Part 13

25.7K 2.8K 674
                                    


🌻 Menaruh harapan kepada manusia, adalah seni sederhana untuk menderita 🌻




= IF IT IS YOU =

Haechan menggeret langkah beratnya menuju lantai atas Kantor Start Grup, kantung hitam di bawah mata terlihat jelas membingkai wajah manisnya pagi ini.

bukannya tak bisa ber-istirahat karna menjaga Jaemin yang tengah berbaring dirumah sakit, tapi fikiran Haechan sungguh dikacaukan oleh pesan singkat yang Mark kirim semalam.

ditambah lagi, jantungnya masih berpacu di dalam sana, karna ciuman pertama yang sangat luar biasa selama dua puluh tiga tahun hidupnya.

hingga pagi ini, Haechan masih bisa merasakan ribuan kupu-kupu imajiner itu beterbangan di dalam perutnya.

merasakan dirinya seperti berdiri di sebuah taman bunga matahari yang sedang mekar.

sangat indah, dan Haechan katakan dirinya makin tergila-gila.

Haechan menatap pantulan dirinya sendiri di cermin wastafel kamar mandi, tangannya sibuk memasang concealer di bawah mata untuk menyamarkan warna gelap tersebut.

Ia tak mau membuat orang lain risih karna memandang wajah kusutnya.

tersenyum sekilas, setelahnya keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang lebih rapi dari sebelumnya.

duduk manis di meja kerjanya, mata Haechan bergerak untuk memandangi pintu ruangan milik Pimpinannya itu.

Mark Lee sebentar lagi akan datang, dan Haechan masih tak tau bagaimana caranya Ia harus bersikap.

Haechan sungguh gugup untuk sekedar menyapa seperti biasa.

suara lift terbuka membuat Haechan makin bertambah gugup, menghela nafas berkali-kali sebelum langkah kaki Pimpinannya itu semakin mendekat kearah-nya.

bersamaan dengan itu, Haechan langsung berdiri dari tempat duduknya, menunduk sopan untuk menyapa Mark.

"Pagi Sir" sapa Haechan lembut, berusaha menekan kegugupan, mengangkat kepalanya perlahan untuk menatap Mark.

tampilan Mark masih menarik seperti biasa, mengenakan setelan abu-abu halus, kemeja putih, dan dasi hitam dengan rambut tembaga yang sulit diatur, matanya gelap dan intens, abu-abu terang yang menyorot tajam kearah Haechan.

Butuh beberapa saat bagi Haechan untuk menormalkan fikirannya kembali.

"Apa Pulsa-mu habis??" tanya Mark buka suara, nadanya pelan. tapi terdengar mengintimidasi.

memang Mark Lee ini adalah type Pria Adikuasa yang bisa membuat lawan bicaranya tunduk dan tak berani menatap matanya saat Ia berbicara.

Haechan menatap takut-takut, menautkan kedua alisnya bingung.

"Kenapa tak membalas pesanku??" tanya Mark sekali lagi, terdengar lebih tegas dari sebelumnya.

"Ahh, ituu mmmm. Aku----" Haechan gugup setengah mati, bukannya tak ingin membalas pesan yang Mark kirim semalam, tapi tangannya sudah lebih dulu gemetar saking nervous-nya.

hingga pagi menjelang, Ia masih menatap ponsel tanpa berkedip. membuat Jaemin kesal dan melempar benda canggih milik Pemuda itu ke tong sampah yang ada di ruang inapnya.

belum sempat Mark menjejali pertanyaan lagi, ponselnya berdering tanda panggilan masuk.

dan Haechan langsung menghela nafas legah. berterima kasih pada si penelpon yang telah menyelamatkan hidupnya sebentar.

IF IT IS YOU [ MarkHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang