KMM : 07

4.6K 657 143
                                    

Bisaa yuk ramai yukkkk udah 3000 kata nie :')

Jaemin baru mengantarkan Hana ke rumah sekitar jam tujuh malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin baru mengantarkan Hana ke rumah sekitar jam tujuh malam. Tadinya mereka mau makan malam bersama namun Hana menolak. Dia mendadak canggung setelah apa yang terjadi sehingga selama itu Hana hanya memperhatikan Jaemin yang sibuk bermain alat musik.

Jaemin mengendarai motornya masuk ke area blok rumah Hana namun Hana tiba-tiba menepuk pundak Jaemin membuat Jaemin reflek menghentikan motornya beberapa meter sebelum rumah Hana.

"Ada apa?" Tanya Jaemin menoleh ke belakang dengan bingung.

Tatapan Hana lurus ke depan, kini dia melihat sang mama baru saja keluar dengan seorang pria yang sama tadi pagi. Mereka berpelukan lantas pria itu mencium kening mama.

Dada Hana bergemuruh, tangan yang terletak di atas pahanya mengepal.

Merasa ada yang tidak beres Jaemin pun menurunkan tangannya, menarik tangan Hana hingga melingkar pada pinggangnya.

"Mau pergi dulu? Sekalian makan malam gitu."

Hana tidak menjawab, cewek itu hanya membuang muka. Tanpa menunggu cewek itu berkata apa-apa Jaemin lebih dulu mengendarai motornya meninggalkan area rumah Hana. Jaemin yakin, Hana sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Mereka mengelilingi jalanan kota Bogor yang cukup ramai. Karena sekarang masih termasuk jam pulang kerja jadi jalanan agak macet. Jaemin membelokkan setir motornya menuju jalanan yang cukup sepi. Bukan karena mau berduaan tapi karena mau mencari jalan cepat tanpa melewati macet.

Setelah lima belas menit berlalu akhirnya Jaemin menghentikan motornya tepat di depan sebuah kedai pecel ayam di pinggir jalan. Dia membuka helmnya lantas turun dari motor disusul oleh Hana.

Jaemin masuk lebih dulu ke dalam kedai pecel ayam tersebut dengan Hana yang berjalan di belakangnya. Cowok itu menarik satu kursi kemudian mempersilahkan Hana untuk duduk disana.

"Mau pecal ayam, bebek, lele atau gue?" Tanya Jaemin menaik turunkan alisnya.

Hana yang semulanya muram seketika tertawa kecil. "Apaan banget deh. Gue mau ayam aja."

"Yaudah, tunggu ya."

Setelahnya Jaemin pergi untuk memesan makanan dan minuman sedangkan Hana menatap kosong pada meja di hadapannya.

Hana kesal namun Hana tak bisa berbuat apa-apa. Pergerakannya seolah terkunci. Sebenarnya orangtua sadar nggak sih kalau yang mereka lakukan itu bisa merusak mental anaknya sendiri?

Seperti saat ini.

Hana sudah dewasa. Dia sudah mengerti kalau apa yang dilakukan orangtuanya salah. Namun satu sisi, Hana selaku bersikap bodoamatan. Baginya, bersikap seperti itu dapat membuat dirinya baik-baik saja namun ternyata Hana salah. Terlalu tidak peduli malah semakin memperumit keadaan. Mama jadi semakin melunjak karena selalu didiamkan oleh Hana.

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang