Kelulusan

412 9 0
                                    

" Zav, siapa dia?" tanya Arez

"Dia teman sekolah aku." jawab Zavena

"Kok kamu tumben bareng dia. Biasanya juga jalan kaki?" Arez menekuk wajahnya cemburu

"Tadi sih mau jalan. Cuman dia kebetulan bawa mobil, katanya sih emang niat buat jemput aku. Papanya udah ngizinin dia  ngemudiin mobil. Awalnya aku nolak cuman dia maksa. Karna aku ga enak, ya aku terima."

'pasti dia suka sama Vena, apalagi baru pertama naik mobil udah ngasih Vena tumpangan spesial.' Arez makin cemburu

"Yaudah Rez, aku mau kerja dulu." Zavena membuyarkan lamunan Arez yang sekejap itu.

"o.. e.. Iya Ven, semangat ya kerjanya."

"siap.. Bosku .. " Vena mengangkat tangan dan memberi hormat pada Bos mudanya itu.

Sikap Vena adalah ramah saat dirinya berada di sekitar sahabat, bos, dan teman kerjanya. Selebihnya ia hanyalah gadis pendiam, pemalu, dan lugu dihadapan orang lain. Ini karena Zavena merasa minder untuk dekat atau sekedar menyapa dengan orang asing.

Kini Zavena siap untuk bekerja setelah memakai celemek dan menggelung rambutnya tak lupa seragam hitam abu-abunya.

"Zav lo anterin pesenan ke meja 6 ya!?" Rina.

"oke Rin,.. " Zavena pun mengantarkan pesanan tersebut. Cafe lumayan ramai
dan akhir akhir ini banyak pengunjung yang datang. Orang orang sudah banyak yang mengetahui keberadaan cafe tersebut.

"silahkan dinikmati" sapa Zavena dengan senyum ramahnya kepada para pelanggan.

Setelah sampai di pantry "Rin, cafe lumayan ya. Gue seneng deh, kan kita nanti dapat bonus dari bos."

"iya Zav, gue juga seneng, semoga cafe ini makin naju ya Zav, biar bonus ngalir terus.."

"haha ada aja omongan lo Rin. Tapi bener juga sih."

Geri sedang sibuk mencatat pesanan di meja pelanggan. Pun menghampiri mereka berdua.

"lagi ngomongin apa ni?" tanya Geri.

"ada deh, ini obrolan gue sama Vena, lo diem deh."

"huftt iya deh gue emang cowo sendiri disini ga ada yang ngajak gue ngobrol."

Zavena pun tak tega melihat Geri bersedih.  "ngga gitu Ger, kita cuma bahas cafe ini rame kok. Ga ngomong apa apa. Lagian jangan ngerasa lo cowo sendiri deh. Tuh, ada pak bos di ruangannya juga cowo Ger."

"iya iya Zavena sayang, " goda Geri.

*****

Pekerjaan pun selesai. Cafe tutup tepat pukul 8 malam. Zavena memesan ojek langganannya untuk pulang. Tak lama ojek pun datang. Zavena memakai helm dan segera menaiki motor, lalu mereka pun berangkat.

Setibanya di rumah, Zavena mandi dan berganti baju. Kini ia mengenakan baju tidur berwarna biru muda motif kupu-kupu. Ia tidak makan malam, karna sudah makan roti saat di cafe tadi. Ia pun merebahkan tubuh ke kasur yang besarnya hanya muat untuk Vena seorang. Sebelumnya Vena membaca buku pelajaran untuk dipelajarinya mengingat ujian akan tiba. Kini ia pun menjelajahi alam mimpi yang menyenangkan.

Satu minggu kemudian..

Zavena melaksanakan ujian akhir di sekolahnya. Ia berharap bisa mendapatkan nilai terbaik yang akan digunakannya saat masuk kuliah. Meskipun dia mendapat beasiswa sampai S1, dia tidak pernah mengentengkan hal tersebut. Dirinya akan terus belajar disamping pekerjaan yang dilakukannya sepulang sekolah itu. Kalau nilainya turun, beasiswa akan dicabut dan dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Maka dari itu Zavena bekerja keras untuk kehidupan pribadi dan juga pendidikannya.

Perempuan Cantik Istri CEO Tampan (Zavena dan Arga) #SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang