KMM : 09

3.6K 585 161
                                    

OYY ini sebenernya masih ada satu chapter lagi buat SPESIAL JAEMIN BIRTHDAY tapi belum selesai ditulis huhuhuuuuu.
Enggak tau diupdate kapan, kalau nggak pagi ini kemungkinan besok malam wkwkwk, jangan ditunggu ya.
Sekarang mah sie intinya ramein ini aja🤗

VOMENT 😠

👩‍❤️‍💋‍👨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👩‍❤️‍💋‍👨

Hana turun dari sebuah angkutan umum tepat di halte bus perempatan jalan menuju sekolahnya. Lantas kemudian perempuan itu melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah dengan jalan kaki.

Pagi ini entah kenapa Hana merasa tidak semangat. Ah sial, semenjak cowok itu datang ke kehidupan Hana, Hana rasa hari-hari dia semakin buruk saja.

Sejujurnya Hana cukup penasaran dengan cowok itu. Dari mulai dia tiba-tiba mencium Hana, dipukuli oleh orang asing bahkan sampai luka di pergelangan tangannya. Seakan ada sesuatu yang enggan untuk diungkapkan oleh cowok itu.

Apakah dia benar-benar memiliki masalah yang cukup berat?

Terlalu banyak berpikir sampai tak sadar sekarang Hana sudah berada di depan gerbang. Dia baru mau masuk melewati gerbang ketika tiba-tiba saja sebuah motor dengan sengaja menghimpit Hana sampai Hana tergeser sedikit.

Hana mendengus kesal. "Woy! Yang bener dong!"

Pengguna motor tersebut menghentikan motornya satu meter di hadapan Hana, dia membuka kaca helm yang menutupi matanya membuat Hana terkejut.

"Sorry." Kata orang tersebut lalu kembali mengendarai motornya.

Sebentar....

Itu beneran Jeno?

Aneh aja, biasanya kan Jeno selalu memakai motor gedenya yang ber-jok modus tapi sekarang dia menggunakan motor Vario hampir mirip dengan motornya Shotaro.

Apa jangan-jangan Jeno melakukan itu karena Hana? Ah, Hana nggak mau kepedean tapi entah kenapa itu membuat Hana mengulum senyum di bibirnya.

Nggak mungkin sih...

Tapi bisa aja, kan?

"Apaan sih?!" Hana menggelengkan kepala menyadarkan dirinya sendiri sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.

Saat berjalan di lorong Hana melihat seorang cowok di depan sana tengah kebingungan. Cowok itu tampak asing buat Hana, sepertinya dia murid baru di sekolah ini. Hana pun menghampiri cowok tersebut berniat untuk menawarkan bantuan sekiranya butuh.

"Butuh bantuan?" Tanya Hana tiba-tiba membuat cowok tersebut menoleh padanya.

Dia melihat name tag Hana, tertegun sejenak sebelum akhirnya tersenyum dan mengangguk. "Iya nih. Kelas IPS 3 dimana, ya? Gue murid baru."

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang