KMM : 03

5.4K 689 87
                                    

VOMENT GAK?!

Demi Tuhan, punggung serta pinggang Hana sakit dan pegal banget setelah kurang lebih lima belas menit perjalanan menahan tubuhnya supaya nggak nyerodot ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi Tuhan, punggung serta pinggang Hana sakit dan pegal banget setelah kurang lebih lima belas menit perjalanan menahan tubuhnya supaya nggak nyerodot ke depan. Memang ya, cowok-cowok kaya Jeno nih motornya kebanyakan jok modus. Untung aja tadi nggak ada acara rem mendadak segala, kalau sampe iya, sudah dipastikan kepala Jeno nggak baik-baik aja sekarang.

Sampai di rumah Jaemin cowok itu langsung menyuruh semua orang untuk masuk ke ruang keluarga. Rumahnya sepi dan juga dingin seolah tidak pernah ditinggali sama sekali. Entahlah, Hana hanya merasakan hawa seperti itu.

Jujur Hana pengen duduk tapi rasanya agak canggung soalnya dia nggak terlalu dekat sama orang-orang disini kecuali Haechan yang notabenenya sebagai saudara Hana sekaligus teman sekelas Hana. Tapi gimana dong... Punggung Hana sakit banget pengen menyandar aja rasanya di dada Sehun./eh.

"Hana, lo nggak pegal apa berdiri melulu?" Tanya Giselle menyadari kalau Hana sedari tadi cuman berdiri.

Hana menyengir canggung. "Hehe iya ini mau kok."

Hana hendak duduk di sofa tepatnya di samping Shotaro yang sedang bermain ponsel namun tidak jadi sebab Jeno lebih dulu menduduki tempat itu.

"Sori, gue duluan duduk disini."

Hana mendengus samar, mau tak mau dia pun berbalik mencari tempat kosong diantara mereka memutari meja, yang sekiranya enak sih hanya dibawah sofa ini, jadi punggung Hana bisa menyandar pada kaki sofa tapi sumpah Hana ogah banget kalau harus berdekatan dengan Jeno.

Pada akhirnya Hana berjalan menghampiri Karina, disamping kanan masih ada tempat kosong dan Hana langsung terduduk disana. Dia membuka tasnya dengan ekspresi kesal. Sumpah, gimana mau mengerjakan tugas kalau moodnya sangat tidak baik?

Ini semua gara-gara Jeno!!

"Jaemin mana si?" Tanya Renjun, mukanya udah mumet mungkin karena udah siang. Eh tapi, Renjun mau pagi siang sore malam juga kerjaannya mumet melulu.

"Ngambil laptop Jun. Sabar napa." Karina menjawab sembari memasukkan camilan di toples yang tersedia di meja ruang keluarga setelahnya dia menyodorkan toples camilan itu ke hadapan Hana. "Mau nggak?"

Hana menggeleng dan menolaknya dengan sesopan mungkin. "Nggak, hehe."

"Halah si Hana sok-sokan lo, biasanya juga kalau datang ke rumah aing sia nanyain makanan doang." Sungut Haechan bersuara membuat Hana naik pitam seketika. Nih kalau cuma mereka berdua, Haechan udah habis mungkin sama Hana.

Giselle tertawa. "Hahaha maklum lah goblok namanya juga cewek."

"Nggaklah bego." Jeno menimpali. "Yang banyak makan tuh babi, bukan cewek."

Tangan Hana mengepal ingin sekali melempar kotak pensil yang baru saja dia keluarkan dari dalam tas tepat ke wajah Jeno namun sebisa mungkin Hana menahannya. Masa iya mau tawuran di rumah orang? Kasihan nanti Jaemin harus beresin rumahnya yang berantakan karena ulah Hana.

Kiss Me MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang