✨CHAPTER 2✨

14 3 0
                                    

Haii ketemu lagii kita😉
Jadi gimana sama chapter 1? Maaf yaa kalo kalian kurang sreg sama cerita ini.
Maklumin aja dulu yaa, konflik nya masih ada di beberapa chapter lagi.
Masih semangat bacanya kan?
Harus semangat dong biar author nya juga ikut semangat hehe.

Author tantang kalian baca ini sampe ending. Sanggup nggak? Harus sanggup dong😘

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

~~~~••••~~~~

"Woyy nesayang tungguing dong," Teriak siswa yang tengah berlari mengejar Nesa.

Nesa melirik tanpa minat, ia melanjutkan langkahnya menuju kantin sendirian. Karna ke empat temannya sedang sibuk dengan dunia nya sendiri.

Rani pergi ke perpustakaan, Diah sedang mengikuti tes olimpiade sains, Rania sibuk pacaran, Cici hanya diam di kelas. Sedangkan nesa ia hanya ingin mengisi perut nya yang terus-terusan keroncongan.

"Nesayang, tunggu dulu aihhh." Randi, siswa itu berhenti tepat di depan nesa dengan nafas terengah-engah.

"Diem dulu jangan gerak atau gue cium." Ucapan Randi membuat nesa membelalakkan matanya terkejut.

"Dih najis, buruan ngomong, Lo ngapain ngejar-ngejar gue sambil teriak-teriak. Diliatin semua siswa, gue yang malu." Ujar nesa kesal, tangannya kemudian terangkat dan ditumpukkan di dadanya.

"Iya iya, gue gak bakal nyium Lo. Tapi Lo harus terima ini." Sahut Randi tersenyum sambil memberikan sebuah coklat batang.

Nesa melirik coklat tersebut, ia sebenarnya sangat doyan coklat, namun ia tidak suka jika coklat tersebut pemberian Randi.

"Sorry, gue alergi coklat." Tolak Nesa kemudian melanjutkan langkahnya.

"Ehh tunggu dulu," Randi meraih pergelangan tangan nesa, dengan cepat nesa menepis nya. "Ini coklat asli Belanda, bisa tahan selama 2 Minggu. Pliss Lo terima yaa." Lanjut Randi.

Nesa lagi-lagi berdecak, "its okee gue terima. Tapi ini terpaksa, Lo ngerti kan." Tekan nesa kemudian langsung merebut nya dari tangan Randi.

"Jangan lupa dimakan yaa nesayang." Teriak Randi girang.

"Bacot!" Gumam nesa kemudian pergi meninggalkan Randi yang sedang tersenyum.

***

"Wihh coklat, Lo beli nes?" Tanya Rania.

"Gak, gue dapet dari Randi, anak IPA 3." Sahut nesa dengan nada kesal.

"Lo mau? Yaudin, Lo makan aja. Lagian gue juga gak mood makan makanan dari dia."

"Cieilahh nesa, sekarang mah so'soan benci, kesel, ilfil. Ntar mah malah suka dan jadi bucin wkwk." Sahut Rania menggoda nesa.

"Hahh, siapa yang bucin woyy." Rani tiba-tiba datang dan berteriak histeris.

"Berisik Lo asuu," Balas Nesa.

"Biasa ran, dia lagi kesel sama gebetan nya itu, si Randi anaka IPA 3. Lo tau kan ran?" Ucap Rania.

"Ohh si cowok urakan itu yaa. Wahh, si nesa seleranya gitu juga yaa," sahut Rani.

Tentang Mereka (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang