****
AUTHOR
Pukul 14:30 Wib, Faiz memasuki ruangan Rizki. Saat itu Rizki sedang melahap masakan Naya yang sengaja dikirimkan oleh Naya itupun mengirimnya telat. Ada moment romantis yang bikin Rizki sering dibully kantornya sendiri oleh para karyawannya. Jadi, Rizki pernah mengikuti meeting dengan klien terbesar di kotanya. Saat jam makan siang, semua orang berkumpul untuk makan bersama kecuali Rizki yang tetap menunggu seseorang di sebuah lobby. Karena penasaran, salah satu klien itu menjemput Rizki dan menawarkan makan siang bersama. Rizki mengikuti saja sembari tersenyum tetapi dia tidak menjawab iya atau tidak. Sampai di ruang makan seperti restoran yang disediakan oleh perusahaannya. Klien itu memberi nasi kotak kepadanya. Dia tersenyum dan menolaknya dengan sopan.
"Maaf,Pak. Saya tidak bisa memakan sesuatu sebelum memakan makanan buatan istri saha, maaf ya Pak. Hari ini saya tidak sarapan karena dia kesiangan. Jadi, lebih kalian boleh makan duluan saja! Saya menunggu istri saya untuk mengantarkan makan siang." perjelas Rizki. Semua orang jadi kagum kepadanya terutama klien yang menawarkan tadi. Menurut mereka Rizki romantis juga dan ada yang beranggapan takut kepada istrinya. Rizki akan memakan sesuatu jika dia sudah memakan makanan dari Naya. Singkatnya seperti itulah kerokan dia.
Faiz bersiul mendekati Rizki sembari meledeknya."Makan siang yang kesorean?" celetuk Faiz menepuk bahunya lalu duduk di hadapannya. Rizki masih mengunyah jadi tidak bisa membalasnya.
"Masih siang ini, Iz" jawabnya. Dia melanjutkan makanannya. Faiz hanya tersenyum. Sambil menunggu Rizki makan, Faiz memainkan handphonenya dengan menarik ulur beranda Facebook. Setelah Rizki selesai makan, pria itu bertanya kedatangan Faiz membawa kabar baik seperti apa.
"Katakan! Kabar apa yang akan kau beritahu padaku?" tanya Rizki sembari membersihkan kedua tangannya. Faiz mengikuti Rizki dan memperlihatkan sebuah foto.
"Tebak siapa ini?" tanyanya.
"Anak kecil siapa itu?" Rizki malah bertanya balik. Mereka berdua duduk di ruang tamu Rizki.
"Anakmu lah!"
"Gila! Anakku masih didalam kandungan. Jangan aneh kamu, Iz." cetusnya."Coba ingat-ingat, Ki. Apakah kau hanya berbuat pada Naya saja?"
"Eh Gila banget kamu, Iz. Apa maksudmu?"
****
Hari ini setelah mengantarkan makan siang kepada suaminya, Naya dan Bunda pergi ke sebuah Mall untuk membeli perlengkapan bayinya. Mengingat kata dokter dia sekitar tiga minggu lagi akan melahirkan. Wanita itu tangguh dan kuat, dia mampu berjalan berkeliling dengan lincah. Jelas saja itu sudah hal biasa baginya. Rasa sakit seperti apa sih yang tidak pernah dirasakan olehnya? Naya dan Bunda tengah memilih sarung tangan si bayi.
Disamping itu, Aasyila yang baru pulang sekolah dikejutkan oleh dua orang pria bertubuh kekar dan satu orang wanita berambut pendek dengan baju ketat berwarna hitam dan memakai sepatu serta topi.
"Eh ada Bang Hritik Roshan." ucap lirih Aasyila yang terpesona. Dari awal dia memang sangat suka sekali melihat Roshan. Menurutnya keren dan seksi."Hai manis... Sudah aku bilang namaku Aditya Roshan bukan Hrithik Roshan." kata Roshan yang menyentil hidung Aasyila dan sepertinya gadis itu jadi salah tingkah. Pria yang satunya hanya menggelengkan kepa melihat Roshan yang genit. Sedangkan wanita yang disamping Roshan mencubit pinggangnya dan melototinya.
"Iya-iya Bang. Tapi boleh nggak Aasyila panggil lebih gampang, biar gampang diingat juga."
"Boleh, memang kamu mau manggil apa?"
"Manggil Sayang aja yah, Bang. Hehehe..." jawab Aasyila menggoda Roshan. Wanita yang disamping Roshan tersenyum mendengar ocehan dari gadis belia tersebut. Roshan juga terkekeh mendengarnya. Aasyila jadi malu karena sudah berani genit didepan dua orang asing.
