tambahan di perpustakaan. Lab MIPA dipakai kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Jadi beberapa kali mereka jadi perhatian siswa yang ada di sana.
Setelah lima belas menit mereka berhenti. Sebelumnya mereka mencocokkan jawaban mereka dahulu. Ada dua nomor yang memiliki jawaban yang berbeda. Setelah itu baru melihat kunci jawaban.
" Na, nanya boleh? "
" Nanya aja. "
" Kenapa lo keluar musik? Padahal lo salah satu yang cukup menonjol, " tanya Sadam.
Anna memikirkan sejenak jawaban untuk menjawab pertanyaan cowok itu.
" It's okay, lo punya alasan yang gak bisa lo bilang pasti. Dah yuk ngerjain nomer lanjutannya, " ucap Sadam karena Anna masih belum menjawab.
Mereka kembali menyelesaikan soal berikutnya. Untuk kali ini, mereka sama-sama memiliki jawaban yang sama. Tapi pas dikoreksi lewat kunci jawaban... SALAH SEMUA. Jadi terpaksa mereka menghitung ulang untuk memastikan lagi.
Setelah beres, alias kesalahan ada di mereka, mereka melanjutkan lima soal terakhir sebelum mereka menyelesaikan sesi kelas tambahan mereka.
" Oh iya, tadi Bu Vany bilang kalo mulai mingdep kita dapet guru pendamping buat bahas ginian, " ucap Sadam pas tengah-tengah mengerjakan.
" Beneran? Syukur, deh, " ucap Anna.
" Tapi gak seru... "
Anna melirik Sadam sambil memasang tampang bertanya-tanya.
" Gak bisa berduaan lagi sama lo. Gak seru, " ucap cowok itu dengan entengnya.
" Kalo gak buat olim, udah gue jedotin pala lo! Sayangnya masih gue butuhin, " ucap Anna sambil tersenyum.
Jam dua lebih lima belas menit mereka baru selesai. Sudah satu jam lebih beberapa menit. Mereka langsung berkemas. Anna masih harus ikut bimbel jam empat sore sampai jam lima, dan Sadam masih harus futsal.
![](https://img.wattpad.com/cover/268264250-288-k474005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sin Cos Tan
Genç Kurgu[SELESAI] Olimpiade Matematika Nasional incaran Anna ada di depan mata. Ia yang terpilih begitu bersemangat untuk mengikuti olimpiade yang pemenangnya bisa mendapat beasiswa di Universitas impiannya. Namun sayangnya, ia harus berpasangan dengan Sada...