siapa yang nunggu fanfic ini? berterimakasihlah ma orang yang satu2nya ikut polling, hikhikhik T.T
....
Tiga pemuda dan anak perempuan itu sampai ke pintu depan rumah sakit swasta yang disebut mari, Eijun menuntun mereka berdua ke area anak. itu tidak seperti rumah sakit tapi lebih mirip taman kanak-kanak, temboknya berwarna-warni dengan bintang-bintang dan binatang lucu,
Banyak anak-anak berlarian dengan wajah pucat, ada juga yang hanya diam di kursi rodanya. Okumura tahu pasti anak-anak ini punya penyakit yang parah karena kalau tidak tak mungkin dimasukan ke ruangan ini.
Pertanyaannya adalah, apa Misa sakit? namun apa yang didengar mereka di minimarket adalah kakak Misa, masalahnya mengandung seorang bayi butuh waktu sembilan bulan, jika umur Misa ada diantara satu setengah tahun sampai dua tahun maka itu cukup masuk akal jika menghubungkannya dengan kepergiannya dari Seidou untuk bertanggung jawab pada kekasihnya. tapi jika ada kakak Misa itu akan aneh, kan?
sawamura sudah punya bayi ketika kelas dua SMA? apa kekasihnya tidak memberi tahu bahwa dia hamil?
"Jun'ya, maaf aku telat. Sayang." Eijun menyapa seorang anak yang sedang menonton tv di ruang anak itu. Okumura dan Seto tak bisa melihat wajah anak itu karena arah anak itu memunggungi mereka, namun dari tubuh anak itu seharusnya tak jauh dari Misa, tak mungkin juga lebih tua.
Hal yang membuat kedua pemuda itu heran adalah, saat anak itu berbalik dan memperlihatkan fitur wajahnya yang sangat familiar bagi Okumura dan Seto. Kalau Misa cetakan dari Eijun, mungkin Jun'ya ini cetakan dari ibu mereka?
Namun kenapa terasa salah?
"Papa, la'al, la'al!" anak bernama Jun'ya berdiri dengan susah payah, ia jauh dari Misa yang ceria dan energi, Jun'ya terlihat lesu dan pucat. Eijun menurunkan Misa dan menangkap Jun'ya yang hampir jatuh ke depan.
"Hmp... kamu lapar? Ok, papa akan masak dulu, Ya." Eijun mengakat anak lelaki itu.
"Mama! Misa, mau koleket!!"
"Ok, ok, Misa kroket. Junya sup tofu saja ya?" kata Eijun lembut. "Oh kalian, terima kasih untuk bantuannya, aku tidak enak dengan kalian." Eijun berkata canggung, dengan Jun'ya di pangkuannya ia berjalan mendekati Okumura serta Seto yang tak jauh dari ruang tv.
"Tak masalah, Senior sawamura. Ah, kami harus taruh ini di mana?" Seto dengan senyumnya mengangkat dua kantong kertas belanjaan Eijun.
"Oh, taruh di meja kecil saja."
"Ok." Seto melihat arah ditunjuk Eijun. ruangan ini adalah ruang bermain anak-anak. Ada banyak mainan dan meja anak berwarna yang tersusun secara acak. Seto dan Okumura menaruh semua barang Eijun di meja kecil yang terdekat dengan mereka.
"Kalau begitu kami pulang dulu, Senior sawamura." Okumura berjalan menunjuk jalan keluar ruang anak dengan Seto di belakangnya. Okumura merasa sawamura menolak kehadiran mereka, dan rasanya seperti ketakutan. Jadi ia tak bisa lagi memaksakan diri dekat Senior SMAnya, walaupun mulutnya gatal bertanya banyak hal.
Eijun berdiri dengan keraguan yang terlihat jelas, ia memeluk erat Jun'ya yang Eijun pangku di depan. "Okumura, Seto..."
Mereka berhenti di tengah jalan koridor rumah sakit. Melihat kearah Eijun yang terlihat gelisah.
"Tolong jangan katakan tentang mereka pada teman-teman Seidou, ya?"
Mereka berdua saling pandang, walau tak mengerti kenapa sawamura meminta merahasiakan anak-anaknya. Mereka tak punya hak untuk menolak permintaannya. Pada akhirnya Okumura dan Seto mengangguk setuju.
....