"Oiya, Abang ada perlu apa?" tanya Aasyila untuk memecahkan suasana tadi.
"Dimana kakak ipar mu, Syil?"
"Ouh... Dia tadi pergi sama Bunda ke Mall.""Mall mana?"
"Di dekat Masjid Raya, Bang. Mereka mau belanja perlengkapan bayi." ucapnya.
Roshan dan kedua temannya menautkan kedua alisnya dan saling memandang satu sama lain dengan keheranan. Mereka mencoba berpikir mungkin untuk kado atau Bundanya mau hamil lagi. Roshan pernah dibertahh oleh pembantunya jika Naya pernah datang dengan Rizki sambil menangis histeris itulah mengapa mereka ingin menemui Naya. Sejak mereka pulang, Naya tidak bisa dihubungi lagi bahkan dia mengganti nomor teleponnya tanpa memberitahu mereka. Ada sesuatu yang aneh terjadi pada Naya. Jadi, mereka ingin menanyakan langsung padanya."Ya sudah, kalau begitu Abang mau menyusul kakak ipar mu yah." sahut Roshan membelai rambut gadis itu.
"Sayang... Ehh maksudnya Bang Roshan, tunggu." teriak Aasyila membuat Roshan berbalik dan wanita di sampingnya terkekeh lagi.
"Bang, aku ikut dong." rengek Aasyila. Roshan tersenyum dan hanya mengangguk saja. Saat wanita itu hendak duduk di depan bersama Roshan yang menyetir di depan."Permisi, Mbak. Aasyila duduk di depan yah karena Aasyila nggak bisa duduk di belakang, mabuk." katanya. Wanita tersebut mempersilahkannya. Roshan dan pria itu hanya tersenyum saja. Mereka berempat menyusul Naya yang berbelanja di Mall.
****
"Masa iya gue harus jelasinnya, Ki. Lu kan memang pernah berhubungan di luar pernikahan!" cetus Faiz. Rizki langsung mendelik.
"Itu sudah jadi masa lalu, Iz. Lupain."
"Lu tanggung jawab, Bro! Nih anaknya udah umur 3 tahun mau jalan ke 4 sih."
"Apaan sih." jawab Rizki bernada marah.
"Lu mau enaknya aja ternyata yah." sindir Faiz.
"Gue bukan mau enaknya aja. Lagian dia juga ninggalin aku kan. Kalau memang itu anakku kenapa dia nggak mau aku nikahi? Dia malah kabur. Gue cuma berbuat sama dia sebelum gue nikah sama Naya. Lu jangan kompor, Iz!"
"Skip ah... Bukan anak gue itu!" katanya lagi sembari memotong buah apel hijau dan melahapnya.
"Bangsat juga kau, Ki. Tanggung jawab dong!" cetus Faiz yang terus mendesaknya."Oke gue tanggung jawab. Tapi, sekarang dia dimana?" tanya Rizki.
"Di apartemen 45 Bunga Melati. Dia tinggal disana setelah kembali dari luar negeri." jawab Faiz.
Apartemen itu adalah apartemen yang diberikan pada wanita yang pernah ada bagi Rizki. Itu sebagai hadiah hari kelahirannnya. Rizki langsung terbatuk mendengarnya. Dia langsung mengambil kunci mobil dan keluar dari kantor menghiraukan panggilan Faiz. Dia berlari cepat masuk ke dalam mobil melakukan mobilnya. Faiz menghentikannya. Pria itu juga ikut. Rizki langsung memutar balik mobilnya ke arah lokasi wanita tersebut.****
Sampailah Aasyila, Roshan, dan kedua temannya di parkiran mobil Mall. Mereka semua turun memakai kacamata hitam kecuali Aasyila. Aasyila tercengang melihat kekompakan mereka bertiga seperti aktor-aktor yang ada di film ketika keluar dari mobil. Roshan menyuruh gadis itu untuk menelepon keberadaan Naya. Aasyila menurutinya, saat menelepon Aasyila tidak menyinggung nama Roshan. Naya juga tidak curiga dengan pertanyaan Aasyila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balai Rindu
Fiction généraleCerita tentang perjodohan tanpa direncanakan oleh kedua pihak keluarga. Perjodohan ini dilakukan untuk menyelamatkan kehormatan keluarganya. Akankah mereka berdua saling menerimanya? Oke sebelum kalian baca jangan lupa vote, follow, dan letakkan di...