Lahirnya Gaven

453 10 0
                                    

Bibi Meli langsung membawa keperluan Zavena atas perintah Arga. Ia juga menghubungi Arez bahwa Zavena akan melahirkan dan mengabarkan jika Arga yang membawanya ke rumah sakit. Karena panik, ia menutup telepon sepihak.

Arez langsung menuju rumah sakit keluarganya. Ia tahu dan yakin kalau Arga akan membawa Zavena ke sana.

Arga menyetir mobil sambil sesekali melihat ke kiri. Ia pun sangat khawatir akan keadaan istrinya.

"Sebentar lagi sayang, tahan ya,, kita akan sampai.." ucapnya lalu mengelus perut istrinya sebentar. Zavena hanya merem melek meringis dan mengelus pinggangnya sangat sakit ia rasa. Arga pun melesatkan mobilnya membelah lautan kendaraan. Hingga kini mereka tiba di rumah sakit milik keluarga Arkan.

Arga menggendong tubuh istrinya ke dalam dan mencari suster. Ia berteriak di sepanjang koridor dan dengan cepat suster membawa brankar. Arga meletakkan tubuh istrinya di sana. Dengan sigap, mereka menuju ruang persalinan. Arga ikut masuk ke dalam.

"Sepertinya istri Tuan akan melahirkan."

"Lakukan yang terbaik, dok!"

Dokter itu mengangguk.

Persalinam pun dimulai. Arga menggenggam tangan Zavena. Dan sesekali mencium hangat keningnya. Ia pun tak luput berdoa sambil mengatakan,

"Semangat sayang, kamu bisa. Aku akan bersamamu.." Arga mengecup kening itu agak lama sedang Zavena menghembus dan mengeluarkan nafas diiringi instruksi dokter. Arga yang baru melihat proses kelahiran ikut berkeringat dan cemas melihat istrinya kesakitan. Rasanya ia ingin dirinya yang menggantikan posisi Zavena, namun ini tidak mungkin.

"Ayo Nona.. Sedikit lagi, iya,, ayo,, dorong.."

Zavena mengejan kuat, dan keluarlah sang buah hati menapaki dunia ini.

Dokter menggendong bayi itu, "Selamat Tuan, anak Tuan laki-laki dan sehat." dokter itu tersenyum.

Zavena menitikkan air mata. Ia terharu melihat Arga menggendong bayi mungil itu. Dokter meletakkan bayi itu di atas tubub Zavena untuk membiasakannya menemukan ASI ibunya.

Zavena tersenyum senang. Arga yang melihat juga turut berbahagia. Tak terasa air matanya menetes. Dilihatnya istrinya itu.

"Terima kasih sayang, kau menjaga dengan baik bayi tampan ini sehingga ia lahir sangat tampan sepertiku." ucapnya mengecup kening istrinya.

Zavena menangis memandang wajah suaminya. Arga yang melihat segera menghapus air matanya.

"Jangan menangis sayang. Maafkan aku.. Aku salah.. Tetapi yang terjadi adalah salah paham.." Arga menceritakan semua dari awal hingga sampai Zavena menemuinya di kantor. Ia pun melanjutkan ceritanya hingga ia menemukan istrinya dan menemaninya melahirkan.

Zavena kembali terisak, "Maafkan aku juga.." ucapnya lirih lalu tersenyum. Arga mengecup kening istrinya lagi.

"Kamu tak perlu minta maaf. Ini salahku meninggalkanmu selama itu. Maafkan aku sayang. Apa kamu sudi memaafkanku?"

Zavena mengangguk dan Arga mengexup bibirnya sekilas.

"Wah keponakan om udah hadir nih.." Arez tiba - tiba datang menciumi kepokannya itu. "Ganteng, mirip aku." imbuhnya tersenyum lebar.

"Dia anakku. Pasti mirip akulah. Mana ada dia tampan sepertimu? Jangan mimpi Arez!!" ucap Arga kesal mendengar percakapan Arez dengan anaknya. Arez dan Zavena pun terkekeh geli.

Dari pintu masuk..
"Wah selamat ya Zav, gue udah jadi tante nih.. " Rara memberi selamat pada Zavena.

"Selamat Zav.. Dia tampan banget." Baim tersenyum menoel pipi bayi itu.

Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang