Bab 81 Alice

79 11 0
                                    

"Oh, apa kamu adik pemilik toko alat pancing." Tanya Tian Long. "Benar, kakakku yang memiliki toko itu." Wanita mengangguk. "Jika boleh tau siapa namamu." Tanya Tian Long. "Namaku Alice." Wanita mengenalkan namanya. Tian Long melihat wanita dan berkata. "Perkenalkan namaku Adalah Tian Long." Tian Long dan Alice berjabat tangan.

"Tian Long nama yang aneh. Jika boleh tau dari mana kamu berasal. Aku tahu kamu bukan dari negara ini." kata Alice berjalan pelan. "Aku berasal dari tempat yang sangat jauh." Balas Tian Long melihat Alice.

"Oohh, bisakah kamu mengajakku pergi ke tempat tinggalmu. Aku bosan berdiam diri di rumah." kata Alice bermain air. "Apa kedua orang tuamu memperbolehkanmu pergi denganku." Tanya Tian Long. "Aku hanya mempunyai seorang kakak laki-laki." balas Alice menatap bulan.

Tian Long berjalan ke arah Alice kemudian berdiri di sampingnya. "Baiklah, aku akan mengajakmu pergi ke tempat tinggalku." Kata Tian Long. "Berjanjilah." Alice menunjukan jari kelingkingnya. "Aku berjanji." Tian Long tesenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya.

"Bagus, aku akan marah jika kamu mengingkari janjimu." Alice tersenyum dan berjalan secara pelan. Tian Long tersenyum kemudian mengikuti Alice. "Tian Long, entah mengapa aku merasa nyaman saat berbicara denganmu." Alice tersenyum.

"Dewa apakah kamu membuat wanita yang mirip dengan Amori dan Alice." Tanya Tian Long. "Bukankah aku mengatakanmu padamu bahwa di setiap galaxy ada wanita yang mirip dengan Amori dan Alice." Balas sebuah suara. Tian Long terdiam mendengar balasan dewa.

"Tian Long, apa kamu mendengarku." Alice berdiri di depan Tian Long dan menatap wajahnya. "Aku mendengarmu. Aku juga merasa nyaman saat berbicara denganmu." Tian Long tersenyum. "Jadi bukan Cuma aku yang berpikir seperti itu." Alice tersenyum.

"Tian Long, ayo main ke tempat tinggalku." Alice memegang tangan Tian Long. "Baiklah." Tian Long tersenyum. Alice kemudian berlari dan menarik tangan Tian Long.

Beberapa menit kemudian Tian Long berada di sebuah rumah yang tepat di sebelah toko pancing. "Alice dari mana saja kamu." Tian Long melihat pria berkumis berkulit coklat. "Aku dari pantai." Balas Alice.

"Eh, bukankah kamu tuan yang membeli pancing kemarin." Pria berkumis melihat Tian Long. "Perkenalkan namaku Tian Long." Tian Long mengulurkan tangannya. "Namaku Chad." Pria berkumis menjabat tangan Tian Long.

"Tian Long ayo masuk ke dalam." Alice menarik Tian Long ke dalam. Melihat Alice menarik Tian Long Chad berkata. "Alice akhirnya menemukan pria yang dia sukai." Chad tersenyum kemudian masuk ke dalam rumah.

"Kamu mau minum apa Tian Long." tanya Alice. "Minuman yang kamu suka." Balas Tian Long. "Aku suka teh. Apa kamu mau teh." Tanya Alice. "Aku mau." Balas Tian Long. "Baiklah, tunggu sebentar aku akan membuat teh." Alice tersenyum kemudian berjalan ke dapur.

Chad melihat Alice yang berjalan ke dapur dan melihat Tian Long. "Apa kamu menyukai adikku." Tanya Chad. "Aku menyukai Alice." Balas Tian Long tanpa basa-basi. "Karena kamu menyukai Alice aku mohon kamu jangan membuatnya bersedih. Alice telah kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil." Balas Chad. "Aku tidak akan membuatnya bersedih." Balas Tian Long.

"Kak, apa yang kamu bicarakan dengan Tian Long." kata Alice membawa dua cangkir teh. "Aku tidak bicara apapun. Oh, kamu baik sekali membuatkanku teh." Balas Chad. "Huh, ini buatku dan Tian Long. Jika kamu ingin teh, buat sendiri." dengus Alice. Chad menghela nafas kemudian berjalan ke dapur.

"Tian Long apa kamu berencana tidur di pantai lagi." tanya Alice. Alice tahu bahwa Tian Long tidur di pantai. "Benar, aku akan tidur di pantai." Balas Tian Long. "Mengapa kamu tidak tinggal di rumahku saja. Kami mempunyai kamar tidur yang kosong." Kata Alice.

"Benar, kamu bisa tidur di rumah kami." Kata Chad membawa secangkir teh. "Aku tidak mau merepotkan kalian." Balas Tian Long. "Kamu tidak akan merepotkan kami. Benar kan kak." Alice menatap Chad. "Benar, kamu tidak akan merepotkan kami." Chad mengangguk. 

"Baiklah, aku akan tidur di sini." Kata Tian Long. Alice tersenyum mendengar kata Tian Long. Tian Long, Alice dan Chad kemudian mulai mengobrol.

10 Menit kemudian Alice melihat Tian Long. "Ayo ke kamarmu." Alice menarik tangan Tian Long. Tian Long kemudian mengikuti Alice dan masuk ke dalam ruangan. "Maaf, jika kamar ini kecil." Kata Alice melihat Tian Long. "Tidak masalah." Tian Long tersenyum. Alice tersenyum melihat Tian Long.

"Baiklah, aku akan tidur. Selamat malam Tian Long." Kata Alice pergi. "Selamat malam Alice." Balas Tian Long. Mendengar balasan Tian Long Alice tersenyum dan masuk ke dalam kamarnya. Tian Long menutup pintu kemudian berbaring di kasur. "Sepertinya hari-hariku kedepannya tidak akan sepi seperti 1 tahun belakangan ini." Tian Long tersenyum kemudian memejamkan matanya.

Keesokan harinya Tian Long, Alice dan Chad berada di ruang makan. "Tian Long aku tidak tahu bahwa kamu pandai memasak." Alice terkejut dan memakan ikan goreng buatan Tian Long. "Aku pernah bekerja sebagai chef." Balas Tian Long memakan ikan.

"Masakanmu sungguh lezat Tian Long. Mengapa kamu tidak membuka restoran di kota ini. Aku yakin restoranmu akan terkenal dan memiliki banyak pelanggan." Kata Chad. "Aku kemari hanya untuk memancing." Balas Tian Long. "Ahh, sayang sekali." Chad menghela nafas.

30 Menit kemudian Tian Long telah selesai makan dan berada di pantai. Tian Long mengambil sebuah pancing, kursi dan payung pantai dari tabel penyimpanannya. Tian Long menancapkan payung kemudian melempar umpan ke laut dan duduk di kursi.

Tidak lama kemudian Tian Long melihat umpannya bergerak. "Strike." Teriak Tian Long kemudian memutar reel. "Krekk." "Kreek." Tian Long kemudian melihat dirinya mendapatkan ikan bewarna kuning dan putih.

"Selamat anda mendapatkan ikan Baronang yang memiliki nama ilmiah Siganidae." "Exp +12,000." "Level Up." "Anda mendapatkan 5 poin." "Tidak buruk." Kata Tian Long kemudian menyimpan ikan di tabel penyimpanan.

4 Jam kemudian Tian Long yang sedang memancing melihat pria berambut coklat berjalan ke arahnya. "Hei Tian Long, bolehkah aku memancing di dekatmu." Kata pria berambut coklat yang tidak lain adalah Robert.

"Tidak, kamu bisa memancing di tempat lain. Jika kamu berada di dekatku. Aku akan mendapatkan ikan sedikit." Balas Tian Long. "Baiklah kalau begitu." Robert menghela nafas kemudian berjalan menjauh dari Tian Long.

Tian Long melihat Alice datang dengan membawa sebuah kotak. "Hehe, aku membawakanmu makan siang. Aku tahu kamu belum makan." Alice tersenyum. "Kamu terlalu baik Alice." Tian Long tersenyum. Tian Long kemudian mengambil 1 kursi dan 1 payung pantai lagi dari tabel penyimpanannya.

"Ahhh." Alice terkejut melihat Tian Long memunculkan kursi dan payung pantai dari udara kosong. "Aku sebenarnya adalah pesulap." Kata Tian Long menancapkan payung ke pasir. "Ahh, aku tidak tahu bahwa kamu pesulap." Alice terkejut.

"Duduklah." Kata Tian Long melihat Alice. "Baik." Alice mengangguk kemudian duduk di kursi. "Apa kamu bisa menyuapiku. Aku takut saat makan ada ikan yang memakan umpanku." Kata Tian Long melihat Alice. "Baiklah, aku akan menyuapimu." Alice tersipu malu kemudian membuka kotak.

Tian Long melihat Alice membuat 2 telur mata sapi. "Aku tidak pantai memasak Tian Long. Jadi aku hanya bisa membuatkanmu telur." Alice tersipu malu. "Tidak masalah Alice." Tian Long tersenyum.

"Buka mulutmu." Kata Alice memegang sendok. Tian Long kemudian membuka mulutnya. Alice kemudian mulai menyuapi Tian Long. "Bagaimana rasa telur buatanku." Tanya Alice. "Enak. Meski agak sedikit asin." Balas Tian Long. "Ahh, sepertinya aku terlalu memberi banyak garam." Alice terkejut. "Tidak masalah Alice." Tian Long tersenyum. Alice tersenyum kemudian menyuapi Tian Long sekali lagi.

The Sword EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang