KMM : 01

9.1K 845 126
                                    

Voment boss.

👩‍❤️‍💋‍👨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👩‍❤️‍💋‍👨

Hana tengah berjalan di lorong sekolah sembari memeluk puluhan buku yang harus dia kumpulkan ke ruang guru. Sialan, seharusnya ini ditugaskan kepada Han selaku ketua kelas tapi karena tadi Hana tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru matematika alhasil Hana mendapat hukuman seperti ini.

Hana sadar diri kok kalau dia bego pelajaran matematika. Lagian siapa sih di dunia ini yang suka matematika? Kalau sih otak Hana sehebat Jerome Polin, mau dikasih pertanyaan sampai seribu juga Hana nggak akan nyerah.

Lah ini...

Otak Hana aja sebelas dua belas sama udang.

Sembari jalan di lorong yang sepi tiba-tiba hidung Hana mencium bau tidak enak. Bau apa coba?

Rokok.

Kenapa di sekolah ini bau asap rokok, sih? Lagian siapa yang nekat ngerokok di sekolah coba? Kan udah ada peraturan kalau siswa-siswi dilarang merokok di area sekolah. Hukumannya juga berat setau Hana, bersihin toilet yang ada di gedung dua selama satu bulan, terus setiap pagi menghormat ke bendera. Udah gitu masa masih aja ada yang nekat sih?

Apa Hana lapor aja ke ketua OSIS?

Ah, Hana lupa. Dia nggak dekat sama ketua OSIS disini. Nggak cuman ketua OSIS aja sih, sebenarnya Hana nggak terlalu dekat sama orang-orang yang ada di sekolah. Selama satu tahun setengah sekolah, Hana masih belum bisa beradaptasi dengan baik. Jadi, ya, teman dia cuman itu-itu aja.

Karena penasaran Hana dengan nekatnya berjalan menuju aroma asap tersebut. Ternyata, aroma itu muncul dari ruang musik.

Gila, ya. Udah nekat ngerokok di sekolah. Di ruang musik pula.

Kebetulan ruang musik pintunya terbuka sedikit alhasil Hana bisa mengintip ke dalam. Dari penglihatannya, Hana bisa lihat kalau ada cowok terduduk di atas meja menghadap pada jendela sembari merokok. Hana menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Kayanya dia betul-betul harus melaporkan ini ke OSIS deh. Tapi gimana?

Cowok di dalam itu memutar kepalanya membuat Hana terkejut. Dia adalah Na Jaemin. Cowok kelas 11 IPS 3 yang terkenal akan ke-playboy-annya. Dan satu lagi fakta, Hana pernah naksir sama Jaemin.

Ah bukan pernah.

Sebab sampai sekarang Hana masih menyukai cowok itu. Tapi, Hana sadar diri. Dia tidak akan bisa menjadi apa-apa untuk cowok seperti Jaemin.

Brak!

"Ah, anjrit!" Hana bergumam kesal ketika buku-buku di tangannya tiba-tiba terjatuh sampai mengundang perhatian Jaemin.

Hana berjongkok memungut buku-buku yang terjatuh, menyusunnya lalu kembali mengangkat ke dalam pelukannya.

Hana baru akan menghela napas panjang namun dikejutkan dengan pintu musik yang tiba-tiba terbuka sepenuhnya menampilkan Jaemin berdiri di hadapan Hana dengan rokok yang diselipkan diantara jari-jarinya.

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang