✨CHAPTER 26✨

7 2 2
                                    

Perhatian : Typo bertebaran dimana-mana.

Happy Reading

"Cewek Lo cantik juga yaa." Seperti biasa. Malam ini adalah malam Minggu. Malam dimana menurut para remaja adalah malam yang panjang. Banyak manusia dikalangan remaja memanfaatkan malam ini untuk menikmati indahnya kota Jakarta pada malam hari.

Randi beserta kedua temannya pun saat ini sedang berada di warung mang Koko. Mereka menghabiskan waktu dengan membicarakan Seputar tantangan Minggu lalu.

"Cantik dong, gue mah gak bakal nyari cewek yang kualitas rendah." Sahut Randi dengan bangga.

"Tapi, kayaknya kita batalin aja deh perjanjian itu."

Ucapan elang membuat Randi tercengang. Bagaimana mungkin bisa seperti itu, perjanjian sudah dilaksanakan selama 2 Minggu, dan laki-laki itu malah membatalkan perjanjian itu.

"Mana bisa begitu bang, gue udah hampir berhasil nih dapetin dia." Kesal Randi.

"Meskipun Lo menang tantangan, gue gak akan bisa ngasih mobil kesayangan gue."

"Dihh kok gitu, pengecut banget sih Lo! Ingkar janji gitu aja. Pokoknya gue gak terima ya bang, gue tetep bakalan lanjutin tantangan ini, dan kalo gue berhasil, Lo tetep harus ngasih gue mobil kesayangan Lo itu."

Laki-laki itu memasang helm nya dan berniat untuk pergi dari tempat itu.

"Gue suka sama cewek Lo."

Randi menghentikan aktifitas nya itu. Wajahnya menatap tajam elang. "Gak bisa! Dia milik gue, dan selamanya tetep jadi milik gue!"

"Tapi Lo pacarin dia karna Lo pengen dapetin mobil kesayangan gue! Lo jadiin dia sebagai bahan taruhan!"

"Lo yang nyuruh gue buat pacarin dia bang!" Randi menyolot tak terima.

"Gue gak nyuruh Lo buat pacarin dia! Gue cuma nyuruh Lo pacarin cewek yang punya tipe cuek, cantik, berdamage. Akan tetapi bukan dia!"

"Lo kok malah jadi gini sih bang? Emang Lo ketemu sama dia Dimana?!"

"Bukan urusan Lo!"

Pertengkaran kedua nya terjadi cukup memakan waktu lama. Namun Kris datang dan melerai keduanya. Randi yang memiliki sifat egois pun tidak tinggal diam. Ia langsung tancap gas dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Sangat disayangkan kalo cewek itu dijadiin bahan taruhan sama Randi Kris, makanya gue mau dia berhenti jadiin dia pacarnya, gue suka sama dia." Curhatnya pada Kris.

"Jangan bilang Lo mau nikung sahabat Lo sendiri?" Tanya Kris dengan was-was.

Elang menghela nafas, "Gak tau lah gue, gue jatuh cinta sama dia di pandangan pertama." Matanya menatap langit-langit yang dipenuhi bintang.

"Kayak lirik lagu ya?"

"Pandangan pertama, awal aku berjumpa.. hihaaaaaa."

Elang malah bernyanyi dengan asik, padahal ia tidak tahu kelanjutan dari lirik lagu itu.

"Emang Lo ketemu dimana sama ceweknya Randi?"

"Rumah sakit."

"Hah?"

"Hah hoh hah hoh, budeg Lo ahh. Gue mau pulang, serah Lo mau ikut apa engga. Yang penting sebelum pulang, bayarin kopi gue tadi 2 gelas. Inget kan sama pepatah ini, sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mentraktir temannya." Elang menepuk pundak Kris dan berlalu pergi dari tempat itu.

Tentang Mereka (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang