11

1.9K 173 52
                                    

Bunyi sorakan demi sorakan kini terdengar di seluruh penjuru konoha. Hari ini ada pesta untuk merayakan keberhasilan konoha dalam menciptakan alat sains ninja yang modern sekaligus membuka gedung baru yang sudah direnovasi.

Naruto juga ikut hadir disana hanya sekedar melihat bagaimana pesta itu terjadi.

"Wah... Makanannya banyak sekali." Mata Cho-cho berbinar-binar melihat sajian makanan yang ada di hadapannya.

Ketika yang lainnya tersenyum kikuk melihat tingkah Cho-cho. Sarada hanya merenung sendirian menatap ke angkasa lepas.

"Kau tak ikut makan, Sarada?" Tanya Cho-cho bingung, semua teman temannya sudah mengambil makanan sedangkan Sarada tidak.

"Aku tidak selera makan Cho-cho." Tolak Sarada halus.

Cho-cho hanya mengangguk mengerti dan berjalan menuju yang lainnya.















Malam ini ada banyak sekali orang yang datang ke konoha. Itu membuat penjaga di gerbang sedikit kewalahan.

Code, Eida dan Boruto masuk ke konoha dengan gampang karena penjaga gerbang disekitar sana sedikit lengah.

"Ah! Ada sosis bakar disana." Boruto kegirangan melihat sosis bakar. Ia berlari kecil menuju sana.

"Aku beli satu. Ehm, kalian juga mau?" Tanya Boruto pada Eida dan Code. Yang ditanya hanya mengangguk pelan.

"Beli tiga." Boruto tersenyum dengan senyum khasnya dari balik tudungnya.

Penjual itu sedikit terperangah ketika melihat sedikit wajah Boruto. Walau tertutup tudung hitam, wajah boruto yang memiliki 2 cakaran itu tak bisa ditutupi. Apalagi surai kuning nya yang beterbangan di balik tudungnya.

Penjual itu langsung memberikan tiga tusuk sosis bakar pada Boruto. Boruto menerimanya dengan senang hati, ia mengeluarkan sedikit uang dari dompetnya.

Uang itu diberi Code tadi setelah mereka keluar dari gua. Code rau Boruto pasti akan belanja makanan atau sesuatu nanti.

Setelah kepergian Boruto dari warungnya. Penjaga itu terdiam sebentar.

"Ah, mungkin aku berhalusinasi karena tadi mengingat anak itu."

Boruto belari kecil menuju Code dan Eida yang sedikit was-was.

"Kenapa kalian seperti itu?" Tanya Boruto heran, sedari masuk ke konoha mereka terlihat sangat was-was.

Boruto memberikan sosis bakar pada Code dan Eida. Wajahnya sangat masam karena kesal menjadi obat nyamuk diantara Code dan Eida.

"Aku kesana ya?" Boruto langsung melaju ke arah kerumunan orang yang berada di dekat bangunan besar. Ada panggung kecil disana dan beberapa orang di atasnya.

"Jangan jauh jauh!" Teriak Eida. Boruto hanya memberikan jempolnya dan berlari menuju kerumunan itu.

Di atas panggung kecil itu ada Naruto, Shikamaru, Katasuke dan beberapa pekerja di laboratorium sains ninja.

Boruto tak memasuki kerumunan itu melainkan berada di tempat yang cukup jauh dari sana. Ia memandang bangunan itu dari jalanan saja.

Netranya bertemu dengan seorang pria bersurai kuning yang berdiri di atas panggung kecil itu.

Boruto mencoba mengingat, ia merasa seperti pernah bertemu dengan orang itu.

Tanpa sadar, tudung miliknya terbuka oleh angin dan menampilkan wajah Boruto. Ia menggigit kembali sosis miliknya tanpa mengalihkan pandangannya dari Naruto.

Angin pelan berhembus menerpa wajah Boruto, menerbangkan surai indah miliknya.

Naruto yang berada di atas panggung itu menatap senang pada kerumunan didepannya. Ia sesekali terkekeh pelan.

Senyum Naruto sirna ketika netranya melihat sesosok yang sangat ia rindukan selama 3 tahun ini.

Sosok itu berdiri sambil menatapnya dari jauh dan mengunyah sosis bakar yang ada di tangannya.

Iris biru laut dan iris biru langit itu bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iris biru laut dan iris biru langit itu bertemu. Saling berbagi kerinduan yang mendalam.

Boruto diam, ia menoleh ke samping kanan dan kirinya untuk memastikan bahwa yang ditatap Naruto itu dirinya.

Di sisi lain, iwabe yang berada di samping Sarada menatap heran Naruto. Ia mengikuti arah pandangan Naruto dan mendapati hal yang benar benar tak terduga.

Ia menepuk nepuk tangan Sarada dengan tempo cepat.

"Apa?" Sarada terbangun dari lamunannya dan menatap Iwabe bingung.

Iwabe tak menjawab, ia hanya menunjuk ke arah Boruto dengan tatapan tak percaya.

Benak Sarada seketika kosong. Dadanya terasa dihantam ribuan pisau ketika melihat sosok yang sangat ia rindukan selama ini.

Ia melihat Boruto dengan mata berkaca kaca. Dia terlihat baik baik saja dengan jubah hitam dan goresan di mata kanannya yang tak hilang.

"Boruto?" Tanya Sarada tak percaya.

Perkataan Sarada sontak membuat mereka semua menatap Sarada kaget. Mereka semua menatap ke arah pandangan Sarada.

Kawaki langsung berdiri dari kursinya dan menatap tak percaya dengan yang ia lihat sekarang.

Mereka semua diam membeku di tempat. Rasanya seperti waktu seketika berhenti.

Eida mengedarkan pandangannya mencari Boruto. Netranya menatap Boruto yang sedang bertatapan dengan Naruto.

Eida yang melihatnya langsung saja panik, ia berlari menuju Boruto dan menutup dengan cepat tudung Boruto.

"Ada apa?" Tanya Boruto heran melihat Eida yang terlihat sangat khawatir.

"Ayo Pergi!" Ajak Eida yang lebih terdengar seperti perintah. Code yang melihat Eida langsung tau apa yang ada di pikiran Eida.

Eida menarik tangan Boruto untuk pergi dengan disusul Code.

Naruto tersentak, ia langsung berlari keluar panggung untuk mengejar Boruto. Kawaki dan yang lain juga langsung mengejar Boruto.

Eida mengambil jalan pintas lewat hutan agar cepat ke gua itu. Ia panik setengah mati. Bukan takut jika Boruto ketahuan, tapi takut jika Code ketahuan. Apalagi, Code pernah menyerang Konoha dimasa lalu.

Naruto dan yang lainnya berlari dengan cepat untuk menyusul Boruto. Hingga akhirnya mereka mengepung tiga orang itu.

Dan dengan bodohnya, Boruto melepas tudungnya agar bisa melihat mereka dengan seksama.

'Itu... Benar benar Boruto!'

Mereka semua speechless melihat pemandangan didepannya. Seorang Uzumaki Boruto yang terlihat baik baik saja setalah insiden penculikan 3 tahun yang lalu.

"Apa itu..... Kau? Boruto?"




















To Be Continue....

Truth [Boruto : Naruto Next Generation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang