"Huuuh,"
Awan mendung telah menampakan dirinya diatas langit, menandakan sebentar lagi akan turun hujan.
"Di mana kau pencuri sialan!"
"Sial," gerutunya sambil memegang perut yang sedari tadi terus terusan berbunyi. Ia bersembunyi di balik pohon sambil mengintip orang orang yang sedari tadi mengejarnya.
Orang orang itu memegang beberapa kayu dan benda tajam seperti besi. Rintik air telah turun, membuat dirinya harus cepat cepat pergi dari tempat ini.
"Sial," pemuda itu keluar dari balik pohon dan berlari memutari orang orang itu.
"Liat itu dia pencurinya, kejar!!"
Pemuda itu berlari tak menghiraukan apa yang dia injak sedari tadi, yang ia tau saat ini hanyalah perut kosong yang minta di isi.
"Berhenti kau pencuri sialan," orang orang itu terus mengejar.
Hujan deras membuat pijakan tanah sedikit licin dan membuat pemuda itu jatuh tersungkur mengenain sebuah batu.
Pemuda itu kembali berdiri tak menghiraukan kakinya yang sudah mengeluarkan cairan merah.
"Tunggu kau bocah sialan," tarik lelaki bertubuh besar membuat dirinya kembali terjatuh dan terseret.
"Dasar kau pencuri sialan, sekarang ikut kami." Kata orang orang itu sambil menyeret sang pencuri.
Berusaha untuk memberontak, pemuda yang dianggap pencuri itu harus menerima pukulan yang membuat dirinya terluka di bawah mata sebelah kiri.
"Sialan, akhh." Pemuda itu pasrah, ia menangis pelan dan tidak memperdulikan lagi kalo saat ini akan mati.
.
Terlihat banyak mobil berlalu lalang di jalan raya dengan warna yang berbeda beda, pencuri itu terbangun. Ia membuka matanya dengan pelan.
"Bangun juga kau pencuri sialan," ucap orang itu sambil menodong besi panjang yang ia pegang ke arah sang pencuri.
"Sebentar lagi polisi akan datang, tunggulah beberapa beberapa menit lagi."
Reflek mendengar kata polisi, orang yang dianggap pencuri itu langsung mengerjapkan kedua matanya dan berusaha untuk kabur.
"Lepaskan aku," pencuri itu meronta.
Ikatan di tubuhnya terlalu kuat membuat dirinya sangat susah untuk bergerak.
"Lepaskan aku orang tua bodoh," pencuri itu berhasil menendang salah satu orang di sana dan membuatnya sangat marah.
"Tidak usah tunggu polisi, aku akan membunuhmu saat ini."
"Akhhhhh," pencuri memejamkan matanya ketika banyak orang memukuli dirinya. Ia menahan rasa sakit ketika sebuah tinju mengenai kepalanya. Ia juga menahan rasa sakit ketika sebuah kaki mengenai perutnya.
"Sial, jika saja aku tidak terlahir di dunia ini, mungkin aku tidak akan pernah merasakan sakitnya hidup di dunia ini."
"Siapa saja tolong aku."
"Kalian semua hentikan!!" Teriak seorang pemudah dari belakang. Pemuda itu mengenakan baju orange dan celana panjang bewarna hitam.
"Kalian semua hentikan, apa kalian tidak punya hati memukuli anak kecil seperti itu?" Lanjut pemuda itu sambil melarai orang orang itu.
"Anak itu sudah mencuri roti dan susu di kedai kami," balasnya membela diri.
Pemuda berbaju orange menatap pemuda yang terikat dengan tubuh yang di penuhi luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
EverythingChange [KawaBoru]
FanfictionKawaki adalah pemuda miskin yang setiap hari mengemis hanya untuk sesuap nasi. Dia menjadi anak angkat naruto, karena sebuah insiden. "Aku tidak pernah sudi menganggapmu sebagai saudaraku dattebasa." NOTE: Beberapa Characters dari One Piece, Jujutsu...