Salam, pada Lucifer temanku

273 60 3
                                    

Gavriel yang resah ditempatnya, Jett perhatikan dengan seksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavriel yang resah ditempatnya, Jett perhatikan dengan seksama. Tidak bisa melarikan diri kecuali punya cara. Kalau lupa, Jett bebas dari semua aturan nyata tidak nyata.

Menyelinap, temui Gavriel. Lagi kebingungan disudut ruangan,

"Gavriel"

"Jett?" Gavriel tatapannya penuh tanya, kenapa Jett ada disini. Menemuinya padahal ia kira malaikat dihadapannya sudah tidak mau tatap mata lagi.

"Mau pergi kan? Mau temui Luc kan?"

"Lucifer" Luc, jangan panggil begitu kekasihnya. Panggil namanya, lengkap tanpa singkatan. Jett ulas senyum kecil sambil hatinya meringis, sama seperti kisah lama.

Gavriel masih begitu tentang Lucifer nya. Rupanya, yang kembali bukan cuma rasa tapi seluruh ingatan keduanya.

"Iya, kau mau temui Lucifer kan?" Gavriel jelas angguki dengan antusias.

"Sana, Lucifer pasti menunggu"

"Caranya?"

"Aku disini, lewat saja didepan mereka.. titip salam pada temanku Lucifer ya?.."

"Maaf khianat ku kelewat hina, semoga kalian baik-baik saja" sudah, Jett cuma bilang itu sambil dorong Gavriel keluar. Dibiarkan bisa pergi temui pujaan hati.

Jett, khianatnya pada Michael cuma punya dua akhir yang tragis. Pisah dengan kekasihnya atau mati lantaran lebih cepat menua

ATIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang