Panik

305 5 0
                                    

Zavena terus menangis di dalam kamarnya. Betapa hancur hatinya, lelaki yang dicintainya bermesraan di depan mata kepalanya sendiri. Ia berpikir bahwa Arga sudah tak mencintainya lagi. Ditambah sudah 7 bulan mereka tak bertegur sapa, atau hanya mempertemukan batang hidung masing-masing.

Tok tok tok

"Non, ini buburnya di makan dulu!?"

Zavena kaget. Ia langsung menghapus kedua pipinya yang merintikkan air. Ia bangun dan menuju pintu.

"I ya Bi, sebentar.." suaranya sumbang karena ia kebanyakan menangis.

Pintu terbuka.

Bibi Meli syok, ia sedih melihat Nona Mudanya bermata sembab. Ia tau semenjak dirinya datang Zavena menangis di dalam, bahkan diperkirakannya Zavena sudah mengalaminya sebelum dia datang.

"Non tidak apa-apa? Mata non bengkak??" tanya Bibi Meli cemas.

Zavena menunduk malu, lalu ia menadahkan tangan.
"Hehe gapapa bik, aku tadi lagi membuat air terjun.", katanya terkekeh dengan mata sembab dan suara sumbang.

'Air terjun???' Bibi meli mengernyit heran.

"Ya sudah Bi, sini buburnya! Aku makan di dalam saja." Zavena memajukan tangan yang masih menadah.

"Bi?? Hallo?? .." Zavena melambaikan tangan di depan wajah Bibi Meli.

"Ma ,, af Non, Bibi sampai lupa.. Ini Non.." menyerahkan mangkok bubur ke tangan Zavena. Dan Zavena menerima pemberian Bibi.

"Kalau gitu saya pamit ke dapur dulu, Non." pamitnya menunduk sopan.

"Iya Bi, terima kasih." Zavena tersenyum berkata di punggung Bibi Meli. Ia masuk ke dalam menyantap bubur dengan lahap. Sedari datang ia belum makan, ia hanya disibukkan membuat air terjun di matanya.

Setelah selesai, ia menuju dapur.

" Biar saya saja, Non.. Non pasti lelah. Non istirahat saja!?! Sebentar lagi juga malam."

"Baiklah Bi, terima kasih lagi.. Maaf kalau aku merepotkan. Bibi juga kalau sudah cuci piring, langsung istirahat ya Bi??"

"Iya Non.." Bi Meli tersenyum lalu menunduk.

Ia kagum kepada Zavena sambil melihat Nona Mudanya itu masuk kamar. Dimatanya Zavena adalah sosok yang baik hati, cantik, dan cerdas. Saat ditinggal Arga, Zavena mampu memenuhi ngidamnya meskipun harus merepotkan Arez. Zavena juga masih terlihat cantik dan tubuhnya juga masih sama seperti sebelum hamil. Hanya perutnya saja yang semakin menggembung karena usia kehamilannya. Zavena juga kerap kali membantu Bibi Meli saat memasak. Bibi Meli hanya ditugaskan di dapur, sedangkan pekerjaan rumah adalah tugas pekerja rumah yang lain. Bibi Meli menjadi kepercayaan keluarga karena ia lah pekerja pertama di keluarga Arkan dan sampai saat ini masih setia dengan keluarga itu.

Zavena pun tiba di kamar. Namun ia tak bisa memejamkan matanya. Ia masih memikirkan Arga. Ia sangat mencintai lelaki itu. Apalagi saat dia menemuinya setelah sekian waktu, dia masih tampan dan tambah mempesona di matanya. Ia meneteskan air mata lagi. Kemudian ia teringat akan janin di rahimnya. Ia menghapus cepat air matanya lalu tersenyum lalu mengelus perutnya. Ia tak ingin anaknya menjadi anak yang cengeng nantinya. Ia pun akhirnya mengistirahatkan tubuhnya di kasur di villa itu.

*****
2 bulan kemudian

Arga menemukan villa milik Baim. Baim tak memberitahunya karena ia ingin memberi pelajaran kepada Arga yang sudah menyakiti wanita yang pernah dicintainya itu. Arga sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari istrinya, namun tak ada hasil. Sejak Zavena pergi, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun, di rumah tidak ada seorangpun. Orangtuanya ada di LN, Arez tinggal di apartemen, sedangkan Zavena pergi meninggalkannya. Dia berusaha mencari. Selama kepergian istrinya itu, Arga selalu menangis sambil memeluk foto pernikahannya bersama Zavena. Ia ingin segera menemui dan menjelaskan pada Zavena yang sebenarnya.

2 bulan tidak berhasil dalam pencariannya. Ia sungguh tidak sabar ingin meminta maaf dan memeluk istrinya itu.

Hingga tiba - tiba ia mencari Bibi Meli. Ia mulai sadar akan ketiadaan Bi Meli. Ia mencari ke semua ruangan tetapi tidak ada. Ia pun mengumpulkan semua pekerjanya dan menanyakan. Ternyata Bibi Meli diperintahkan oleh Arez beberapa jam setelah Zavena pergi. Namun saat ditanya Arga, mereka tidak mengetahui kemana Juru Masak itu.

Arga pun menyadari dan yakin bahwa Bibi Meli sedang menemani istrinya atas perintah Arez. Ia mereas rambutnya dan menyugarnya kasar. Betapa bodoh dan bersalahnya dirinya ini yang tak bisa menemukan istrinya. Ia membuka ponsel dan seketika teringat sesuatu.

Arga mencari nama Bibi Meli dan.menemukannya. Ia menelusuri GPS yang ada pada ponsel Bi Meli. Tak butuh waktu lama, ia menemukan keberadaan Bi Meli yang ia yakin sedang bersama Zavena.

"Bi, Zavena di dalam??"

"Eh Tuan,, Nona ada di kamar." Jawabnya kaget. Siapa yang memberitahu kepada Arga? Arez saja tidak mengizinkannya. Persetan, dia hanya juru masak dan dia pun senang Tuan Arga datang menemui Nona Zavena nya.

Arga melesat menuju ke kamar. Ia berusaha membuka pintu namun sepertinya terkunci dari dalam.

"Sayang,, apa kamu mendengarku?? Aku datang sayang untuk menjemputmu.."

Tidak ada jawaban dari dalam. Arga berfikir mungkin istrinya sedang tidur. Tetapi dengan gedoran dan teriakan memanggilnya pastinya Zavena akan menyahut walaupun menolak. Bibi Meli pun menghampiri Arga. Ia tak bisa membantu tuannya karena kunci serep ada pada Arez

Ia mendengar rintihan dari dalam. Seperti suara minta tolong namun sangat lirih seperti sedang menahan sakit.

"Bibi, apa kau dengar?" tanya Arga cemas pada Bi Meli.

Bibi Meli mengangguk cepat, " Iya Tuan saya dengar. Apakah itu Nona, Tuan??  Usia kehamilannya sudah cukup untuk melahirkan,, jangan - jangan ..." Bi Meli menjawab cepat dan mulai cemas.

Arga yang mendengar ucapan Bi Meli langsung menuju pintu dan mendobraknya dengan sekuat tenaga. Tiga kali dobrakan dan pintu terbuka.

Arga melototkan matanya kaget begitu juga Bi Meli. Tanpa berhenti ia menghampiri istrinya yang sedang meringis kesakitan memegang perutnya dan satu tangan memegang kusen pintu.

Arga langsung memapah istrinya, dan menggendongnya untuk menuju ke rumah sakit. Cairan bening kental mengalir di kedua kaki istrinya..

Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang