5. Belajar

11.8K 1.1K 24
                                    

Haiii ketemu lagi..
Gasuka cerita author harap skip gak usah ribut, okee!

yang mau vote & Komen juga gakpp,
author ucapkan makasih

Happy reading...
--

"Mau ngomong apa Ka?" tanya Sabrina hati-hati.

"Emang kamu udah siap jadi istri aku?"

Sabrina hanya menggeleng.

"Kita tolak sama sama ya."

"Aku gatau ka, liat nanti ya," jawab Sabrina sambil tersenyum dan meninggalkan Faiz di luar sendirian.

"ARGHHH! Kenapa jadi gini sih Ya Allah!" teriak Faiz sambil mengacak acak rambutnya sendiri.

***

"Sabrina mau sholat isya sama sama?" tanya Linda kepada Sabrina

"...."

"Sabrina?" panggil Linda lagi.

"Sabrina mau ngomong berdua sama Uma boleh?" lirihnya.

"Boleh dong, ayo kita ke taman belakang."

Sabrina dan Linda pun pergi berdua ke taman belakang.

"Mau ngomong apa sayang?"

"Sabrina mau meluk Uma boleh?"

Linda langsung merentangkan tangannya, tanpa basa basi Sabrina langsung memeluk Linda dengan sangat erat, dan terdengar isakan isakan kecil.

"Sabrina kenapa sayang?"

Hiks..

"Sabrina gak tau caranya sholat, sabrina jauh banget dari agama, sabrina selama ini juga gak pernah nutup aurat, sabrina cuma tau kalo agama Sabrina itu Islam dan Tuhan sabrina itu Allah, selebihnya Sabrina gatau apa apa."

"Stttt, nanti uma sama Kesya bakal ajarin Sabrina pelan pelan ya sayang sabrina gak usah sedih, karena Allah selalu menerima tobat umatnya kapan pun, sabrina tenang aja ya."

"Uma mau ngelajarin Sabrina?"

"Mau dong, yaudah yuk sekarang kita wudhu dulu."

Sabrina mengangguk dan menghapus air mata di pipinya.

Setelah belajar sedikit sedikit mengenai gerakan sholat dan bacaannya..
Sabrina perlahan lahan mulai mengerti, bahkan sekarang ia sudah hafal niat sholat dan bacaan yang lainnya.

pukul 21.25

"Makasih ya uma udah ngajarin sabrina banyak hal tentang agama," ujar Sabrina sambil tersenyum.

"Sama sama sayang, besok pulang sekolah langsung kesini lagi aja engga papa, kita belajar sama sama lagi."

"Kalo itu Sabrina usahakan."

"Udah malam, Sabrina pamit pulamg ya Sya, Uma, sekali lagi terimakasih banyak."

"Kaka suruh anterin de." ujar Linda menyuruh Kesya.

"Ayo Na aku anter ke depan."

Setelah sampai depan mereka berdua hanya melihat Fahmi sedang duduk membaca koran ditangannya.

"Yah, ka Faiz mana?" tanya Kesya.

"Tadi pamit keluar."

"Yudah Sya aku pulang naik taxi aja."

"Ehh jangan nak ini sudah malam, sebentar ayah telponkan Faiz."

"Gausah yah siapa tau Ka Faiz lagi ada urusan penting, biar Sabrina pulang naik taxi aja, sabrina juga udah sering ko yah pulang naik taxi," tolak sabrina halus.

"Udah lah Na kaya sama siapa aja, Ka Faiz kan juga nanti bakal jadi suami kamu," ujar Kesya sambil menaikkan kedua alisnya menggoda.

"Apaan sih Sya, iya kalo jodoh kalo engga?"

"Kalo engga ya aku yang jodohin."

"Dihh mana bisa Kesyaaa, Jodoh itu di tangan Allah bukan di tangan kamu."

"Stttt" ujar Kesya sambil menaruh jari telunjuknya di mulut Sabrina.

"Assalamualaikum Ka, kamu lagi dimana?"

"Waallaikumsalam, Di tempat biasa yah, kenapa?"

"Antarkan Sabrina pulang!"

"Kan dia bisa naik Taxi yah kenapa harus kaka?"

"Ck. udah berani menolak perintah ayah hm?"

"Iya iya kaka pulang."

Tut...
Fahmi mematikan telpon sepihak

**

"Siapa Iz??" tanya Rayhan

"Lu budek apa giama sih Rey, jelas jelas tadi Faiz ngomong yah yah yang artinya Ayah masih aja tanya," sewot Gusti.

"Lu suruh nganterin temennya ade lu Iz?"

"Ko temen sih dit, kan calon istri," ujar Gusti membenarkan.

"Lama gw ulek juga tu mulut dari tadi njawab mulu, yang di tanya siapa yang jawab siapa," sewot Aditya.

"gw balik, Assalamu'alaikum," pamit Faiz langsung keluar dari bashcame.

"Wa'allaikumsalam."

**

"Lo itu cuma jadi pengganggu di hidup gue tau gak!" ketus Faiz sambil mengendarai mobilnya.

"...."

"Kalo gak karena Ayah yang nyuruh ogah banget gw nganterin lo!"

"Sok sok an pakai baju gamis, cihh.."

"Padahal ma kelakuan nya kaya jalang!"

"Awas aja kalo sampai Kesya berubah gak akan gw ampunnin lo jalang!"

Air mata Sabrina sudah menetes, seburuk itukah ia dihadapan seorang Muhammad Faiz Alfaidan?

"No Sabrina gak boleh nangis sabrina anak kuat" Sabrina mencoba menguatkan dirinya.

"Ck. gitu doang nangis lemah banget jadi cewe!"

Akhirnya mereka berdua pun telah sampai di depan rumah mewah milik Sabrina.

"Maaf ka udah ngerepotin," ujar sabrina pelan lalu keluar dari mobil milik Faiz.

Sedangkan Faiz langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa menjawab ucapan Sabrina.

"Kalau emang ka Faiz tadi gak mau ngantar sabrina pulang ke rumah setidaknya turunin sabrina ka, Sabrina selama ini emang jauh dari agama tapi sabrina bukan wanita nakal seperti yang kaka pikirkan, dan satu lagi ka Sabrina sama Kesya temenan sudah hampir 2 tahun, apa kesya ada berubah? engga kan ka? sakit banget ka rasanya di katain jalang sama orang yamg baru kita kenal."
Gumam sabrina pelan dan air mata masih terus membasahi pipinya.

****

Pukul 02.15 pagi

"Huammm" Sabrina menguap dan meregangkan seluruh tubuhnya

"Kata Uma tadi kalo Sabrina bangun tengah malam artinya Allah lagi kangen sama Sabrina, tapi Sabrina harus gimana ya?" tanya Sabrina kepada diri sendiri

"Cari di google ada engga ya?"

Sabrina pun mencari yang di maksud uma dan ternyata itu adalah melakukan sholat tahajud, sabrina segera mencari niat dan tata cara sholat tahajud

Setelah Sabrina hafalkan barulah sabrina mengambil air wudhu dan melakukan sholat tahajud.

Selesai sholat Sabrina melanjutkan untuk ber zikir, Setelah itu barulah Sabrina berdo'a dan memohon segela ampunan kepada Allah, semua isi hati Sabrina, Sabrina keluar kan sekarang air matanya pun sudah berlomba lomba keluar memenuhi pipi chubby milik Sabrina.

"M-mama P-papa S-sabrina Ka-ngen hiks."

Tak terasa Azan Subuh sudah berkumandang, Sabrina segera mengambil air wudhu lagi dan menjalankan sholat subuh, selesai sholat sabrina melanjutkan untuk berzikir lagi.

BRAKKK...


See u next part 👋

RATU KECILKU [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang