Bab 100 Memanen Tomat

69 9 0
                                    

Tian Long kemudian melepas pakaian Anya dan Anya melepas pakaian Tian Long. "Baiklah, aku akan membasuh badanmu lebih dulu." Tian Long membasahi badan Anya kemudian membasuh badannya dengan sabun.

30 Menit kemudian Tian Long menggendong Anya dari kamar mandi dan berjalan ke arah kamar. Tian Long membaringkan Anya ke kamar kemudian mencium bibirnya. "Eeemm." Anya memeluk Tian Long dengan erat.

Ke esokan harinya Tian Long sedang berada di kamar dan melihat Anya tertidur di sampingnya. Melihat Anya terbangun Tian Long berkata. "Selamat pagi." "Selamat pagi juga." Balas Anya.

"Baiklah, ayo bangun dan makan." Tian Long mencium kening Anya kemudian turun dari kasur dan memakai baju. Anya juga turun dari Kasur dan memakai baju.

1 Jam kemudian Tian Long dan Anya telah selesai makan. "Apa kamu akan pergi ke kebun." Tanya Anya melihat Tian Long. "Benar aku akan pergi ke kebun." Balas Tian Long. "Aku ikut." Balas Anya. Tian Long dan Anya keluar rumah dan berjalan ke arah kebun.

30 Hari telah setelah Tian Long masuk ke dalam dunia game bertema berkebun. Saat ini pria berambut putih setinggi 180 cm sedang bersama seorang wanita berkulit putih dengan tinggi 170 cm di sebuah kebun.

Bibit terong yang kita tanam sudah tumbuh." Kata wanita yang tidak lain adalah Anya. "Benar, dan perkiraanku Tomat siap panen 30 hari lagi." Kata pria berambut putih yang tidak lain adalah Tian Long. Tian Long kemudian menyiram tumbuhan tomat. "Anda tumbuhan tomat Exp +10.000." pemberitahuan muncul di depan Tian Long.

"Tian Long, apa yang akan kita tanam lagi selain Tomat dan Terong." Tanya Anya. "Bgaimana dengan cabai." Balas Tian Long. "Baiklah. Ayo kita ke toko membeli bibit Cabai." Anya menarik tangan Tian Long. Tian Long tersenyum dan berjalan mengikuti Anya.

10 Menit kemudian Tian Long dan Anya tiba di sebuah toko yang berjarak 250 meter dari rumah Anya. "Pak, kami ingin membeli bibit Cabai." Kata Anya. "Cabai apa yang ingin kamu beli." Tanya penjaga toko kepada Anya. Anya kemudian melihat Tian Long.

Tian Long memberikan 1 keping emas dan berkata. "Bibit cabai rawit." Penjaga toko terkejut saat melihat keping emas di depannya. "Apa ini asli." Tanya penjaga toko. "Itu asli. Kamu bisa mengeceknya." Balas Tian Long. Penjaga toko kemudian mulai mengecek 1 keping emas yang di berikan Tian Long.

5 Menit kemudian penjaga toko memberikan 3 bibit kantong bibit cabai kepada Tian Long. "Jangan lupa datang lagi." Penjaga toko tersenyum kepada Tian Long. Tian Long mengambil 3 kantong bibit cabai kemudian berjalan pergi diikuti oleh Anya.

"Tian Long. Dari mana kamu mendapatkan koin emas." Tanya Anya penasaran. "Aku memiliki tambang emas di negaraku." Balas Tian Long berbohong. "Ahhh. Lalu mengapa kamu disini dan bekerja sebagai petani." Anya terkejut.

"Aku sudah bilang padamu. Aku memiliki misi untuk berkebun selama 1 tahun. Jadi mau tidak mau, aku harus berkebun." Balas Tian Long. "Ahh, sekarang aku tahu siapa yang memberimu misi berkebun." Balas Anya. Anya menebak orang tua Tian Long yang menyuruh Tian Long pergi ke negara lain dan bekerja sebagai petani sayuran.

10 Menit kemudian Tian Long dan Anya telah kembali ke kebun. Tian Long kemudian menanam bibit cabai ke tanah yang telah dia berikan pupuk. "Anda menanam bibit cabai rawit exp +10.000." Melihat pemberitahuan yang muncul Tian Long kemudian menanam bibit lagi. "Anda menanam bibit cabai rawit exp +10.000."

1 Jam kemudian Tian Long telah selesai menanam bibit cabai rawit. "Aku tidak sabar melihat sayuran yang kita tanam berbuah dan siap panen." Anya tersenyum. "Baiklah, siram bibit cabai itu." Kata Tian Long mengelus rambut Anya. "Baik." Anya mengangguk kemudian menyiram bibit yang baru saja Tian Long tanam.

3 Jam telah berlalu saat ini Tian Long dan Anya telah kembali ke rumah. "Hari ini sungguh melelahkan." Kata Anya duduk di samping Tian Long. "Mau aku pijat." Tanya Tian Long. "Boleh." Anya mengangguk.

"Ahhh." Tian Long kemudian menggendong Anya. Aku aka memijatmu di Kasur." Kata Tian Long. Anya tersipu malu saat mendengar Tian Long. Anya sudah menabak apa yang akan terjadi selanjutnya.

3 Jam kemudian Tian Long sedang duduk di kursi dan melihat Anya sedang tertidur di kasur. "Dewa berapa banyak manusia yang tersisa di dalam game saat ini." Tanya Tian Long. "800 manusia dan di dalam duniamu ada 8 manusia." Balas sebuah suara. "Oohh, ternyata ada manusia lain. Selain diriku yang berada di dunia ini." Balas Tian Long.

Tian Long terdiam kemudian berkata. "Tabel status." Sebuah layar status kemudian muncul di depan Tian Long.

Usia : 26 tahun

Level : 910 Next Level Exp (16.500/17.911)

Ras : Manusia Elite Tingkat Menengah

Kekuatan : 37.780 > 100

Agility : 37.780 > 100

Vitalitas : 37.780 > 100

Stamina :37.780/37.780 > 100/100

Ki/Mana : 37.780/37.780 > 100/100

Poin : 0

Info : Memiliki Tubuh Gamer yang membuat kenyataan sama nyamannya seperti bermain game.

"Kurang 80 level lagi kamu akan kembali level 1. Apa kamu akan mengganti skillmu." Kata sebuah suara. "Sepertinya tidak. Aku sudah terbiasa mengambil air dari sungai." Balas Tian Long kemudian menutup tabel status. Tian Long naik ke atas kasur dan berbaring di samping Anya. "Selamat malam." Tian Long mencium kening Anya kemudian memejamkan matanya.

60 Hari telah berlalu setelah Tian Long masuk ke dalam dunia game. Saat ini Pria berambut putih setinggi 180 cm sedang berada di kebun dan melihat tanaman tomat yang sudah berbuah. "Akhirnya tomat yang aku tanam sudah matang." Pria berambut putih tersenyum kemudian memetik tomat bewarna merah.

"Anda memanen tomat Exp +50.000." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." "Aku mendapatkan banyak dari memetic 1 tomat." Pria berambut putih yang tidak lain Tian Long terkejut.

"Tian Long, aku akan membantumu memetik tomat." Anya berjalan ke arah Tian Long. "Biar aku saja yang memetik tomat. Kamu siram tanaman cabai dan terong." Balas Tian Long. "Baiklah." Anya mengangguk kemudian mengambil alat penyiram sayuran dan mulai menyiram tanaman.

Tian Long kemudian melanjutkan memetik tomat bewarna merah. "Anda memanen tomat Exp +50.000." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." "Masuk ke dalam dunia game ini tidak buruk juga." Tian Long tersenyum melihat pemberitahuan.

3 Jam kemudian Tian Long telah selesai memetik tomat dan melihat 3 keranjang besar yang penuh dengan tomat. "Ayo kita jual tomat ini." Tian Long melihat Anya. "Baik." Anya mengangguk. Tian Long kemudian membawa 2 keranjang besar. "Apa kamu kuat membawa keranjang itu." Tanya Tian Long melihat Anya mengangkat keranjang. "Aku kuat." Anya mengangguk. "Bagus." Tian Long dan Anya kemudian berjalan pergi.

5 Menit kemudian Tian Long dan Anya kembali ke rumah. "Aku akan menyimpan beberapa tomat, dan sisanya akan aku jual." Kata Anya mengambil beberapa tomat. "Ini adalah tomatmu. Jadi terserah kamu mau menggunakan untuk apa." Balas Tian Long.

Tidak lama kemudian Anya keluar dari rumahnya. "Baiklah, ayo kita menjual tomat ini." Kata Anya membawa keranjang yang tomatnya sudah dia ambil. "Baik." Tian Long kemudian membawa 2 keranjang. Tian Long dan Anya kemudian berjalan pergi.

5 Menit kemudian Tian Long dan Anya tiba di sebuah toko sayuran. "Aku akan menjual tomat-tomat ini." Kata Anya melihat pria berkumis. "Aku akan menimbang tomat-tomat ini." Balas pria berkumis melihat tomat yang Anya bawa dan mulai menimbang beratnya.

Beberapa menit kemudian pria berkumis telah selesai menimbang berat semua tomat dan memberikan Anya uang. "Terimakasih." Anya melihat pria berkumis. "Jangan lupa untuk datang lagi." Balas pria berkumis. Tian Long dan Anya kemudian berjalan pergi.

Saat di jalan Anya memberikan Tian Long uang. "Ini bagianmu Tian Long." "Tidak perlu. Gunakan uang itu untuk membeli bibit tanaman lain dan pupuk." Balas Tian Long menolak uang pemberian Anya. "Baiklah." Anya menyimpan uang. Anya tahu Tian Long memiliki banyak koin emas dan tidak kekurangan uang.

The Sword EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang