Esok pagi Zavena membuka mata, menyibakkan selimut, dan merenggangkan otot tangannya ke atas. Melangkahkan kaki membuka jendela untuk menghampiri hangatnya sinar mentari pagi.
Seketika ia memasuki dapur membuat menu sederhana yang biasa menjadi pelengkap makanan kesehariannya. Zavena menggoreng tempe dan membuat sambal cukup untuk satu porsi dirinya sendiri. Setelah selesai ia meletakkannya di sebuah meja makan bentuk persegi minimalis.
Seketika ia melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri bersama guyuran air bak mandi. Selesai, Zavena keluar menggunakan handuk kimono berwarna pink. Langsung ia masuk ke kamar untuk mengenakan seragam sekolah.
Setelah ia lengkap dengan dandanan natural, rambut di ikat, seragam dengan rok selutut dan wajah yang hanya dipoles bedak dan lipglos. Ia menuju meja makan dan segera melahap sarapannya. Tak lama baginya menghabiskan seporsi sarapan itu.
Jam menunjukkan pukul 6.45. Zavena bergegas menuju sekolah. Menggunakan angkot seperti kesehariannya. Tak lama kini ia berada di dalam angkot dan beberapa menit kemudian dia tiba di sekolah.
Zavena memasuki gerbang sekolah itu. Seperti biasa dia tidak memiliki banyak teman. Status sosial yang hanya seorang yatim dan gadis miskin membuat temannya enggan mendekatinya karena dia dianggap ga selevel dengan mereka. Dia hanya mempunyai tiga teman setia di sekolahnya Via, Rara, dan Baim.
Ravia Brendezi, Via seorang wanita manis bertubuh semampai, anak orang kaya, ramah, dan tidak suka penindasan rakyat kelas biasa. Untuk itu ia berteman dengan Zavena tanpa melihat latar belakang kehidupan Zavena. Via selalu menjadi pelindung Vena saat di bully oleh geng dan komplotan Fara cs.
Azara Davian Mey dipanggil Rara, gadis yang plin plan diantara Zavena dan Via. Dia juga imut, karna tubuhnya yang kecil diantara para sahabatnya. Dia juga anak orang kaya, papanya Davian adalah pengusaha kaya. Tetapi ia sama dengan Via tidak memandang status sosial untuk berteman dengannya. Ia adalah sahabat Zavena yang paling berani saat Vena dibully.
Grada Baim William. Baim juga anak orang kaya. Ia baik dan perhatian. Ia menyamar sebagai anak cupu di sekolahnya memakai kacamata dengan sifat pendiam. Ini ia lakukan agar bisa dekat dengan Zavena, wanita sekaligus sahabat yang ia sukai sejak SMP.
Meskipun ketiga sahabatnya anak orang kaya. Itu tidak membuat Vena menjadi gadis yang suka memanfaatkan teman. Dia sama sekali tidak mau menerima bantuan uang dari temannya, meskipun kadangkali mereka ingin membantunya saat Vena kekurangan uang. Vena tidak mau berteman lagi dan akan marah besar kepada mereka jika salah satu memaksakan itu.
"Hai Ven.. " sapa Baim
"Hai.. Eh im, gue ga liat Rara sama Via belakangan ini, kemana ya? " Zavena
Zavena selama ini tidak pernah chatingan atau menelfon siapapun karena ia tidak mempunyai Handphone, ini ia lakukan karna uang hasil kerja ia gunakan untuk menabung.
"oh itu, Via lagi ada acara dengan keluarga, jadi dia ijin 3 hari. Kalo Rara lagi liburan karna papanya libur kerja" jawab Baim
Zavena ber oh ria "oh.."
"Ven gue sebangku sama lo ya, biar nular pinternya mumpung Rara Ga masuk" mohon Baim
"iya im, gapapa kok" sahut Zavena
"oke makasih Vena" Baim menyunggingkan senyumnya
Mereka pun masuk ke kelas dan pelajaran di mulai. Hari ini tidak begitu banyak tugas karna semua guru mengadakan rapat saat istirahat sampai jam pelajaran akhir.
******
Karna jam pelajaran kosong (jamkos), apalagi Rara dan Via tidak sekolah. Zavena tidak keluar kelas dan menunggu jam sekolah berakhir di bangkunya sambil membaca novel.
"eh lo, kemarin gue tanya kenapa ga jawab?! Ha?!" sentak Fara
Zavena hanya diam, karna setiap perlakuan Fara Vena tidak pernah menghiraukannya. Selama ini Fara tidak pernah main fisik hanya sekedar pembullyan kata. Meskipun kata yang dikeluarkan sangat pedas. Zavena tidak menganggapnya serius, baginya Fara hanya bersifat emosional dan mungkin ada masalah di kehidupannya sehingga Vena menjadi sasaran makiannya. Kalau saja Rara dan Via masuk, mereka yang akan meladeni Fara dengan kata pedas juga.
"dasar emang budeg" gerutu Fara
Setelah itu mereka keluar kelas dan Vena membaca buku lagi.
"Ven, lo pulang bareng gue ya??" tanya Baim yang baru dari luar kelas
"emang motor lo cukup im, kan cuma muat satu orang" tanya Vena ragu
"ih Zavena, kali ini gue ga bawa motor, gue bawa mobil" Baim
"tumben banget bawa mobil, motor kesayangan lo mana. Hehe. Lagian gue ga mau lo boncengin. Entar banyak yang bilang gue manfaatin lo lagi" Zavena tertunduk malu
"gapapa Ven. Ini kali pertama gue bawa mobil, karna bokap udah ngijinin. Motor gue aman kok di rumah. Gue pengen deh nebengin lo. Masa lo jalan kaki tiap berangkat kerja. mau ya??" Baim memohin
"gapapa im makasih,, " Vena
"engga Ven pokoknya lo ikut gue, gue anterin" paksa Baim
"yaudah, tapi lo bener kan, bukan bawa motor? Gue takut kaya Rara sama Via, gue dibonceng bertiga. Motor lo kan cuma cukup buat lo, joknya aja sempit. Gue ga mau" Zavena meyankinkan
"Mobil Ven, bukan motor. Ayo lah, kali kali gue anter lo, sekalian gue pengen rasain gimana bonceng cewe cakep kaya lo" senyum Baim sangat lebar
"iya im, gue mau, ayo sekarang, itu anak anak udah pada pulang. Kayanya guru sibuk deh, minggu depan kan ujian praktek kelas 2" timpal Zavena
Mereka pun pulang bareng. Seperti biasa, Zavena pergi ke Cafe untuk bekerja. Kali ini dia dianter pake mobil. Itung itung ngurangi beban kaki buat jalan. Ini bukan pertama kali Vena tidak jalan kaki buat kerja. Dulu, Rara dan Via sering membawanya bonceng bertiga, sampai tiga kali. Zavena menolak keempat kalinya, karna Vena malu. Kalau saja mereka tidak maksa karena ancamnya Vena akan di gelitik, Vena tidak akan mau.
--
Mereka pun sampai di halaman depan cafe.
"makasih im, maaf udah ngerepotin" ucap Zavena sambil turun dari mobil
"santai aja Ven, gue balik dulu" jawab Baim yang masih di mobil.
Mobil pun meluncur pergi
Tanpa ada yang tau, sepasang mata telah melihat dengan tatapan cemburu. Zavena pun masuk ke dalam cafe dan siap bekerja.
.
.
.
.
Terima kasih readers.. Maaf kalau typo, masih belajar.. Hehe,, selamat membaca.. Ini hasil karya pertama aku guys
Semoga kalian senang 😍
.
Ttd Ana Putri
.
Instagram : @anggraenianaputri
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAI
RomanceZavena Magnesia Azkara, terlahir dari keluarga sederhana. Saat SMA kelas 1 Zavena harus hidup sendiri karena ibunya meninggalkannya dalam waktu selang beberapa bulan setelah ayahnya pergi dahulu meninggalkannya selamanya.. Perjalanan hidup yang akan...