Kawaki melangkahkan kakinya masuk menuju dapur, ia membuka kulkas dan menuangkan sebotol air masuk ke dalam gelas.
Hari telah sore setelah dirinya pulang dari Sekolah tadi. Setelah mimum, Kawaki menghampiri Naruto yang sedak sibuk menyusun koper. Disana ada Hinata dan Himawari yang membantu Naruto,
"Apakah kamu senang Kawaki?" Tanya Hinata sambil memasukan baju Naruto ke dalam koper.
"Aku tidak tau, sekolah disana sangat mahal." Kawaki duduk di sebelah Naruto.
Hinata tersenyum, Kawaki sedikit mempalingkan wajahnynya. Ia merasa tidak enak.
"Kawaki, Terkadang hidup adalah tentang mempertaruhkan segalanya untuk mimpi yang tidak dapat dilihat oleh siapa pun kecuali dirimu sendiri."
"Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup kita, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita"
"Kesempatan itu mirip seperti matahari terbit. Kalau kau menunggu terlalu lama, kau bisa melewatkannya."
"Karena itulah Kawaki, setelah apa yang terjadi pada dirimu selama ini, aku hanya tidak ingin kamu mengalami itu lagi."
Naruto teraenyum, ia mengelus kepalas Kawaki setelah memberi beberapa nasehat.
"Ada yang ingin kusampaikan kepada dirimu, sebelum aku dan Hinata serta Himawari pergi ke Hokkaido."
Kawaki bingung.
"Maaf baru bilang kepadamu, sebenarnya Hinata dan Himawari akan ikut pergi ke Hokkaido bersamaku, untuk waktu beberapa bulan."
"Sama seperti dirimu Kawaki, Kara juga mengincar Boruto."
Kawaki kaget, ia menutup mulutnya dengan tangan karena bingung mau berkata apa lagi. Naruto menjelaskan kalo sebenarnya dia memang tinggal di Tokyo, bersama Boruto, Hinata, dan juga Himawari sebelumnya.
Tapi karena terdapat sedikit masalah, Kara juga akhirnya menginginkan Boruto. Kara memang belum pernah melihat Boruto, karena itulah aku ingin menyembunyikan Boruto.
Naruto mengajak keluarganya pindah ke Hokkaido itu ia lakukan demi melindungi Boruto.
"Tapi jikapun Boruto berada di Tokyo seorang diri, Karapun bisa menangkap Boruto kapan saja." Jelas Kawaki, yang memang di benarkan oleh Naruto.
"Dan karena itulah aku akan membuat kematian palsu putraku Boruto dattebayou,"
Kawaki kaget, ia menundukan wajahnya tidak berani untuk menatap Naruto dan juga Hinata secara bersamaan.
"Aku sudah mengalahkan beberapa mata mata Kara yang berada di tokyo dan karena selama ini aku di Hokkaido mata mata Kara udah tidak pernah lagi datang ke Tokyo."
"Karena itulah aku membawamu kesini," jelas Naruto.
"Dengan membawa Hinata dan Himawari pergi ke Hokkaido, aku menjamin kalian berdua akan aman dan aku yakin anggota Kara akan percaya Boruto tidak akan berada disini lagi."
"Terlebih lagi ketika aku membuat kematian palsu putraku Boruto,"
"Kawaki, aku mau kamu tetap berada disini bersama Boruto."
"Tidak peduli seberapa banyak uang yang aku keluarkan, jika itu demi kalian berdua aku tidak akan ragu."
"Karena kalian berdua adalah putraku."
Perkataan itu membuat Kawaki tidak sadar menatap Naruto, perlahan Kawaki merasakan ada seuatu yang berat di daerah matanya.
"Tolong jaga diri kalian berdua baik baik," ucap Naruto tersenyum kearah Kawaki, ia kembali mengelus rambut Kawaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
EverythingChange [KawaBoru]
FanfictionKawaki adalah pemuda miskin yang setiap hari mengemis hanya untuk sesuap nasi. Dia menjadi anak angkat naruto, karena sebuah insiden. "Aku tidak pernah sudi menganggapmu sebagai saudaraku dattebasa." NOTE: Beberapa Characters dari One Piece, Jujutsu...