13. Sleep Well and Rest Well

211 49 5
                                    

Hai, selamat baca

Makin dekat makin terforsir energi mereka berdua. Kelas tambahan tiga kali seminggu, belum lagi tugas-tugas yang datang berurutan. Sampai waktu istirahat harus terbuang untuk belajar dan menyelesaikan tugas.

" Belum tidur, Na? " tanya Jenna yang baru saja mengintip kamar anaknya.

" Bentar, Ma, dikit lagi, " jawab Anna tanpa menoleh.

Jenna lalu menutup pintu kamar Anna.

Anna masih tetap mengerjakan tugasnya yang harus dikumpulkan besok. Tidak cuman satu saja, masih ada beberapa tugas lainnya tapi sebagian sudah selesai dari tadi sore.

Ponselnya lalu berbunyi. Panggilan video dari Sadam. Ia lalu mengangkat panggilan video itu.

" Haii, " sapa Sadam

" Hm... Kok lo belum tidur? " tanya Anna.

" Kebangun. Tadi udah tidur habis magrib, ini mau nugas, " jawab Sadam. " Lo sendiri? "

" Nyelesain tugas, ini sisa satu sama ini yang lagi gue kerjain, " jawab Anna.

Sadam mengangguk. " Kita banyak ketinggalan tugas, ya, Na. Makin deket makin keteteran. "

Anna menyetujui ucapan partnernya itu. Sebelumnya ia masih bisa mengatur waktu dalam membagi belajar untuk olimpiade, belajar untuk sekolah, dan mengerjakan tugas.

" Tugas apa? "

"Ini Kimia sama Sejarah yang belum, " jawab Anna. " Lo? "

" Bahasa Indonesia, Matematika, sama Bahasa Inggris, " ucap Sadam. " Ini kalo ganggu, gue tutup, ya. "

" Eh- Gak usah. Temenin aja, " jawab Anna diluar dugaan Sadam.

Setelah itu mereka sama-sama mengerjakan tugas mereka masing-masing. Dengan posisi yang sama, masih melakukan panggilan video. Kadang mereka juga saling bantu kalo semisal ada yang tidak dimengerti.

Dari tempat Sadam, ia memperhatikan cewek di layar ponselnya itu. Dari raut wajahnya terlihat kalau ia sudah mengantuk. Tapi Anna masih maksa buat ngelanjutin tugasnya yang katanya tinggal sedikit lagi.

Inisiatif, ia beranjak dari tempat duduknya guna mengambil gitar. Setelah itu ia mulai memetik gitarnya dan menyanyi secara asal. Pokonya ada lirik yang terlintas ia nyanyiin.

Anna menotice hal itu, tapi ia biarkan. Lumayan, hitung-hitung hiburan dan penghilang kantuk.

" Tinggal berapa lagi? " tanya Sadam.

" Oh... dikit lagi, " jawab Anna.

" Kalo udah selesei, tinggal tidur aja gak apa. Gue lanjut nyanyi, ya. Silahkan kak... Open request, nih, " ucap Sadam.

Anna tertawa pelan. " Terserah, dah. "

" Walaupun bukanlah pelajar unggulan, asal menyenangkan boleh-boleh saja, kan. Menilai manusia bukan dilihat dari pelajaran saja. "

Sadam menyanyikan salah satu bait dari lagu dari JKT48 yang berjudul Gadis-gadis remaja. Ia bukan fans idol group itu, beberapa hari yang lalu terlintas di beranda youtubenya penampilan mereka. Karena penasaran, ia membuka video itu dan menontonnya. Kesan pertamanya seru. Setelah ia memahami liriknya, lagu itu berisi kalau hidup itu dibawa santai saja. Tidak perlu menjadi pelajar unggulan atau orang bernama besar, asalkan bisa bahagia saja itu sudah cukup.

" Ku tidak ingin jadi orang dewasa, begini pun tak apa. Hidup itu sangat singkat biarkan semauku. " Sadam melanjutkan lagi. " Riwayat pendidikan atau pekerjaan itu bukan masalah. Kalau semua orang bisa senang, begitu saja aku pun bahagia. Jangan lewatkan momen ini. Mari nikmati momen ini. "

[✓] Sin Cos Tan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang