"Kawaki boleh aku minta satu permintaan lagi?" Lirih Boruto pelan.
Kawaki menaikan alisnya bingung. Boruto menurunkan kepalanya sedikit dan menaruhnya di pundak kiri Kawaki.
"Boleh aku memelukmu?"
"Huuuh?"
"Bercanda bodoh,"
Kawaki menghela napas, ia melirikan sedikit matanya untuk melihat Boruto yang sedang tersenyum.
Kawaki mengambil handphonenya setelah tidak lama melihat Boruto tertidur pulas, ia membuka kamera dan berselfie di keadan Boruto yang sedang tidur di pundaknya.
"Foto yang lucu," Kawaki tersenyum dan mengelus rambut Boruto.
Kawaki membuka pesan Whatsapp setelah melihat sebuah notif muncul di handphonennya. Pesan itu berasal dari group serabut yang teridiri dari enam orang.
"Baiklah nanti malam dirumah Boruto jam tujuh." Souma.
"Okheee," Jawab semua member group
Kawaki melihat jam yang tertempel di atas dinding menunjukan pukul Tiga sore. Ia mengehela napas.
"Masih ada waktu untuk bersih bersih."
Melihat Boruto yang tertidur membuat Kawaki tidak tega untuk bergerak, saat ini mereka berdua masih menggunakan pakaian sekolah. Kawaki mengambil sebuah bantal sofa di sebelahnya dan meletakan kepala Boruto perlahan lahan.
Kawaki kembali melihat Boruto yang tertidur di atas sofa, sangat lucu dan menggemaskan. Ia mengelus kembali rambut Boruto lalu pergi menuju kamar.
Di dalam kamar Kawaki menaruh tasnya dan juga tas milik Boruto di atas meja, ia melepas pakaian sekolahnya dan menggantungnya di sebelah lemari.
Kawaki membuka lemari untuk mengambil sebuah haduk lalu pergi ke kamar mandi.
Kawaki menyalakan Shower, air yang keluar sangat dingin membuat dirinya sedikit lega. Ia kembali mengingat perkataan Boruto sebelumnya, sebuah permintaan yang menurutnya sangat lucu. Ia kembali tertawa dan tersnyum.
"Kamu boleh memelukku kapanpun yang kamu mau tanpa harus memintanya, dasar bodoh," seru kawaki pelan.
Setelah selesai mandi, ia melilitkan kembali haduknya tepat di bawah pinggang. Di luar Kawaki melihat Boruto telah bangun, ia sedikit menguap.
"Boruto, Souma dan yang lainnya akan kerumah pukul tujuh malam nanti." Jelas Kawaki.
Boruto melirikan kepalanya ke sumber suara dan menemukan Kawaki bertelanjang dada.
"Ooo, okhe tidak masalah."
Boruto menelan ludah ketika melihat Kawaki berdiri di belakangnya.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Kawaki menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak, tidak ada dattebasa," seru Boruto lalu pergi meninggalkan Kawaki, melihat Kawaki seperti itu membuatnya sedikit malu. Kawaki menghela napas kembali menuju kamar.
Kawaki keluar setelah dirinya selesai berpakaian, ia mengenakan kaos biru dan selana panjang bewarna hitam. Ia mengambil sapu yang berada di bawah tangga untuk melakukan bersih bersih.
Kawaki menyapui beberapa tempat yang menurutnya sedikit kotor seperti ruang tamu dan dapur.
"Boruto?"
Dari balik jendela Kawaki melihat Boruto sedang duduk di halaman rumah. Ia masih mengenakan seragam sekolah.
"Boruto kamu belum mengganti pakaianmu?" Tanya Kawaki menghampiri Boruto. Kawaki melihat Boruto hanya diam tidak menghiraukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EverythingChange [KawaBoru]
FanfictionKawaki adalah pemuda miskin yang setiap hari mengemis hanya untuk sesuap nasi. Dia menjadi anak angkat naruto, karena sebuah insiden. "Aku tidak pernah sudi menganggapmu sebagai saudaraku dattebasa." NOTE: Beberapa Characters dari One Piece, Jujutsu...