Bab 56 Berkunjung Ke Gedung Putih

368 61 4
                                    

5 Menit kemudian Tian Long melihat Bunga, Cindy dan Lisa. "Sayang apa kamu baik-baik saja." "Kak, apa kamu terluka." tanya Lisa, Bunga dan Cindy. "Aku baik-baik saja. Kalian tidak perlu khawatir." Balas Tian Long.

"Apa kakak membunuh mereka." tanya Bunga. "Tidak, aku membiarkan mereka pergi." balas Tian Long. "Organisasi mana yang menargetkan kakak." Tanya Cindy. "Pemerintah yang menargetkanku." Balas Tian Long. "Ahhh." Bunga, Cindy dan Lisa terkejut.

"Besok aku akan pergi ke ibukota untuk bertemu para atasan mereka. Jadi kalian tunggu di zona aman dan jangan berburu monster beast." Kata Tian Long. "Baik." Bunga, Cindy dan Lisa mengangguk.

6 Jam kemudian Jefri berada di sebuah ruangan bersama pria paruh baya berseragam hijau. "Jendral, Tian Long lebih kuat dari yang kita perkirakan. Dia mempunyai skill intimidasi yang bisa membuat saya dan anggota lainnya kehilangan semangat bertarung dan sulit bernafas." Kata Jefri. "Oohh. Apa kamu berpikir kita punya kesempatan untuk mengalahkannya." Balas Pria paruh baya yang di panggil Jendral.

"Saya tebak dia telah mencapai level 950 lebih, dan akan sulit untuk mengalahkannya meski kita memiliki ratusan player berlevel 800. Kecuali kita memiliki ratusan player yang telah mencapai level 900 lebih." Jefri menjelaskan.

"Mengapa kamu begitu takut kepadanya, dia hanya satu orang." Tanya pria paruh baya yang di panggil Jendral. "Saat dia mengeluarkan tekanan kita akan kesulitan bernafas Jendral. Saat itu dia bisa membunuh kita dengan mudah. Namun dia mengampuni kita dan membiarkan kita pergi." balas Jefri.

"Baiklah, kamu bisa pergi. besok aku akan bicara dengan yang lainnya." Kata pria paruh baya yang di panggil Jendral. "Baik Jendral." Jefri memberi hormat kemudian berjalan pergi. Melihat Jefri pergi pria paruh baya berkata. "Sepertinya aku harus meningkatkan levelku juga."

Keesokan harinya Tian Long berada di depan sebuah zona aman bersama Bunga, Cindy dan Lisa. "Aku pergi, kalian jangan pergi dari zona aman." Kata Tian Long melihat Bunga, Cindy dan Lisa. "Baik sayang." "Baik kak." balas Lisa, Bunga dan Cindy. Tian Long kemudian melesat pergi. "Kembalilah dengan selamat Sayang." "Hati-hati kak." teriak Bunga, Cindy dan Lisa.

Sementara itu di sebuah ruangan berkumpul beberapa orang. "Jefri mengatakan Tian Long akan menemui kita." kata pria paruh baya berpakaian hijau. "Apa dia memberitahu hari apa dia akan menemui kita." balas pria berpakaian hitam. "Jefri mengatakan Tian Long hanya menyebutkan ingin menemui kita Presiden. Tian Long tidak menyebutkan hari apa dia akan menemui kita."

"Jika begitu sepertinya kita harus mengetatkan keamanan." Kata pria paruh baya lain. "Benar, Tian Long itu orang yang sangat berbahaya. Kita tidak tahu motifnya apa datang untuk menemui kita." kata wanita paruh baya.

5 Jam telah berlalu, saat ini Tian Long telah berada di Ibukota A dari kota J dengan berlari. "Membutuhkan 5 jam berlari dari Kota J kemari." kata Tian Long. Jika orang lain tahu bahwa Tian Long berlari sejauh 500 km. Mereka semua akan terkejut.

"Baiklah, saatnya menemui orang-orang itu." Kata Tian Long menghembuskan nafas kemudian melayang di udara. "Terbang menghabiskan begitu banyak ki ku. Tapi ini adalah cara untuk mengintimidasi mereka." "Busshhh." Tian Long kemudian melesat dengan cepat.

Tidak lama kemudian Tian Long yang melayang di langit melihat sebuah gedung putih. Tian Long kemudian melihat ribuan prajurit berseragam hijau berkumpul dan melihatnya. "Panggil pemimpin kalian." Teriak Tian Long.

"Kami sudah disini." Tian Long melihat 7 pria paruh baya dan 1 wanita paruh baya keluar dari gedung putih. Tian Long melayang turun dari langit dan berdiri di depan 7 pria paruh baya serta 1 wanita paruh baya.

"Perkenalkan, aku adalah Tian Long warga sipil yang tinggal di negara ini." Tian Long mengenalkan dirinya. "Tian Long, mari kita bicara ke dalam." Kata pria paruh baya berpakaian hitam. "Baik." Tian Long mengangguk. Tian Long kemudian masuk ke dalam ruangan bersama 7 pria paruh baya dan 1 wanita paruh baya.

Tidak lama kemudian Tian Long berada di sebuah ruangan. "Ada perlu apa kamu menemui kita." tanya pria paruh baya berpakaian hitam. "Saya ingin pemerintah untuk tidak mengusikku." Balas Tian Long.

"Bukankah kamu dulu yang membunuh Deni dan prajurit lainnya." Kata pria paruh baya berkumis. "Jika mereka tidak menyerangku. Aku tidak akan membunuh mereka." balas Tian Long. "Itu hanya alasanmu saja." balas pria paruh baya lain berambut putih.

"Yang kamu katakan benar. Sebenarnya aku bisa dengan mudah mengalahkan mereka. Tapi aku sengaja membunuh mereka semua." Tian Long menyeringai menunjukan gigi putihnya. "Apa kamu berpikir setelah datang kemari. Kamu bisa kembali dengan selamat." Kata pria paruh baya berseragam hijau, kemudian 10 pria berseragam hitam tiba-tiba muncul dari udara kosong dan mengelilingi Tian Long.

"Hahaha, apa kalian semua ingin mati." Tian Long tertawa kemudian mengeluarkan tekanan yang membuat semua orang di dalam ruangan dan semua orang di luar gedung dalam jarak 1000 meter ketakutan dan kesulitan bernafas. "Uuuhhh." Saat ini semua orang di dalam ruangan sadar bahwa Tian Long bisa membunuh mereka dengan mudah.

Tian Long melihat semua orang dan berkata. "Aku bukanlah seorang pembunuh. Tapi sepertinya aku harus membunuh kalian semua agar aku bisa memimpin negara ini." Tian Long menyeringai. Semua orang di dalam ruangan panik mendengar kata Tian Long.

"Aku hanya bercanda." Tian Long tertawa kemudian melepaskan tekanannya. Semua orang di dalam ruangan berkeringat dan melihat Tian Long dengan tatapan takut. "Baiklah, aku harap kalian tidak mengusikku." Tian Long berdiri.

"Jika kalian berani mengusikku, kalian semua akan." Tian Long kemudian melihat puluhan bunga plum muncul di udara dan membentuk kata MATI. "Glekk." Semua orang di ruangan ketakutan saat melihat bunga plum yang membentuk kata Mati. "Baiklah, aku pergi." Tian Long kemudian Teleport dan muncul di luar gedung.

Tian Long melihat ribuan prajurit yang berkeringat dan berkata. "Ini hadiahku untuk kalian." Puluhan ribu bunga plum muncul di langit dan berjatuhan. "Mengapa tiba-tiba muncul bunga plum." Tian Long melihat ribuan prajurit yang bingung kemudian terbang ke langit dengan cepat.

Setelah Tian Long pergi seorang pria paruh baya berkumis memukul meja. "Ini adalah sebuah penghinaan bagi kita." "Benar Presiden. Kita harus membunuhnya." Kata wanita paruh baya. "Apa kalian bodoh. Bahkan 10 penjaga Presiden yang memiliki level 950 tidak berdaya di hadapannya." Kata pria paruh baya berseragam hijau.

"Apa kalian bersepuluh mempunyai pendapat tentang Tian Long." Tanya pria paruh baya yang di panggil Presiden. "Bapak Presiden pasti tahu bahwa perbedaan 100 poin sungguh besar bagi para player. Mustahil bagi seorang player berlevel 850 untuk mengalahkan seorang player berlevel 950."

"Dan setiap player yang menerobos level 900 tidak pernah mendapatkan skill intimidasi seperti yang digunakan Tian Long. Saya menebak levelnya lebih dari 1000. Jadi mustahil bagi kami untuk mengalahkannya dengan bertarung secara adil." Kata seorang pria berseragam hitam.

"Bagaimana jika kita menggunakan bom nuklir untuk membunuhnya." Kata pria paruh baya berambut putih. "Bodoh, jika kita menggunakan bom nuklir kota J akan hancur dan semua warga sipil yang tinggal disana akan mati." teriak pria paruh baya berseragam hijau.

"Kita tidak bisa mengorbankan nyawa warga tidak berdosa hanya untuk membunuhnya." Kata pria paruh baya yang di panggil Presiden. "Selama dia tidak membunuh warga sipil yang tidak berdosa, kita tidak akan mengusiknya." Kata pria paruh baya yang di panggil Presiden.

Semua orang di dalam ruangan menghela nafas mendengar kata Presiden. "Baiklah jika itu keinginan presiden. Aku harap pria bernama Tian Long itu tidak membunuh manusia yang tidak bersalah." Kata pria paruh baya berseragam hijau.

The Sword EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang