"Hai Zav, apa anakmu ingin sesuatu?" Tanya Arez bersemangat karena ia tahu selama 7 bulan ini Arga tak pulang ke rumah. Arez ingin menceritakan perihal kehamilan kepada Arga, namun Zavena melarangnya. Zavena mengancam kalau Arez memberitahunya maka dirinya akan kabur. Keluarga Arkan pun tak mengetahui kehamilan Zavena karena mereka belum juga pulang, 5 bulan lagi mereka pulang sesuai kesepakatan rekan bisnis Papa Arkan.
"Engga Rez. Dia sepertinya sudah tidak ingin sesuatu 2 bulan terakhir. Dia mungkin sudah paham kalau papanya tak ada di sisinya. " Zavena menunduk dan meneteskan air mata.
"Maaf Zav, bukan maksudku.." Arez merasa bersalah.
"Tidak apa Rez. Aku yang minta maaf. Selama ini aku menyusahkanmu."
"Engga Zav, buat calon keponakanku aku rela ngelakuin apapun." Arez tersenyum.
"Terima kasih, Arez. Kau lelaki baik." Zavena kembali terisak.
"Jangan memuji Zav. Oh iya, ngomong-ngomong kamu kapan akan memberitahu Arga?"
Zavena mematung dan termenung.
"Maaf Zav, tapi dia perlu tahu. Bayi ini anaknya juga. Dia butuh papanya Zav. Coba kamu turunkan ego kamu dulu. Sudah selama ini, Zav. Kamu pasti bisa, aku akan menemanimu menemuinya kalau kau mau."
Zavena melihat Arez, "Kau benar Rez. Hari ini juga aku akan memberitahunya. Kasihan dia ingin melihat papanya." Zavena tersenyum senang. Hari ini dirinya harus siap menghadapi suaminya demi janin yang dikandungnya.
"Baiklah aku akan mengantarmu." Zavena mengangguk.
Arez dan Zavena pergi ke kantor Arga. Tak lama mereka pun sampai. Sekarang jam makan siamg, berarti Arga tidak begitu sibuk.
Semua karyawan melihat ke arah Zavena. Mereka takjub. Ternyata Istri Tuan mereka sedang hamil besar dan tetap terlihat cantik dengan badan yang tidak menggemuk. Hanya perutnya saja yang kian membuncit. Rara yang akan ke kantin.
"Zav, apa kabar??" berhambur memeluk sahabatnya.
Zavena tersenyum, " Baik Ra, kamu apa kabar??"
Rara balas tersenyum, "Aku baik-baik Zav. kamu kemana saja ga ada kabar? Nomor kamu juga ga aktif??"
"Aku sibuk mengurus kehamilan Ra, maaf.."
Rara melihat perut buncit sahabatnya, "Aaaa,, aku akan punya keponakan.. Selamat Zav.. Semoga sehat selalu bayi dan kamu Zav.." ucapnya sambil memeluk Zavena.
Arez yang melihat mereka dengan menggeleng-geleng kepala. "Ayo, Zav!!"
"Iya, Rez. Bentar ya??"
"Ra, gue ke atas dulu ya?? Loe baik - baik di sini.. Yang rajin, oke!!"
"Iya, Zav,, gue juga udah laper. Gue ke kantin dulu ya.. Abis itu loe jangan lupa hubungin gue ya?? Gue kangen banget sama loe.." memeluk Zavena kemudian melepaskannya dan menuju ke kantin dengan cepat.
"Ayo, Rez!!" ajak Zavena dan Arek mengikutinya.
Sesampainya di depan pintu ruang CEO.
"Kamu bisa Zav.. Jangan takut, dia pasti senang." Arez menguatkan.
"Aku tunggu di situ, kalau kamu lama, aku balik dulu." Arez menunjuk sofa di depan ruangan itu.
"Iya, Rez, terima kasih." Zavena tersenyum. Ia melangkah mantap menuju ruangan suaminya. Ia ingin segera melepaskan rasa rindu kepada suaminya itu.
Dengan bersemangat dan beberapa kali menarik nafas dan membuangnya, ia membuka pintu itu.
Ceklekk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAI
RomanceZavena Magnesia Azkara, terlahir dari keluarga sederhana. Saat SMA kelas 1 Zavena harus hidup sendiri karena ibunya meninggalkannya dalam waktu selang beberapa bulan setelah ayahnya pergi dahulu meninggalkannya selamanya.. Perjalanan hidup yang akan...