Eijun menghela nafas, kedua junior SMAnya telah pergi. Masih memeluk Jun'ya Eijun berjalan menuju putrinya, Misa yang sedang bermain dengan salah satu anak penghuni rumah sakit. "Misa sayang, bisakah mama minta sesuatu?" Eijun berkata lembut, ia mendudukkan Jun'ya tak jauh dari Misa. Kedua anak itu terlihat sangat berbeda. Misa anak yang sehat dan berisi, namun Jun'ya kebalikannya, ia kurus dan lesu.
"Ya?" Misa mengalihkan perhatian dari permainan ke Eijun.
"Kalau di luar jangan panggil mama, mama, ya. Panggil papa, ya?" Eijun berkata dengan memohon pada putrinya.
Namun Misa malah cemberut. "Capi Misa ingil punya mama, kaca mama. Mama, mama Misa. Kaca ceman Misa mama itu penting. Kalau cida ada mama, Misa cida ada!! hikhik!!" entah apa yang dikatakan anak-anak yang berada di penitipan anak yang Misa masuki, namun Eijun ingin sekali memukul pantatnya, siapa sih yang memasukan opini ini pada putrinya yang lucu.
Eijun mengelus kepala kecil tuan putrinya. "dengar, hanya diluar saja kok. Kalau Misa panggil papa di luar, mama beli permen satu. Ok?"
Misa berhenti merengek, melihat Eijun. "janji?"
"Iya, janji." mengulurkan jari manis, Eijun tersenyum.
"Yay, permen.... permen.... permen...." Misa melompat-lompat riang. Eijun merasa dipermainkan oleh putrinya sendiri.
Sialan, pasti sifat orang itu turun pada anak-anakku.
......
"Kamu pikir Senior sawamura itu kenapa?" Seto bertanya pada Okumura yang sedang duduk di meja makan, membaca koran, sementara dirinya mencuci piring.
Okumura mengangkat bahu. "aku tidak tahu, tapi kelihatannya kedua anak itu adalah alasan kenapa dia tak bisa melanjutkan karier baseballnya."
"Ya, tapi bukankah anak yang ibunya dibawah umur harusnya diadopsi oleh orang lain. Mereka tak mungkin menikah saat SMA, kan?"
"Mungkin wanita yang Eijun hamili berumur lebih tua." Okumura melipat koran yang ia selesai.
"Hai, Shuu... kamu pikir Jun'ya itu mirip orang yang kita kenal?" Seto mengerutkan dahi. Ia menyuci tangan dan mengelapnya sampai kering, lalu berbalik dan berjalan ke arah meja makan lalu duduk di seberang Okumura.
"Menurutmu mirip siapa?" Okumura balas bertanya.
"aku tidak tahu, aku hanya merasa fitur wajahnya sangat famiral."
Okumura berpikir sejenak sebelum berkata. "Taku, apa kau ingat semua Senior wanita di Seidou?"
Seto melongo dengan pertanyaan sahabatnya ini, merasa tahu arah pertanyaan ini. "Shuu, kamu pikir Senior sawamura hamili Senior Seidou?"
"Kalau bukan, kamu pikir kenapa kita merasa Jun'ya mirip seseorang yang kita kenal kecuali orang itu sekolah di Seidou dan paling tidak pernah kita lihat? Lagian kenapa Senior sawamura melarang kita bicara anak-anaknya ke teman-teman Seidou?"
"Mmh... masuk akal sih, tapi seingatku hanya Senior sawamura yang keluar dari Seidou tahun itu yang kita kenal." Seto memikirkan kata-katanya, namun tak punya ide untuk siapa yang jadi ibu Misa dan Jun'ya.
"Kita juga tidak mengenal Senior yang sudah keluar..." tambah Okumura.
Mereka akhirnya berhenti berdiskusi soal Senior berisik dan anak-anaknya.
https://trakteer.id/misa-junya-ai-zpjyd
twitter misajunya999
KAMU SEDANG MEMBACA
Single parent Eijun
Fiksi PenggemarSawamura Eijun, jadi Ace tim Seido di tahun keduanya. Namun ia hilang disaat Seido berhasil ke Koshien musim semi, ia begitu saja meninggal seido saat musim dingin, di bulan oktober. Dua tahun kemudian Seto Takuma dan Okumura Khooshuu memasuki tahu...