"Papa, bekalnya."
Seorang gadis berambut panjang berwarna indigo dengan dua whisker di wajahnya menyodorkan kotak bekal berwarna oranye dengan lambang Uzumaki ke arah Naruto.
"Arigato, Himawari." Naruto menerima kotak bekal itu dengan tersenyum sambil mengusak rambut indigo himawari.
Himawari kini sudah berubah menjadi seorang gadis yang sangat kuat. Ia memakai baju Hinata dulu dan itu terlihat sangat pas ditubuhnya.
Tiba-tiba saja Shikamaru muncul di halaman rumah Naruto.
"Naruto, Ada yang ingin kutanyakan padamu tentang Boruto."
Perkataan Shikamaru sontak membuat senyum di wajah Himawari pudar seketika. Raut wajahnya menjadi sangat dingin dan marah.
"Apa yang ingin kau tanyakan tentang onii-chan, Shikamaru-san?" Tanya Himawari datar dan dingin. Dari suaranya saja sudah terlihat bahwa ia marah.
"Anoo... Hima sebe--
Naruto menghentikan ucapannya ketika Himawari menatap tajam dirinya dengan byakugannya yang aktif. Yang Himawari inginkan hanyalah penjelasan dari Shikamaru, bukan alasan dari Naruto.
"Ada apa Shikamaru-san? Kau ada masalah dengan onii-chan atau apa?" Shikamaru berkeringat dingin, intonasi himawari benar benar dingin hingga terasa seperti di kutub utara.
Himawari menyilangkan kedua tangannya di atas dada sambil menunggu jawaban Shikamaru.
"I-itu, sebenarnya..." Shikamaru menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia berpikir kata apa yang harus ia katakan.
"Sebenarnya?" Himawari makin mendesak Shikamaru untuk berbicara. Byakugannya masih aktif dan itu membuat Shikamaru makin kesulitan mencari kata yang pas.
"S-Sebenarnya... Sebenarnya kami bertemu dengan Boruto di festival kemarin malam!" Shikamaru sontak menutup mulutnya ketika ia mengucapkan kata itu. Padahal ia sudah janji pada Naruto untuk
Menyembunyikan hal itu.Himawari langsung menonaktifkan byakugannya karena kaget dan tak percaya dengan pernyataan Shikamaru.
"Onii-chan..." Himawari menggantung ucapannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tak menangis.
"Kembali?"
Hinawari menoleh pada Naruto meminta jawaban. Anggukan lemah dari Naruto membuat pertahanan Himawari runtuh seketika.
Ia tak bisa menyembunyikan tangisannya lagi. Bulir bulir bening itu turun dari matanya dan suara isakan yang keluar dari mulutnya membuat Naruto iba.
Ia sangat, sangat, sangat merindukan Boruto. Selama ini ia pikir kejadian penculikan itu disebabkan olehnya. jika saja ia tak meminta Boruto untuk mencari bonekanya.
'Semua ini tak akan terjadi'
Namun, Himawari langsung menghapus air matanya. Ia bangkit dan berjalan menuju luar, ia berencana pergi ke tempat festival itu berlangsung kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth [Boruto : Naruto Next Generation]
FantasyMeskipun pada akhirnya aku mengingat semuanya, akankah ada yang berubah? "Mengapa harus aku yang mengalami takdir sialan ini!" Start : 06/05/20 End : -