KMM : 18

3.1K 407 119
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


VOMENT JUSEYOO🙏🥺

Kira-kira rame gak yachhh?????

💏

Hana tak mengerti kenapa saat ini tanpa sadar dia sudah berada di depan sebuah gedung tinggi menjulang ke atas. Pandangannya tertuju pada lantai paling atas di gedung ini, sebuah kenangan tentangnya dengan seseorang terlintas tanpa izin di dalam pikirannya.

Hana tersenyum miris.

Saat itu orang tersebut selalu ada saat Hana merasa sedih dan kecewa dengan kehidupan yang Tuhan berikan kepadanya, namun untuk saat ini Hana tak menemukan orang tersebut.

Sebenarnya Hana memang bodoh, untuk apa dia datang kesini tanpa tahu dimana keberadaan orang tersebut?

Entahlah, Hana hanya butuh tempat untuk pulang dan yang pasti, tempat itu bukanlah rumahnya sendiri.

Mungkin bagi kebanyakan orang rumah adalah tempat pulang ternyaman namun bagi Hana, rumah adalah satu-satunya tempat yang ingin ia hindari.

Hana kembali menatap pada gedung tinggi tersebut, menghela nafas panjang kemudian beralih menatap pada jalanan yang cukup ramai pada malam hari ini. Jarum jam ditangannya terus berjalan hingga saat ini sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan Hana masih tidak tau kemana tujuannya saat ini. Mau sebingung apapun Hana harus kemana sekarang, dia tetap bersikeras untuk tidak pulang ke rumah.

Hana membalikkan tubuhnya ke jalan yang sebelumnya ia tempuh. Kakinya tak jadi melangkah begitu matanya melihat seseorang dari kejauhan. Orang tersebut menggunakan hoodie hitam dengan satu tangan yang masuk ke dalam saku hoodie sedangkan satu tangannya lagi memegang sebuah kresek berwarna hitam.

Hana ingin menghindar namun sial, orang tersebut lebih dulu menyadari keberadaan Hana sehingga ia mempercepat langkahnya untuk segera menghampiri Hana.

Sesaat setelah orang itu berdiri di hadapan Hana, Hana pun berdeham kaku, menyelipkan sebagian rambutnya ke belakang telinga dan mendadak dia merasakan jantungnya yang berdebar tak karuan.

"Lo ngapain disini?" Tanya pria tersebut yang tak lain dan tidak bukan adalah Na Jaemin. Seseorang yang sebenarnya Hana pikirkan sedari tadi.

"G-gue.. "

"Ada sesuatu?"

Dengan cepat Hana menggeleng, "Enggak, gue cuman enggak sengaja lewat aja."

"Bohong." Tatapan Jaemin cukup mengintimidasi membuat Hana diam seribu bahasa dengan kepala tertunduk. "Lo keliatan berantakan banget, mata lo juga sembab."

"Ha? Enggak!" Hana membuang muka berusaha menyembunyikan mata sembabnya tersebut.

"Ck," Suara decakan terdengar berbarengan dengan tangan Jaemin yang bergerak memegang kedua pipi Hana.

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang