BAB 13

300 43 1
                                    


Teri tak tahu harus bagaimana dengan keadaan Miyuki, Sejak mereka kembali dari stadion tadi sore. Miyuki mengurung diri di kamar hotel. Tak mau keluar kamar membuat Teri takut Miyuki melakukan sesuatu yang berbahaya.

Pada akhirnya wanita itu menarik napas panjang di depan pintu kamar Miyuki, ia menggenggam smartphonenya, menekan tombol untuk menelpon seseorang. Menunggu sebentar sampai orang seberang menerimanya.

"Iya, kak Teri." suara sombong terdengar lelah, Mei merasa heran dengan orang yang menghubunginnya.

"Mei, apa kau tahu Kazuya punya kekasih dan meninggalkannya demi..... wanita?" Teri mengerut kening, ia masih bingun dengan kata-kata Miyuki ditengah tangisnya. Apa Miyuki kepeleset lidah yang harusnya pria(otoko) jadi wanita(onna)? tapi Miyuki menyebutnya dua kali.

"Hah?" Mei mengerut alis. "Tunggu. Jangan bilang Miyuki bertemu sawamura dengan anaknya?"

"sawamura?" Teri mengerutkan alisnya. "Ah, pemuda yang bersamaku dan memiliki dua anak itu?..."

"Yap, apa yang terjadi?" Mei bertanya.

"Kalau dibilang bertemu sih, iya. Karena yang menangkap bola Miyuki adalah anak perempuannya, mereka pergi untuk meminta tanda tangan...."

"Ah..." Mei menggaruk kepalanya, ia tak tahu harus berkata apa. Hal ini menyangkut sesuatu yang sensitif bagi orang lain, terutama untuk orang terdekat dari Miyuki. "... mereka... pacaran saat di SMA..."

"Apa!!" Teri berTeriak, ia mengerutkan alis.

"... Dua tahun lalu, anak itu hilan. teman-teman satu arsama dan sekolahnya, bahkan keluarganya tak tahu dia kemana dan dimana.... Kazuya mencarinya hingga menanyakan ke senior yang mungkin dihubungi." Mei menghela napas.

"Dua tahun lalu? itu bukankah saat itu gosip tentang soka dan Kazuya beredar?" Teri Teringat masalah ini, maneger dari tim merasa itu menguntungkan dan ingin menyebar gosip itu dan hasilnya Miyuki memilih menggunakan manajer pribadi dan saat itu ia keluar dari prima hukum tempatnya bekerja sebagai pengacara dan Miyuki menawarkan manajer pribadi untuk Teri. Namun Teri juga setuju untuk membiarkan gosip itu karena ibu Miyuki sangat senang dengan soka bersama dengan anak lelakinya. Teri tentu tak bisa mengerti dengan kenapa Miyuki begitu menolak mentah-mentah soka, wanita cantik serta model juga.

Bukankah, pria normal lanjang akan menyambutnya secara suka cita?

"Ya, benar. Dan waktu anak itu hilang tepat saat soka berkata ambigu di depan wartawan." Mei berkata sambil mengingat betapa paniknya Miyuki saat sawamura tak bisa dihubungi. Ia tahu Miyuki khawatir tentang bagaimana sawamura menanggapi gosip dan benar saja, sawamura lari.

Teri menggigit kuku, Kebiasaannya jika stress. "Apa Kazuya pernah berpacaran dengan wanita? Atau tidur dengan wanita?"

"Tidak..." Mei mengingat masalalunya dengan Miyuki, pada kenyataannya si tanuki tak pernah memiliki ketertarikan pada lawan jenis atau bahkan pada manusia sejak bermimpi, ia tak tahu apa yang diimpikan sahabat lamanya itu ketika mimpi dewasanya muncul, mungkin bola? "...yang kutahu, ini adalah cinta pertama Kazuya."

Teri tersedak ludah. Yang ia tahu adik sepupunya tak punya kecenderungan untuk menjadi feminin, Kazuya keren, ia maskulin dan yang ia perhatikan dari pria muda itu juga terlihat seperti pria normal biasa tidak feminin.

Namun Teri merasa ada hal paling aneh di sini, itu tak masuk akal walau apapun agurmen yang diasumsikannya. "A-anak lelaki itu mirip sekali dengan Kazuya..."

Mei mengedipkan matanya. Ah, ya. Anak laki-laki yang di bawa sawamura, itu memang mirip Kazuya. Seandainya ia bisa berpikir rasional maka ia akan berpikir mungkin setelah melakukan dengan Kazuya orang itu melakukannya dengan wanita lagi dan wanita itu hamil dengan dua benih pria. "Aku itu yang disebut kembar beda ayah?"

Single parent EijunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang