KMM : 12

3.5K 541 200
                                    

VOMENT yuk sayang <3

VOMENT yuk sayang <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👩‍❤️‍💋‍👨

Hana keluar kamar membawa keranjang sampah di kamarnya. Saat menuruni tangga Hana menatap ke sekeliling rumah mencari keberadaan sang Mama, namun rupanya wanita itu sedang tidak ada di rumah padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Kadang Hana heran, mama tidak bekerja sebab papa selalu melarangnya tapi mama tidak pernah ada di rumah. Dia selalu pergi kelayaban dengan lelaki yang sama sekali tidak Hana kenali itu. Mama memang keras kepala, jelas-jelas nenek sangat membenci lelaki itu karena sering menyakiti mama namun mama tidak peduli.

Hana yakin, jika nenek masih ada di dunia ini mungkin mama sudah diomeli habis-habisan oleh nenek atau mungkin nenek akan mengirim mama ke luar negeri agar tidak berhubungan dengan lelaki tersebut.

Tapi ya, itu semua akan terjadi jika nenek masih ada. Sedangkan sekarang, sudah tidak ada siapa-siapa terlebih mama anak tunggal.

Tentu Hana merasa kesal dengan tingkah mamanya yang sedang puber periode ketiga itu. Tapi sekeras apapun Hana memberitahu rasa kesalnya, mama selalu seolah-olah menjadi pihak yang tersakiti sehingga menimbulkan rasa bersalah pada diri Hana.

Pada akhirnya, Hana hanya bisa terdiam memendam rasa kesalnya tersebut.

Hana membuang kumpulan sampah tersebut ke tempat sampah besar yang berada di depan rumahnya. Setelah itu dia berbalik hendak kembali masuk ke dalam rumah, namun sebuah cahaya lampu motor menyorot jelas pada wajahnya membuat Hana mau tak mau menutup matanya menggunakan lengan.

Beberapa waktu kemudian pengguna motor tersebut mematikan mesinnya membuat Hana memutar mata malas dan mendengus samar.

Dia adalah Jaemin, membuka helmnya kemudian turun dari motor dan berjalan mendekati Hana.

"Apa?" Tanya Hana berusaha untuk cuek.

"Gue mau ambil jaket gue."

"Hm, tunggu."

Jaemin mengangguk mengiyakan. Hana menatap cowok itu sejenak, melihat raut wajahnya yang murung sekaligus lebam baru di sudut bibirnya. Hana yakin, Jaemin pasti habis adu tonjok lagi.

Entah dengan siapa, Hana tak tahu dan tak mau peduli. Lagipula, buat apa Hana repot-repot peduli kalau Jaeminnya sendiri sama sekali tidak peduli padanya?

Cih, datang saat butuh doang.

Hana memilih untuk masuk ke dalam rumah, mengambil jaket Jaemin yang sudah selesai dicuci dan disetrika. Hana mencium sejenak jaket tersebut, samar-samar dia dapat mencium aroma wangi parfum Jaemin.

Jujur, Hana menyukai aroma parfum cowok ini. Aromanya berbeda dari kebanyakan cowok-cowok lain pakai, biasanya cowok-cowok akan memakai parfum beraroma cool, manly dan sebagainya namun aroma parfum Jaemin lebih ke sweet dan sedikit cheerful. Aromanya unik, maka itu Hana suka.

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang