BAB 04

378 69 11
                                    


Latihan sore dimulai jam tiga. Okumura terpisah dari Seto karena Abemenyuruh para catcher dan pitcher tahun pertama untuk berlatih sendiri dengan para seniornya. Catcher tahun pertama hanya ada dua orang, pitcher dua orang juga. Ditambah empat catcher, tiga pitcher senior dari tahun kedua dan ketiga, termasuk Abe dan Mihashi.

Mereka berkumpul di lapangan indoor universitas, di sana para catcher dan pitcher mengambil posisi pasang yang ditentukan oleh abe.

Mihashi dengan Okumura dan Abe Dengan salah satu tingkat pertama. Sementara catcher kelas satu seorang lagi bermain dengan Eijun yang seorang manajer baru. Ini membuat catcher bernama Daisuki itu tak puas.

Sementara Eijun sedang pemanasan diseberangnya, pemuda besar itu berbicara dengan Abe Yang ada di sampingnya."Kapten kenapa aku harus berpasangan dengan manajer itu? Memang aku tak masuk kosiem tapi timku adalah runner hokkaido dan aku adalah catcher utama, paling tidak beri aku pitcher tingkat satu, bukan amatiran seperti dia."

Eijun sedang meregangkan tubuhnya cemberut mendengar kata-kata si catchar yang terlihat bangga. Eijun mulai memainkan bola baseball sambil berpikir lemparan apa yang cocok untuk menghajar si besar itu.

Abe yang sudah bermain pun tak suka dengan anak ini, dengan nada datar berkata. "semua junior harus bermain dengan seniornya dan kita kekurangan pitcher. Kau tahu manajer itu harusnya seniormu, kamu harus menghormatinya."

"Tapi-"

Baammm!!

Daisuki terpental berapa senti, ia memegangi perutnya yang baru saja dihantam bola yang terlempar dari tangan Eijun. Wajah pemuda besar itu menjadi biru sedangkan Eijun tersenyum remeh. "Oh. Maaf, aku kira kamu sudah siap, jadi kulempar. Aku buru-buru jadi cepatlah, jangan lihat-lihat ke pasangan lain."

Dengan kesal Daisuki menyiapkan diri. Abe yang berada di samping pasangan Daisuki-Sawamura sedikit tersenyum saat melihat lemparan Sawamura tadi. Seperti yang diharapkannya, Sawamura masih bisa bermain baik. Terutama saat melatih juniornya.

Okumura yang dua baris di kiri Sawamura sedikit tak senang, kalau si Daisuki itu tak mau berpasangan dengan Sawamura, biarkan dia berpasangan dengan ace mereka, dan ia dengan Sawamura. Namun mungkin Abe ingin dirinya dan Mihashi terbiasa satu sama lain serta jadi kombinasi cadangan, Okumura mengerti itu... namun ia tak mengerti pitcher tingkat tiga ini, ia selalu terlihat ingin menangis dan melirik ke arah kapten mereka.

Batam!!

Sekali lagi Eijun melempar, dan mengarah ke pipi Daisuki. Pemuda itu tak bisa menangkap bolanya. Ia tak memakai pelindung wajah, karena kekurangan alat. Abe yang seharusnya tanpa pelindung, namun Daisuki yang sedikit meremehkan lemparan seorang manajer menyerahkannya pada senior yang berpasangan dengan seorang pitcher kelas dua saat SMA.

Pada akhirnya pipi kirinya memerah dan hidupnya berdarah, ia melempar sarung tangan catcher. Ingin berlari ke arah Eijun, tapi langsung ditahan Abe. "KAU, KALAU TAK BECUH, JANGAN IKUT BERMAIN. CUCI HANDUK DENGAN PARA GADIS SANA!!"

Wajah Daisuki penuh amarah dan benci, ini karena lemparan manajer itu kemana-mana. Ia ingin mengarahkan ke tengah zona streak tapi si amatir itu malah menjauh namun saat ia ingin mengejar bola itu bolanya malah berbelok dan mengenai pipinya.

"Aku dulu bermain dengan anak SD, dia bahkan bisa menangkap lemparan cutku yang sulit." Eijun tak berniat berdamai. Ia berkacak pinggang dan melihat Abeyang di samping Daisuki, menahan pemuda besar itu."Abe-san kalau mau membuatku melatih anak tingkat satu. Setidaknya setingkat kelas satu SMA bukannya anak tk. Aku yang pernah menginjakkan kaki di final kosiem merasa terhina, loh..."

Single parent EijunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang