✨CHAPTER 13✨

11 2 1
                                    

Perhatian : Typo bertebaran dimana-mana.

Happy Reading
.
.
.
.
.
~~~•••~~~

"Karna pada dasarnya keinginan manusia itu suka berubah-ubah. Dan sekarang gue udah ga suka sama ice cream! Lo ngerti gak sih. Udah pergi sana, gue eneg liat muka Lo."

"Ohh gitu yaa." Jawab Deri santai.

"Sekarang Lo suka apa?" Deri bertanya kembali.

"Gue suka semuanya, kecuali Lo! Gue udah jijik sama Lo! Paham gak sih!" Rania, gadis itu mulai berteriak. Ia sudah emosi dengan sikap Deri.

"Sayang nya gue bego udah sia siain Lo ran. Pliss yaa balik lagi sama gue." Deri meraih tangan Rania. Tetapi gadis itu segera menghempaskan nya dengan kasar.

"Cukup Deri! Pliss jauhin gue! Gue perlu ngomong kayak gimana lagi sih biar Lo ngerti. Gue capek Deri gue capek. Kita itu udah gak ada hubungan apa-apa lagi Deri. Ini juga karna ulah Lo sendiri yang bikin gue kayak gini!"

Deri kemudian menarik tangan Rania dengan kasar. "Ikut gue!"

"Lepasin tangan gue Deri! Sakit! Anjing Deri lepasin! Lo mau bawa gue kemana sih! Tangan gue sakit asu, lepasin gue."

Rania terus saja memberontak ingin  melepaskan diri dari Deri, tetapi laki-laki itu tenaganya lebih besar daripada Rania.

Deri membawa Rania ke parkiran, "Cepet masuk!" Tegas Deri menyuruh Rania untuk masuk ke dalam mobil nya.

"Gak gue gak mau! Lepasin gue Deri! Gue mau ke kelas!"

Tiba-tiba senyum miring Deri tercetak jelas di pandangan Rania. Wajah laki-laki itu tiba-tiba mendekati wajah Rania.

"Lo- Lo mau ngapain! Jauhin muka biak Lo dari muka gue Deri!" Pekik Rania.

Dengan ganas nya, Deri mencoba mencium bibir gadis itu. Namun dengan sekuat tenaga Rania terus memberontak agar misi Deri itu tidak berhasil.

"Hiks lepasin gue!" Teriak Rania, gadis itu sudah tidak kuat lagi untuk menyelamatkan dirinya. Tangisan nya muali terdengar.

"Tolong, tolongin gue. Siapapun tolongg!" Lirih Rania.

Namun siapa yang akan mendengar ucapan gadis itu. Semua siswa sedang berada di kelasnya. Sedangkan ruangan para guru berada di lantai dua.

Bugh

Deri tiba-tiba tersungkur beberapa Cm dari Rania. Seseorang telah memukul Laki-laki itu.

"Bangsat!" Umpat Deri. Sudut bibir laki-laki

"Katanya laki-laki, tapi kok kayak gak punya harga diri. Berani banget mau nodain cewek yang gak berdosa." Ucap laki-laki itu.

"Cih, Lo memang nya siapa?! Hah? Berani banget nyelametin dia?"

"Memang perlu yaa biodata saya di kasih tau ke kamu?! Dasar ya anak muda jaman sekarang pada berengsek." Ucapan laki-laki itu sukses membuat Deri membelalakkan matanya.

"Anjing!" Umpat Deri. Tangan laki-laki itu melayang akan memukul orang itu.

Namun, laki-laki itu bisa menyelamatkan dirinya dengan menahan tangan Deri. Deri langsung di dorong ke tanah dengan kasar. Ia mendapatkan beberapa pukulan dari laki-laki itu yang membuat wajahnya babak belur.

Kepala sekolah yang kebetulan lewat melihat kejadian itu, "Heh ada apa ini! Kenapa kalian berantem?" Tanya Pak Harto, selaku Kepala sekolah.

"Bapak seharusnya tidak menerima siswa seperti dia! Dia hampir saja melecehkan siswi di SMA ini." Ujar laki-laki itu menunjuk Rania yang terduduk dengan wajah yang ditutup.

Tentang Mereka (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang