Di rumah sakit
"Kamu udah sadar Zav?"
"Dimana aku?" memegang kepalanya, "Arez???" melihat Arez yang duduk di kursi dekat ranjangnya.
"Di rumah sakit, Zav.. Apa kamu sudah baikan??" tanya Arez khawatir.
"He'e tapi masih pusing sedikit. Kenapa aku ada di sini?"
Arez pun menceritakan saat melihat dan membawa Zavena yang pingsan. Zavena mengingat semuanya dan kemudian menangis kembali.
"Suttt.. Kenapa kamu menangis, ada apa Zavena?" Arez menghapus air mata di pipi Zavena dan Zavena hanya menggeleng atas pertanyaan Arez.
"Ceritalah! Siapa tau aku bisa membantu."
"Maaf, Rez.. Ini masalah pribadiku.." Zavena tertunduk.
"Tidak papa Zav. Oh iya, selamat ya.." ucap Arez semangat.
Zavena berkerut kening, "Selamat?" Arez mengangguk setuju.
"Selamat untuk??"
"Aku akan menjadi om, Zav.."
Zavena memelototkan mata, "Apa mak sud mu?" bibirnya gemetar.
"Kamu, kamu hamil Zav, selamat ya??? Jaga calon keponakanku.dengan baik Zav!!" ucapnya semangat menuntun tangan Zavena ke perut yang masih rata itu. Zavena menunduk mengikuti arah tangannya dan matanya berkaca.
"Aku hamil?"
"Iya, Zav. Tapi aku belum kasih tau kakak. Kamu beri tahu sendiri ya sebagai kejutan. Pasti dia semeng banget." Zavena hanya menggeleng dan semakin menangis.
"Ja.. jangan ka sih tau dia dulu Rez. Hikkss, biarkan aku yang memberitahunya kalau sudah tepat waktunya.. Hikks hikks.."
Arez menepuk bahu Zavena, "Kau kenapa Zav? Bukankah ini kabar bahagia buat kalian?"
"Hikkss tidak Rez. Dia sedang marah padaku. Aku tak ingin dia semakin marah. Jadi aku minta waktu. Dan kamu jangan beritahu siapapun ya.."
"Kalian bertengkar?" Zavena mengangguk sedih.
"Maaf, baiklah aku akan menjaga rahasia ini Zav. Tapi kau jangan menangis terus. Nanti calon keponakanku ikut sedih."
Zavena pun menghentikan tangisnya, "Kau benar Rez,,, Maafin mama ya sayang, kamu jangan sedih ya.. " sambil mengelus perutnya.
"Nah gitu dong.. Ini Zav, makan dulu buat ngisi perut kamu juga bayi ini. " menyodorkan makanan hendak menyuapi.
"Iya Rez, makasih. Maaf, tapi aku bisa sendiri." mengambil sendok dan piring dari tangan Arez. Arez pun pasrah dan menemani Zavena di sana.
...
Zavena sudah diperbolehkan pulang. Ia diantar oleh Arez menuju rumah.
"Terima kasih, Rez." ucapnya tersenyum.
"Sama-sama Zav. Sekarang kamu masuk kamar, istirahatlah. Aku juga mau masuk kamarku."
"Iya Rez, terima kasih sekali lagi." Arez mengangguk dan masuk ke kamarnya.
Zavena pun menuju kamarnya. Saat membuka pintu, dia tak melihat Arga di sana. Dia langsung mandi dan menuju dapur.
"Bibi, apa Tuan pulang semalam?"
"Tidak Nona, Tuan Arga belum pulang sama sekali dari 3 hari yang lalu." Bibi Meli menunduk hormat.
"Baiklah Bik, terima kasih." hati Zavena kembali sesak.
"Nona mau makan apa?"
"Emm,, mau rujak buah bik,, jangan pedes ya bikk.."
"Baik Nona."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAI
RomanceZavena Magnesia Azkara, terlahir dari keluarga sederhana. Saat SMA kelas 1 Zavena harus hidup sendiri karena ibunya meninggalkannya dalam waktu selang beberapa bulan setelah ayahnya pergi dahulu meninggalkannya selamanya.. Perjalanan hidup yang akan...