Chapter 04: Anak Naruto

2.3K 247 40
                                    

"Kau siapa?" Kawaki memasang muka melas ke pemuda di depannya. Pemuda itu mengenakan jaket bewarna hitam dengan garis ungu di lengannya.

"Ahhh Boruto perkenalkan ini Kawaki, dia akan tinggal bersama kita," ucap Naruto memperkenalkan Kawaki kepada putranya Boruto. Himawari melihat Kawaki dengan perasaan takut sambil memeluk ibunya Hinata.

"Dan untuk kau Kawaki, dia Boruro anak pertamaku dan di sebelahnya adalah Himawari," lanjut Naruto memperkenalkan kedua putranya.

Kawaki diam tak memperdulikan perkataan Naruto. Matanya hanya menatap mata Boruto yang juga sama menatapnya.

Kawaki melirikan matanya ke seorang perempuan besar di depanya, perempuan itu tersenyum.

"Aku sudah mendengar tentangmu dari Suamiku, semoga kamu betah tinggal disini Kawaki." Ucap Hinata, lalu mengajak Kawaki masuk kedalam.

Boruto sedikit kesal karena melihat sikap dingin orang yang baru di kenalnya itu, terlalu sombong dan tidak bisa bicara. Kawaki masuk di ikuti Boruto di belakangnya.

"Tidak tau tatakrama," Boruto sedikit mengepalkan kedua tangannya.

Kawaki menaruh koper di samping tangga atas perintah Hinata, lalu menuju ke ruang tamu. Disana mereka semua berkumpul dengan Naruto yang becerita pengalamannya di hokkaido.

Kawaki sendiri duduk di sebelah Naruto, pandangannya tertuju keluar jendela karena seekor burung yang terlihat indah. Sedangkan Boruto dia sedang asik memainkan Game.

"Mulai malam ini Kawaki akan tidur bersamamu Boruto," timpal Naruto disela pembicaraannya.

Boruto menghentikan gamenya setelah mendengar pernyataan dari sang ayah, ia tidak terima harus sekamar dengan orang yang baru dia kenal.

"Aku tidak mau sekamar dengan orang yang bahkan tidak tau bagaimana cara memperkenalkan dirinya dengan baik," tolak Boruto, dia bersikeras menolak untuk sekamar dengan Kawaki.

"Siapa juga mau sekamar dengan anak manja sepertimu," ejek Kawaki yang masih dengan pandangan melihat keluar, ia tersenyum kecut.

"Siapa yang kau sebut anak manja dattebasa!" Teriak Boruto tak terima, Kawaki tak menghiraukan perkataan Boruto.

Boruto kembali menatap Kawaki tajam, ia mengepalkan kedua tangannya kuat kuat karena kesal kepada Kawaki.

Naruto menghela nafas melihat kelakuan Boruto dan Kawaki, dia sudah menduga akan seperti itu jika keduanya bertemu nanti.

"Udah kalian berdua, Boruto kau tidak boleh seperti itu kepada Kawaki," larai Hinata. Boruto membuang mukanya kesal, tak berani menatap ibunya Hinata.

"Aku mau keluar dattebasa," ucap Boruto pergi malangkahkan kakinya menuju pintu, meninggalkan mereka berempat di ruang tamu.

Boruto masih kesal dengan kejadian tadi, ia berjalan ke sebuah taman tempat biasa dia duduk bersama teman temannya.

"Shikadai," panggil Boruto, karena melihat pemuda yang sedang tidur diatas Gazebo. Shikadai adalah teman dari Boruto, rambutnya di kuncir seperti buah Nanas dan mengenakan pakaian bewarna Abu abu.

"Ckk, mendokusai..." Shikadai menghela napas.

Di rumah, Kawaki kembali menuju kamar yang ia yakini adalah kamar milik Naruto. Ia masuk setelah mendapat jawaban dari Naruto.

Kawaki masuk menghampiri Naruto yang sedang duduk di depan komputer. Naruto terlihat sedang serius membuat Kawaki tidak enak terhadap Naruto.

"Apa ada yang bisa ku bantu Kawaki?" Tanya Naruto yang mengerti maksud kedatangan Kawaki. Ia melihat kawaki menggaruk kepalanya.

EverythingChange [KawaBoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang