ZAVENA MAGNESIA AZKARA, seorang gadis berparas cantik nan lembut. Tinggal di rumah sederhana peninggalan orangtuanya yang telah tiada beberapa tahun lalu. Ayah Zavena meninggal karena sakit, disusul ibunya yang juga sakit beberapa bulan kemudian.
Kini Zavena tinggal sendirian. Zavena bukan gadis pemalas. Ia pandai memasak, mengurus rumah, rajin bersekolah, dan rajin bekerja. Saat ini Zavena duduk di bangku kelas 3 SMA PERTALA JAKARTA, SMA paling favorit di kalangan remaja seangkatannya. Zavena bisa menjadi siswi SMA Pertala karena kepintarannya dan memperoleh beasiswa sampai S1.
Hari ini hari senin, hari di mana semua siswa Pertala sibuk dengan aktivitasnya. Mulai upacara rutin, tugas menumpuk, dan full kegiatan ekstrakurikuler bagi yang mengikuti. Bell tanda masuk berbunyi. Semua siswa berlarian ke kelas usai upacara. Suara riuh sudah mulai terdengar, inilah anak IPS yang terkenal dengan kegaduhannya.
"Heh cewe cupu, ngapain lo bengong" ujar Fara, teman sekelas Zavena yang memang sering mengganggunya.
Zavena hanya mendongak sebentar dan menunduk kembali. Dia takut, bukan takut untuk melawan Fara, tapi dia takut untuk berurusan dengan kepala sekolah saat melawan perlakuan Fara. Dia sudah terbiasa di bully oleh Fara. Apalagi statusnya yang hanya murid beasiswa sangat dia jaga agar kepala sekolah tidak mencabut beasiswanya.
"Heh, Lo BUDEG ya ?!??!! " teriak Fara sambil mempertebal ucapan budegnya.
Zavena hanya terdiam. Hingga tak berapa lama, guru pun masuk kelas dan segera mengajar.
* * * * * * * * * * * * *
Kringg kringg
Waktu sekolah pun berakhir. Zavena bersiap untuk pulang. Bukan untuk pulang ke rumah layaknya teman-teman yang lainnya, melainkan dia harus bekerja guna menghidupi dirinya dan kebutuhan uang saku sekolahnya. Setengah perjalanan sudah ia tempuh, jarak sekolah dan tempat kerja yang lumayan jauh tak mematahkan semangatnya untuk tetap bekerja.
Ya, Zavena berjalan kaki menuju tempat kerjanya. Dia sengaja melakukannya karena uang untuk angkot hanya ia gunakan untuk pergi sekolah dan pulang bekerja. Selebihnya dia harus berhemat agar bisa mewujudkan mimpinya pergi ke Australia, meskipun mustahil juga baginya. Tetapi Zavena sangat bersemangat dan optimis mengerjakannya.
"aaaaaa AAAAa aaaaa..... " teriak Zavena
Dan sebuah mobil berhenti tepat di depan tubuhnya yang saat ini menutupi wajahnya sambil memeluk lututnya.
"buka matamu ! " perintah seseorang yang diketahui suaranya mirip lelaki.
Zavena mendongak dengan pelan, dia pun berdiri dan mengelus dada 'untung saja' pikirnya.
Dia pikir dia akan menjadi korban tabrak lari dan peristiwanya akan menjadi trending topik berita televisi. Dia segera menghapus pikiran buruknya.
"ngapain bengong?" ucap seseorang dengan wajah datar dan dinginnya.
"a.. aah, maaf, saya tidak tau tadi jika mobil Anda ada di belakang saya " Zavena menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
"Siapa bilang saya mengikutimu. Ini jalan raya, kenapa kamu tidak jalan di trotoar. Mau cari mati kau?" ucap pria itu dengan sinis.
Tanpa basa basi pria itu masuk kembali ke mobil meninggalkan Zavena yang sedang kebingungan.
Apa dia salah sehingga pria itu memarahinya, padahal dia tadi berjalan di trotoar. 'Cowo aneh' pikirnya.
Tak lama memikirkan, Zavena kembali berjalan takut takut dia terlambat kerja. Karena selama ini dia tidak pernah terlambat untuk ke cafe. Maka dari itu Zavena harus menjaga imagenya sebagai karyawan yang rajin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAI
RomanceZavena Magnesia Azkara, terlahir dari keluarga sederhana. Saat SMA kelas 1 Zavena harus hidup sendiri karena ibunya meninggalkannya dalam waktu selang beberapa bulan setelah ayahnya pergi dahulu meninggalkannya selamanya.. Perjalanan hidup yang akan...